Banda Aceh – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh kembali mencetak prestasi besar dalam perang melawan narkoba. Melalui kerja sama lintas instansi, Ditresnarkoba Polda Aceh bersama BNNP Aceh, Bea Cukai, Polresta Banda Aceh, Polres Aceh Timur, Polres Gayo Lues, dan Polres Sabang berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika lintas provinsi dengan barang bukti yang sangat besar.
Dalam operasi yang digelar sejak beberapa pekan terakhir, petugas berhasil menyita 80,5 kilogram sabu-sabu, 1,3 ton ganja kering siap edar, serta 1 kilogram kokain. Barang-barang haram tersebut diamankan dari beberapa lokasi berbeda di wilayah Aceh Timur, Gayo Lues, dan Kota Sabang, yang diduga menjadi jalur distribusi utama jaringan narkotika internasional dan antarprovinsi.
Kapolda Aceh yang memimpin langsung press conference pengungkapan kasus di Mapolda Aceh, Senin (6/10/2025), menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan selama berbulan-bulan oleh tim gabungan.
“Ini adalah hasil kerja keras tim Ditresnarkoba Polda Aceh bersama BNNP, Bea Cukai, dan seluruh jajaran Polres. Kami berhasil membongkar jaringan besar yang selama ini beroperasi di Aceh dan menjadikan wilayah ini sebagai jalur transit narkotika,” ujar Kapolda Aceh dalam keterangannya.
Menurut Kapolda, pengungkapan terbesar terjadi di Gayo Lues, di mana petugas menemukan ladang ganja seluas beberapa hektare dengan hasil panen mencapai 1,3 ton. Sementara di Aceh Timur, tim berhasil menggagalkan penyelundupan 80,5 kilogram sabu yang disembunyikan dalam kemasan teh Cina dan hendak dibawa keluar daerah.
Adapun temuan 1 kilogram kokain merupakan hasil pengungkapan di Kota Sabang, di mana barang tersebut diduga masuk melalui jalur laut dari luar negeri. Penemuan kokain ini menjadi kasus langka dan membuktikan bahwa jaringan internasional masih berusaha menjadikan Aceh sebagai pintu masuk narkoba ke Indonesia.
“Ini bukti bahwa Aceh masih menjadi target sindikat narkoba internasional. Namun, kami tidak akan tinggal diam. Setiap jengkal wilayah akan kami awasi dan tindak tegas siapa pun yang terlibat,” tegas Kapolda.
Selain menyita barang bukti, polisi juga telah mengamankan sejumlah tersangka yang kini menjalani pemeriksaan intensif di Ditresnarkoba Polda Aceh. Mereka diduga memiliki peran berbeda mulai dari kurir, pengedar, hingga pengendali jaringan.
Kepala BNNP Aceh yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara aparat dan masyarakat. “Aceh adalah gerbang barat Indonesia, sehingga kewaspadaan harus berlapis. Kolaborasi seperti ini harus terus diperkuat agar jaringan besar dapat diputus hingga ke akar,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu turut hadir Wakapolda Aceh, Bupati Gayo Lues, pejabat Bea Cukai, para Kapolres jajaran, dan pejabat utama Polda Aceh. Acara dipimpin langsung oleh Kapolda Aceh dan disaksikan oleh media serta tamu undangan.
Keberhasilan pengungkapan besar ini sekaligus menegaskan bahwa Polda Aceh dan seluruh jajaran berkomitmen untuk tidak memberi ruang bagi peredaran narkoba di Tanah Rencong.
“Kami tidak akan pernah berhenti. Selama masih ada yang mencoba merusak generasi bangsa dengan narkoba, kami akan terus kejar, tangkap, dan tindak tegas,” tutup Kapolda Aceh dengan tegas.(**)
Editor : Ayah Mul