Ngohwan Tersentuh Kisah Amri: Nelayan Ujong Pancu Tinggal di Rumah Reot, Dua Anak Putus Sekolah

- Jurnalis

Jumat, 14 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Momen haru ketika seorang nelayan Ujong Pancu tak mampu menahan air mata saat menceritakan kondisi keluarganya.”

Momen haru ketika seorang nelayan Ujong Pancu tak mampu menahan air mata saat menceritakan kondisi keluarganya.”

Aceh Besar — Kondisi memilukan yang dialami Amri, seorang nelayan di Ujong Pancu, Peukan Bada, mengetuk nurani Anggota DPRA, Munawar AR—yang akrab disapa Ngohwan. Legislator muda itu mengaku terkejut sekaligus terenyuh setelah mengetahui kehidupan Amri dan keluarga kecilnya yang tinggal di rumah reyot serta berjuang keras menyekolahkan anak-anak mereka di tengah keterbatasan ekonomi.

Keluarga Amri menghuni sebuah bangunan sederhana yang jauh dari kata layak. Dindingnya terbuat dari papan lapuk, sebagian berlubang dan hanya disangga oleh anyaman rotan tua. Di beberapa sisi, atap seng yang telah berkarat bocor sehingga air hujan kerap membasahi ruangan. Di tempat yang serba kekurangan itulah Amri, istrinya, dan empat anaknya bertahan hidup.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Ketua Komisi II DPRK Aceh Besar Suarakan Pemenuhan BBM Bersubsidi Bagi Petani

Tekanan ekonomi membuat keadaan kian berat. Dua anak Amri terpaksa berhenti sekolah, meski sang ayah setiap hari melaut demi mencari nafkah. Namun hasil tangkapan yang tak menentu tidak cukup untuk membiayai pendidikan dan kebutuhan hidup lainnya.

“Hari ini Presiden sudah meluncurkan program Sekolah Rakyat, tetapi masih ada anak yang putus sekolah,” ujar Ngohwan dengan nada kecewa saat dihubungi media, Kamis (13/11/2025).

Ngohwan mengaku baru mengetahui kondisi menyayat hati itu setelah membaca laporan berjudul “Kisah Pilu Nelayan di Peukan Bada: Hidup di Gubuk Reot, Anak-anak Putus Sekolah” yang tayang pada hari yang sama. Ia menyayangkan kenyataan bahwa masih ada keluarga di Aceh yang terabaikan, padahal pemerintah pusat telah mencanangkan program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Menurutnya, informasi seperti ini seharusnya segera ditindaklanjuti pemerintah daerah agar penanganan dapat dilakukan cepat dan tepat sasaran.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Komisi 1 DPRA: Bawaslu RI Labrak UUPA dan Putusan MK

“Kita anggap saja selama ini persoalan ini belum diketahui pemerintah. Tapi setelah ada pemberitaan, saya sangat berharap anak-anak Pak Amri bisa segera masuk Sekolah Rakyat dan keluarga ini mendapat tempat tinggal yang lebih layak,” harapnya.

Politikus PKB itu menegaskan bahwa Sekolah Rakyat memang dirancang untuk menjamin pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata untuk menekan angka putus sekolah serta memastikan akses pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bupati Aceh Besar Terima Audiensi Danyon Arhanud 5/CSBY

Kisah keluarga Amri mencerminkan betapa kerasnya tekanan ekonomi yang dapat merampas masa depan generasi muda. Anak pertamanya kini tidak lagi bersekolah dan terpaksa bekerja pada orang lain. Anak kedua, Sriwahyuni (16), gagal melanjutkan pendidikan ke SMA karena terhalang biaya SPP dan kebutuhan perlengkapan belajar.

Cerita ini semakin membuka mata publik bahwa masih banyak keluarga di Aceh yang terperangkap dalam lingkaran kemiskinan. Mereka membutuhkan uluran tangan dan perhatian serius dari pemerintah agar anak-anak mereka tidak kehilangan kesempatan menggapai masa depan yang lebih baik. (**)

Editor : Ayah Mul

Berita Terkait

Layanan CT Scan Mandek Tiga Minggu, DPRA Desak RSUDZA Bertindak Cepat Benahi Alat Medis Vital
Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Tutup Pelatihan Kursus Pelatih Sepak Bola Lisensi D Nasional
Fraksi PKS Minta Walikota Tambah Anggaran untuk Perbaiki Jalan Berlubang
Ketua DPRK Banda Aceh Apresiasi Kafilah MTQ dan Capaian IPM Tertinggi Nasional 2025
DPRK Banda Aceh Terima Dokumen Raqan APBK 2026 dari Eksekutif
Banda Aceh Raih IPM Tertinggi di Aceh, Wakil Ketua DPRK: Bukti Pembangunan Manusia Berjalan di Jalur Tepat
Ketua DPRA Ajak Masyarakat Sukseskan MTQ ke-37 di Pidie Jaya: “Mari Kita Bumikan Al-Qur’an di Tanah Serambi Mekkah”
Ketua DPRK Banda Aceh Minta Tol Seulimeum–Padang Tiji Dibuka untuk Kafilah MTQ
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 12:16 WIB

Layanan CT Scan Mandek Tiga Minggu, DPRA Desak RSUDZA Bertindak Cepat Benahi Alat Medis Vital

Jumat, 14 November 2025 - 13:48 WIB

Ngohwan Tersentuh Kisah Amri: Nelayan Ujong Pancu Tinggal di Rumah Reot, Dua Anak Putus Sekolah

Rabu, 12 November 2025 - 18:44 WIB

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Tutup Pelatihan Kursus Pelatih Sepak Bola Lisensi D Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 20:40 WIB

Fraksi PKS Minta Walikota Tambah Anggaran untuk Perbaiki Jalan Berlubang

Senin, 10 November 2025 - 20:29 WIB

Ketua DPRK Banda Aceh Apresiasi Kafilah MTQ dan Capaian IPM Tertinggi Nasional 2025

Berita Terbaru

Bupati Aceh Besar H Muharram Idris (Syech Muharram), menyerahkan atribut pemain, pada pembukaan Gala Siswa Antar SMP, di Lapangan Blackstar Lamlhom, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Senin (24/11/2025). FOTO/ MC ACEH BESAR

Aceh Besar

Bupati Aceh Besar Buka Gala Siswa Antar SMP

Selasa, 25 Nov 2025 - 18:01 WIB