Kasih Sayang Rakyat Aceh kepada Mualem: Dukungan dan Kritik untuk Pemimpin Aceh

- Jurnalis

Rabu, 1 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Rafly Kande

Sejak Mualem dipercaya sebagai Gubernur Aceh, rakyat senantiasa hadir bukan hanya sebagai penonton, melainkan sebagai pengawal dan penegur setia. Setiap kritik, saran, bahkan tudingan yang dilontarkan, sesungguhnya adalah tanda kasih sayang rakyat yang tulus. Itu bukan kebencian, melainkan bentuk kepedulian agar kebijakan tetap lurus, pembangunan berjalan adil, dan sumber daya alam Aceh dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bersama.

Penertiban tambang ilegal menjadi cermin nyata bagaimana mata rakyat terus terbuka. Mereka tidak ingin tanah leluhurnya rusak, sungai tercemar, dan hutan hilang hanya karena segelintir kepentingan. Kritik yang kadang terdengar keras, lahir dari kegelisahan yang dalam—rakyat ingin memastikan keadilan dan keberlanjutan, demi masa depan generasi Aceh.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Qanun Tambang Rakyat Aceh: Solusi Ekonomi atau Ancaman Bencana Lingkungan?

Namun, Mualem harus senantiasa waspada. Jangan sampai terlena dengan bisikan manis yang penuh pujian semu. Sebab, pujian tanpa kritik ibarat racun halus: menenangkan sesaat, tapi menyesatkan dalam perjalanan. Pemimpin yang bijak akan selalu membedakan antara dukungan tulus dan kemanisan palsu, agar langkahnya tidak terjerumus dalam jebakan kepentingan sempit.

Kasih sayang rakyat Aceh kepada Mualem adalah kasih sayang yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Mereka menegur bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk mengangkat; mereka mengingatkan bukan untuk melemahkan, tetapi untuk meneguhkan.

Apabila Mualem membuka telinga selebar-lebarnya, mendengar dengan hati, dan menyesuaikan langkah dengan suara rakyat, maka insya Allah misi kepemimpinannya akan tertuntaskan: menegakkan keadilan, menghapus ketimpangan, dan membawa Aceh menuju kesejahteraan yang berkelanjutan.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Naik Gunung Menjadi Penyuluh: Menolak Narasi 'Turun Derajat'

Inilah kasih sayang rakyat yang sejati—kasih sayang yang lahir dari cinta pada tanah air, pada pemimpin, dan pada masa depan Aceh yang ingin mereka lihat bersinar dalam ridha Allah.

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Qanun Tambang Rakyat Aceh: Solusi Ekonomi atau Ancaman Bencana Lingkungan?
Tambang Rakyat Aceh: Legalitas & Tata Kelola Masa Depan
Mereka, Seperti Dahulu
Pendidikan Aceh Tercoreng Nepotisme dan Jual Beli Jabatan
Solusi Persinggungan  Hukum Terkait Penguasaan Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Tambang Dan Migas Aceh
Naik Gunung Menjadi Penyuluh: Menolak Narasi ‘Turun Derajat’
Akankah Kabupaten Aceh Raya Terwujud di Bawah Kepemimpinan Abdurrahman Ahmad?
Marwah Jurnalisme Tercoreng: Saat Opini Menjadi Alat Serangan Pribadi
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 11:15 WIB

Kasih Sayang Rakyat Aceh kepada Mualem: Dukungan dan Kritik untuk Pemimpin Aceh

Senin, 29 September 2025 - 12:04 WIB

Qanun Tambang Rakyat Aceh: Solusi Ekonomi atau Ancaman Bencana Lingkungan?

Sabtu, 27 September 2025 - 11:04 WIB

Tambang Rakyat Aceh: Legalitas & Tata Kelola Masa Depan

Sabtu, 20 September 2025 - 22:25 WIB

Mereka, Seperti Dahulu

Sabtu, 20 September 2025 - 19:25 WIB

Pendidikan Aceh Tercoreng Nepotisme dan Jual Beli Jabatan

Berita Terbaru

Jaksa Eksekusi KPK, Syarkiyah, menyerahkan hasil lelang barang rampasan senilai Rp8 miliar ke kas negara di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Nasional

KPK Setor Rp8 Miliar ke Negara dari Lelang Rampasan

Kamis, 2 Okt 2025 - 00:13 WIB

Photo: Net

Ekonomi & Bisnis

PLN Buka Lowongan Kerja 2025, Lulusan D3-S1-S2 Bisa Daftar Sekarang

Rabu, 1 Okt 2025 - 21:26 WIB