“Wagub Aceh Bentuk 6 Tim Khusus Percepat Pembangunan dan Investasi 2026”

- Jurnalis

Kamis, 15 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, memberi arahan sekalgus membuka Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) tahun 2026, dan Forum Konsultasi Publik Rencana Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) tahun 2025-2026, di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh, Kamis, 15/5/2025

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, memberi arahan sekalgus membuka Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) tahun 2026, dan Forum Konsultasi Publik Rencana Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) tahun 2025-2026, di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh, Kamis, 15/5/2025

BANDA ACEH– Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, membuka musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) Tahun 2026 dan Forum Konsultasi Publik RPJMA 2025- 2029, di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis, (15/5/2025).

Acara tersebut diikuti ratusan peserta yang terdiri dari unsur kementerian/lembaga pusat, Anggota DPR/DPD  RI, Anggota Forkopimda Aceh, Ketua Komisi DPRA, Kepala SKPA, Bupati/Wali Kota se-Aceh, Kepala Bappeda se-Aceh, akademisi, perbankan, dunia usaha, LSM, dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Wagub memaparkan rencananya membentuk 6 gugus tugas atau task force berdaya gerak tinggi agar eksekusi program kerja tidak terjebak pada pola “business as usual” atau biasa biasa saja.

Keenam gugus tugas itu meliputi Task Force Pengetasan Kemiskinan dan Stunting yang mengintegrasikan program sosial, voucher pangan bergizi di ribuan gampong, dan pemanfaatan BLU rumah sakit daerah.

Kedua, Task Force Penguatan Birokrasi dan Good Governance yang menerapkan Aceh Digital Single Window sehingga perizinan usaha dan investasi selesai dalam waktu yang singkat.

“Selanjutnya yang ketiga adalah Task Force Percepatan Investasi dan Industri yang memprioritaskan realisasi FTZ Sabang, KEK Arun, dan layanan after-care bagi investor,” kata Fadhlullah.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Wagub Aceh Saksikan Pembagian Dana Wakaf Habib Bugak Rp 8,6 Juta untuk Jamaah Haji di Mekkah

Keempat adalah Task Force kemandirian pangan dan pengurangan defisit antar daerah yang menyiapkan sentra beras premium, bawang, dan hasil bumi lainnya yang bisa menjadikan Aceh sebagai Brebes-nya Sumatra, serta cold-chain hasil laut.

Kemudian, Task Force Pengembangan Pariwisata Halal untuk mensertifikasi seluruh destinasi, membuka charter flight, dan menggelar Aceh International Halal Festival. Dan terakhir Task Force Kemandirian Fiskal Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi yang mengoptimalkan PAD digital, dan skema asset recycling.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bank Aceh Syariah Meulaboh Gelar CFD & Layanan Gratis di HUT ke-52

“Keberhasilan keenam desk ini mensyaratkan kolaborasi menyeluruh, oleh sebab itu kami memohon dukungan regulasi serta asistensi Kementerian Dalam Negeri guna mempermudah KPBU lintas kabupaten, memperkuat BUMD, dan mengharmonisasi perda investasi,” kata Fadhlullah.

Dalam kesempatan yang sama, Wagub juga menyampaikan harapannya agar pada momentum RKP Nasional nanti Pemerintah Pusat dapat menambah sejumlah Proyek Strategis Nasional atau PSN di Aceh.

“Kami berharap anggota DPR dan DPD RI yang mewakili Aceh agar ikut memperjuangkan hak Aceh di tingkat nasional,” kata Fadhlullah.

Wagub mengaku jika anggaran fisikal di Aceh masih didominasi dari dana yang ditransfer pusat. Sehingga pertumbuhan ekonomi Aceh pun sangat tergantung pada anggaran pemerintah daerah.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Pj Gubernur Safrizal: Untuk Membuka Lapangan Kerja, Aceh Beri Karpet Merah untuk Investasi

Oleh sebab itu, Wagub Aceh kembali mengharapkan dukungan semua pihak agar draft revisi UUPA tentang perpanjangan dana Otsus Aceh dapat disetujui dan disahkan oleh DPR RI dan Pemerintah Pusat.

Sementara itu, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, yang hadir secara virtual menyampaikan bahwa perencanaan kerja pemerintah daerah harus sesuai dengan rencana kerja pemerintah pusat. Hal tersebut penting agar pemerintah pusat dan daerah bisa saling mendukung dalam melaksanakan program kerja.

“Sinkronisasi perencanaan ini penting untuk mengefektifkan program kerja, keberhasilan bukan di satu tingkatan, tapi menyeluruh,” kata Safrizal. []

 

FA News

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Bunda Salma: Prestasi Nurliya Siswi SMA Negeri 1 Nisam Bukti Generasi Muda Aceh Mampu Bersaing di Level Nasional
Wagub Aceh Dorong Generasi Muda Melek Pasar Modal Syariah
Wagub Aceh: Green Policing Cegah Tambang Liar
Pemerintah Aceh Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
Puluhan PPPK Jabatan Fungsional Resmi Dilantik di Dishub Aceh
Gubernur Mualem Tegas, Bentuk Satgas Tambang Ilegal di Aceh
Sekda Aceh Lantik 290 Pejabat Eselon III & IV 2025, Ini Daftar Lengkapnya
Sekda Aceh Lantik 290 Pejabat Eselon III dan IV: Fokus pada Penurunan Kemiskinan dan Realisasi APBA 2025
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 16:55 WIB

Bunda Salma: Prestasi Nurliya Siswi SMA Negeri 1 Nisam Bukti Generasi Muda Aceh Mampu Bersaing di Level Nasional

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:51 WIB

Wagub Aceh Dorong Generasi Muda Melek Pasar Modal Syariah

Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:54 WIB

Wagub Aceh: Green Policing Cegah Tambang Liar

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:37 WIB

Pemerintah Aceh Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025

Rabu, 1 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Puluhan PPPK Jabatan Fungsional Resmi Dilantik di Dishub Aceh

Berita Terbaru

Polisi mengamankan pelaku pembunuhan di Bombana beserta barang bukti parang yang digunakan. [ Photo: Net]

Hukum & Kriminal

Tragis! Suami Bunuh Istri di Bombana Usai Cekcok Soal Makanan

Minggu, 5 Okt 2025 - 23:31 WIB