Pertumbuhan Ekonomi RI Melemah ke Level 5,05% di 2023

- Jurnalis

Senin, 5 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 5,05 persen year-on-year (yoy). Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan bahwa ekonomi Ibu Pertiwi mampu tumbuh positif di tengah perlambatan ekonomi global.

“Di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas unggulan, ekonomi Indonesia 2023 tetap tumbuh solid 5,05 persen,” ucap Amalia dalam konferensi pers BPS, Jakarta, Senin (5/4/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bank Aceh Dukung Penuh Pagelaran PKA 8

Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tercatat lebih rendah dibanding capaian pada 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen.

“Capaian ini ekonomi Indonesia terlihat tetap solid dan tangguh dengan pertumbuhan yang terjaga baik,” ucapnya.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 13,96 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,83 persen.

Dari sisi domestik, kinerja perekonomian pada Kuartal IV-2023 ditopang oleh aktivitas produksi yang tetap kuat, di antaranya merujuk pada indikator Purchasing Managers Index (PMI) yang masih dalam zona ekspansif.

Baca Juga Artikel Beritanya :  "Komite Remunerasi Bank Aceh Syariah Mandul, Gagal Jalankan Fungsi "Melobi" OJK

“Mencapai 51,20 persen atau lebih tinggi dibandingkan Kuartal IV-2022 sebesar 50,06 persen,” ucap Amalia.

Perlu dikertahui PMI merupakan indikator yang menilai pergerakan ekonomi melalui aktivitas manager purchasing di sektor manufaktur atau jasa. Nilai indeks di atas 50 menandakan ekspansi, sedangkan di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Darmawan Prasodjo Kembali Ditunjuk Jadi Direktur Utama PLN

Lebih lanjut, perekonomian Indonesia jika dilihat secara spasial masih terus tumbuh. Kelompok provinsi menurut pulau yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi adalah Maluku,Papua, Sulawesi, serta Kalimantan dengan pertumbuhan (cumulative-to-cumulative/ctc) sebesar 6,94 persen; 6,37 persen; dan 5,43 persen.

Sedangkan kelompok provinsi di Pulau Jawa yang berkontribusi sebesar 57,05 persen terhadap ekonomi nasional mencatat pertumbuhan 4,96 persen (ctc).(red/tirto)

Berita Terkait

Iluni FEB UI dan Fraksi NasDem Desak Pemerintah Benahi Ruang Fiskal APBN 2026
Menkeu Purbaya Tegaskan Pemotongan Anggaran MBG Jika Tidak Terserap Optimal
Cek Nama Penerima Bansos Rp600.000 Oktober 2025, Ini Cara Online Pakai KTP
Harga Bahan Pokok di Aceh Oktober 2025 Stabil, Cabai & Beras Jadi Perhatian
Utang APBN 2026 Tembus Rp463,7 Triliun, Investor Asing Tetap Serbu SBN
KSPN: Bantuan Subsidi Upah dan Diskon JKK Tak akan Atasi PHK
Mentan Amran Target Produksi Beras Capai 5 Juta Ton pada 2026
Kerek Harga Saham, Telkom Setujui Buyback Rp3 Triliun
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:10 WIB

Iluni FEB UI dan Fraksi NasDem Desak Pemerintah Benahi Ruang Fiskal APBN 2026

Minggu, 5 Oktober 2025 - 22:48 WIB

Menkeu Purbaya Tegaskan Pemotongan Anggaran MBG Jika Tidak Terserap Optimal

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:07 WIB

Cek Nama Penerima Bansos Rp600.000 Oktober 2025, Ini Cara Online Pakai KTP

Jumat, 3 Oktober 2025 - 11:29 WIB

Harga Bahan Pokok di Aceh Oktober 2025 Stabil, Cabai & Beras Jadi Perhatian

Kamis, 25 September 2025 - 01:08 WIB

Utang APBN 2026 Tembus Rp463,7 Triliun, Investor Asing Tetap Serbu SBN

Berita Terbaru