Demi Keluarga, Napi Lapas Kajhu Diberi Izin Keluar Cari Istri dan Anak Korban Banjir Aceh Tamiang

- Jurnalis

Kamis, 18 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh — Kisah kemanusiaan datang dari tengah bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang. Muhammad Muchsin, seorang narapidana yang menjalani hukuman di Lapas Kajhu Banda Aceh, terpaksa meninggalkan balik jeruji besi demi satu tujuan mulia: mencari istri dan anaknya yang menjadi penyintas banjir bandang.

Muchsin mendapatkan izin keluar dari sel setelah pihak lapas tersentuh oleh kondisi darurat yang dialaminya, serta adanya solidaritas dari rekan-rekan satu sel. Dengan bekal uang seadanya sebesar Rp18 ribu yang dikumpulkan bersama, Muchsin memulai perjalanan penuh ketidakpastian menuju Aceh Tamiang, daerah yang dilanda banjir parah.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Optimalkan Bisnis Anda dengan Jasa Ekspedisi Cargo dari Jakarta ke Semarang

Perjalanan itu jauh dari kata mudah. Banjir yang masih menggenangi sejumlah ruas jalan memaksanya berjalan kaki menerobos genangan air. Rasa lapar menjadi teman setia, sementara kelelahan membuatnya harus bermalam di masjid-masjid sepanjang perjalanan. Tanpa kepastian, Muchsin terus melangkah, digerakkan oleh harapan untuk memastikan keselamatan keluarganya.

“Yang penting saya bisa bertemu mereka. Saya hanya ingin tahu anak dan istri saya selamat,” tutur Muchsin dengan suara lirih kepada warga yang ditemuinya di perjalanan.

Muchsin mengaku sejak banjir melanda Aceh Tamiang, ia kehilangan kabar tentang kondisi keluarganya. Akses komunikasi terputus, sementara berita banjir yang terus berdatangan justru menambah kecemasan. Di balik statusnya sebagai narapidana, Muchsin tetap seorang ayah dan suami yang diliputi rasa takut kehilangan orang-orang tercinta.

Izin keluar yang diberikan kepadanya bukan tanpa pertimbangan. Pihak lapas disebut melihat kondisi psikologis Muchsin yang tertekan, serta mempertimbangkan aspek kemanusiaan di tengah situasi bencana. Dukungan dari sesama warga binaan menjadi bukti bahwa solidaritas dan empati tetap tumbuh, bahkan di balik tembok penjara.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Gubernur Aceh Terima Bantuan Kemensos Rp9 Miliar untuk Penanganan Banjir & Longsor

Kisah Muchsin mencerminkan sisi lain dari bencana alam: bukan hanya kerusakan fisik, tetapi juga pergulatan batin manusia yang terpisah dari keluarga. Di tengah keterbatasan, ia berjuang dengan cara paling sederhana—berjalan, bertahan, dan berharap.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Banpres Rp92 Miliar Mengalir ke Aceh, Pemulihan Banjir Dipercepat

Kini, Muchsin hanya menggantungkan satu doa: dapat segera bertemu dengan istri dan anaknya yang disebut-sebut selamat dari bencana. Baginya, pertemuan itu akan menjadi obat dari rasa lelah, lapar, dan cemas yang ia lalui sepanjang perjalanan.

Di tengah hiruk-pikuk bantuan dan pemulihan pascabencana, kisah Muchsin menjadi pengingat bahwa kemanusiaan tidak mengenal status, seragam, atau tembok pembatas. Ketika bencana datang, yang tersisa hanyalah naluri paling dasar manusia: cinta pada keluarga.(**)

Editor : Ayah Mul

Berita Terkait

Negara yang Terperosok dalam Jaring Gelap Kekuasaan
Trauma Kekerasan Bisa Bertahan Seumur Hidup — Dukungan Kita Menjadi Penyelamat yang Sering Tak Terlihat
Aceh Rises in Peace: Safe, Comfortable, and Full of Investment Opportunities 2025
Aceh Bangkit Damai: Destinasi Aman, Nyaman, dan Penuh Peluang Investasi 2025
Kemenangan yang Tak Boleh Membuat Kita Lupa
Presiden Dituntut Bentuk Tim Reformasi Jajaran Kehakiman
Nasir “Ninja” Desak Pemerintah Segera Legalkan Tambang Rakyat di Geumpang: “Kami Hanya Ingin Hidup Layak”
JARA Ajak Masyarakat Jaga Perdamaian Demi Pembangunan Aceh
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 16:29 WIB

Demi Keluarga, Napi Lapas Kajhu Diberi Izin Keluar Cari Istri dan Anak Korban Banjir Aceh Tamiang

Minggu, 16 November 2025 - 17:43 WIB

Negara yang Terperosok dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Minggu, 16 November 2025 - 12:44 WIB

Trauma Kekerasan Bisa Bertahan Seumur Hidup — Dukungan Kita Menjadi Penyelamat yang Sering Tak Terlihat

Selasa, 11 November 2025 - 20:12 WIB

Aceh Rises in Peace: Safe, Comfortable, and Full of Investment Opportunities 2025

Selasa, 11 November 2025 - 19:47 WIB

Aceh Bangkit Damai: Destinasi Aman, Nyaman, dan Penuh Peluang Investasi 2025

Berita Terbaru

Sekdis Diskominfo Aceh Besar, Khairul Huda SKom MM memberi pandangan umum Bimtek e-office Surat Menyurat bagi Aparatur Gampong di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (16/12/2025). FOTO/MC ACEH BESAR

Aceh Besar

Diskominfo Aceh Besar Gelar Bimtek Aplikasi e-Office Gampong

Kamis, 18 Des 2025 - 17:54 WIB