Meulaboh | fanews.id – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), menerima secara simbolis satu pucuk senjata api jenis M-16 A1 beserta satu buah magazen dari Komandan Kodim 0102/Pidie, Letkol Inf Andi Irsan, M.Han., pada Senin (26/5/2025).
Penyerahan tersebut dilakukan saat penutupan Apel Komandan Satuan di wilayah Kodam IM. Senjata itu merupakan hasil temuan seorang warga yang sedang membersihkan kebunnya. Menyadari bahaya dan ketentuan hukum terkait kepemilikan senjata ilegal, warga tersebut secara sukarela menyerahkannya kepada pihak Kodim.
Pangdam IM Mayjen Niko Fahrizal memberikan apresiasi tinggi atas langkah warga tersebut yang dinilai sebagai bentuk kesadaran hukum dan bukti kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI.
“Kami sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat yang telah menyerahkan senjata api sisa konflik secara sukarela. Ini adalah cerminan keberhasilan pendekatan persuasif dan pembinaan teritorial yang telah lama kami jalankan,” ujarnya.
Ia menambahkan, senjata yang tidak dalam pengawasan pihak berwenang bisa menjadi ancaman serius jika jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, Pangdam IM mendorong masyarakat Aceh yang masih menyimpan atau menemukan senjata sisa konflik untuk menyerahkannya ke aparat TNI atau kepolisian.
“Penyerahan senjata ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap perdamaian, tapi juga langkah konkret menjaga keamanan lingkungan dan mencegah penyalahgunaan senjata,” tegasnya.
Dalam arahannya, Pangdam IM menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kodam IM untuk terus mengintensifkan komunikasi sosial dan pembinaan teritorial. Menurutnya, pendekatan yang humanis dan edukatif terbukti lebih efektif dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat.
“Jajaran kami harus hadir di tengah masyarakat, membangun dialog yang terbuka, menyentuh sisi kemanusiaan. Masyarakat tidak boleh merasa takut untuk menyerahkan senjata secara sukarela,” tambahnya.
Sebagai catatan, sejak Mayjen TNI Niko Fahrizal menjabat Pangdam IM, sudah sebanyak 25 pucuk senjata api dari berbagai jenis diserahkan secara sukarela oleh warga. Capaian ini disebut sebagai hasil nyata pendekatan edukatif dan non-represif dalam menjaga stabilitas wilayah.
Keberhasilan ini sekaligus memperlihatkan bahwa keamanan dan perdamaian dapat dibangun tanpa kekerasan, tetapi dengan kepercayaan, kedekatan emosional, dan edukasi yang konsisten.
“Semoga langkah ini menjadi awal dari semakin kuatnya rasa kepemilikan bersama terhadap keamanan daerah dan memperkuat semangat perdamaian yang telah lama kita bangun,” pungkas Pangdam IM. []
Editor : Redaksi















