Iluni FEB UI dan Fraksi NasDem Desak Pemerintah Benahi Ruang Fiskal APBN 2026

- Jurnalis

Senin, 6 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum Iluni FEB UI Ubaidillah Nugraha bersama Fraksi NasDem DPR RI dalam diskusi publik bertajuk “Menata Ulang Ruang Fiskal APBN 2026” di Jakarta, Kamis (2/10/2025). (Foto: Dok. Iluni FEB UI)

Ketua Umum Iluni FEB UI Ubaidillah Nugraha bersama Fraksi NasDem DPR RI dalam diskusi publik bertajuk “Menata Ulang Ruang Fiskal APBN 2026” di Jakarta, Kamis (2/10/2025). (Foto: Dok. Iluni FEB UI)

Jakarta (FANEWS.ID) — Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (Iluni FEB UI) bersama Fraksi Partai NasDem DPR RI menyoroti semakin sempitnya ruang fiskal dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.

Diskusi yang berlangsung di Jakarta, Kamis (2/10/2025), menegaskan perlunya pembenahan mendalam agar APBN tidak kehilangan fungsi produktifnya bagi perekonomian nasional.

Ketua Umum Iluni FEB UI, Ubaidillah Nugraha, menyampaikan bahwa APBN bukan sekadar deretan angka, melainkan instrumen yang membawa tanggung jawab moral.

Baca Juga Artikel Beritanya :  APBN 2026 Dikritik: Guru Honorer & Sekolah 3T Terlupakan

> “Kebijakan fiskal harus disusun demi kepentingan jangka panjang bangsa, bukan hanya menjawab kepentingan sesaat,” ujarnya.

 

Kepala Public Policy Unit Iluni FEB UI, Rizki Nauli Siregar, menambahkan bahwa APBN merupakan amanah rakyat yang wajib dikelola dengan adil dan berorientasi pada pemberdayaan kelompok rentan. Namun ia menyoroti kecenderungan alokasi anggaran yang semakin terpusat di pemerintah pusat, sehingga peran daerah dalam pembangunan berkeadilan semakin terpinggirkan.

Baca Juga Artikel Beritanya :  NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI Mulai 1 September 2025

Sementara itu, Tim Kajian Strategis Iluni FEB UI, Teuku Riefky, memaparkan bahwa ruang fiskal Indonesia kian terkunci akibat dominasi belanja wajib.
Menurutnya, pada 2024 belanja fleksibel (discretionary spending) hanya tersisa 11,5 persen dari total belanja negara, sementara hampir 37 persen APBN 2026 diproyeksikan terserap untuk program populis.

> “Kondisi ini membuat APBN kehilangan daya sebagai instrumen stabilisasi dan distribusi. Alih-alih memperluas basis penerimaan, strategi pertumbuhan berbasis utang justru mengunci ruang fiskal dan melemahkan daya dorong ekonomi,” tegas Riefky.

Baca Juga Artikel Beritanya :  KPK Dorong Tata Kelola Bersih dalam Program 80.000 Koperasi Desa Merah Putih

 

Iluni FEB UI mendorong agar perumusan APBN 2026 lebih menitikberatkan pada fungsi produktif: memperkuat institusi, membuka lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan sosial.
Kolaborasi lintas pemangku kepentingan—baik politik, akademisi, maupun masyarakat sipil—diyakini dapat melahirkan desain kebijakan fiskal yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Delegasi Kepolisian Prancis Bakar Semangat 660 Calon Polwan Indonesia
Gaji ASN Dikabarkan Naik Oktober 2025, Tapi Pemerintah Masih Bungkam
Usai HUT TNI, Prabowo Langsung Memanggil Menteri untuk Evaluasi Program
SAR Evakuasi 19 Korban Ponpes Al-Khoziny, Total 45 Meninggal Dunia
Menkeu Purbaya Tegaskan Pemotongan Anggaran MBG Jika Tidak Terserap Optimal
Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Penyelesaian Pendidikan S3 Dalam Negeri 2025, Cek Syaratnya di Sini
Segera Blokir STNK Kendaraan yang Sudah Dijual! Ini Cara Online dan Offline-nya
Cek Nama Penerima Bansos Rp600.000 Oktober 2025, Ini Cara Online Pakai KTP
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 22:50 WIB

Delegasi Kepolisian Prancis Bakar Semangat 660 Calon Polwan Indonesia

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:10 WIB

Iluni FEB UI dan Fraksi NasDem Desak Pemerintah Benahi Ruang Fiskal APBN 2026

Senin, 6 Oktober 2025 - 12:15 WIB

Gaji ASN Dikabarkan Naik Oktober 2025, Tapi Pemerintah Masih Bungkam

Minggu, 5 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Usai HUT TNI, Prabowo Langsung Memanggil Menteri untuk Evaluasi Program

Minggu, 5 Oktober 2025 - 22:58 WIB

SAR Evakuasi 19 Korban Ponpes Al-Khoziny, Total 45 Meninggal Dunia

Berita Terbaru