Mafia Medan Gerogoti Hutan Aceh, Laskar Panglima Nanggroe Siap Lawan

- Jurnalis

Senin, 29 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sulaiman Manaf, Ketua Laskar Panglima Nanggroe,

Sulaiman Manaf, Ketua Laskar Panglima Nanggroe,

Banda Aceh – Ketua Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf, melontarkan pernyataan keras terkait maraknya tambang emas ilegal yang merusak hutan Aceh. Ia menuding aktivitas tambang gelap tersebut bukan lagi dijalankan rakyat kecil, melainkan dikuasai jaringan mafia dari Medan yang bergerak sistematis dengan dukungan oknum aparat penegak hukum di berbagai kecamatan.

“Ini bukan sekadar tambang liar, tapi penjarahan terorganisir terhadap kekayaan Aceh. Mafia luar daerah membawa modal, alat berat, solar, bahkan pekerja. Mereka menyetor hingga Rp30 juta per ekskavator per bulan kepada aparat, sementara rakyat Aceh hanya menanggung banjir, longsor, dan kerusakan hutan,” tegas Sulaiman, dalam keterangan rilisnya,. Senin (29/9).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Fachrul Razi Kembangkan Aplikasi Digital Untuk Mahasiswa Politeknik Kutaraja Banda Aceh

Ia menilai pola setoran itu membuat hukum lumpuh. Ribuan ekskavator disebut bekerja bebas di kawasan hutan lindung, menimbulkan kerusakan lingkungan yang mengkhawatirkan. Sungai-sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat pun keruh, tercemar, dan beracun akibat penggunaan merkuri.

“Setiap kecamatan seolah punya tambang gelap yang dilindungi ‘uang aman’. Negara rugi ratusan miliar rupiah, emas dibawa lari ke Medan, sementara Aceh tinggal lubang besar dan lumpur,” ujarnya.

Menurut Sulaiman, keberadaan “panitia lobang” di tingkat desa dan kecamatan menjadi penghubung antara mafia luar daerah dengan oknum aparat. Mekanisme ini membuat aliran dana hasil tambang ilegal terus masuk ke kantong mafia dan aparat nakal, bukan ke kas daerah.

Laskar Panglima Nanggroe, kata dia, menyerukan masyarakat bersama Komite Peralihan Aceh (KPA) untuk bangkit melawan penjarahan tersebut. “Kekayaan alam Aceh bukan untuk dirampok mafia. Kami mendorong KPA, masyarakat adat, dan semua elemen rakyat bergerak. Jangan biarkan hutan kita dihancurkan dan emas kita dijual murah ke luar,” serunya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Pemkab Aceh Besar Gelar Ikrar Pemilu Damai

Ia juga mendesak pemerintah pusat dan aparat hukum nasional menindaklanjuti dugaan setoran hingga Rp360 miliar per tahun dari tambang ilegal di Aceh. “Jika praktik mafia ini dibiarkan, yang runtuh bukan hanya hutan, tapi juga wibawa hukum dan martabat Aceh,” tegas Sulaiman.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bupati Aceh Besar Apresiasi Penanaman 3.000 Mangrove di Kajhu, Cegah Abrasi Pesisir

“Kalau hukum sudah jadi komoditas, apa lagi yang tersisa bagi rakyat? Jangan tunggu Aceh jadi gurun. Kami siap berdiri di barisan terdepan melawan mafia tambang dan kaki tangannya,” pungkasnya.

Editor : Ayah Mul

Berita Terkait

Ketua Umum PPP Mardiono Sesalkan Bentrok di Muktamar X, Sejumlah Kader Terluka
Wagub Fadhlullah: Muswil VI PKS Aceh Momentum Teguhkan Komitmen Perjuangan
SAPA Minta Kemenag Aceh Tidak Diam, Bubarkan Komite Madrasah dan Kembalikan Pungutan Biaya Masuk
Blok Migas Aceh Masih Dikelola SKK Migas, YARA Sebut Aceh Dirugikan Triliunan Rupiah
Kepala BGN Belum Tahu Mekanisme Dukungan Bill Gates untuk MBG
Ahmad Dhani Dilaporkan ke MKD soal Pelesetan Marga Pono
Dek Gam Pimpin PAN Aceh, Fraksi PAN DPRK Aceh Besar Optimis Partai Makin Maju
Usai Bertemu Zelenskyy, Trump Tuding Putin Tak Serius Berdamai
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 15:04 WIB

Mafia Medan Gerogoti Hutan Aceh, Laskar Panglima Nanggroe Siap Lawan

Minggu, 28 September 2025 - 17:43 WIB

Ketua Umum PPP Mardiono Sesalkan Bentrok di Muktamar X, Sejumlah Kader Terluka

Senin, 25 Agustus 2025 - 10:49 WIB

Wagub Fadhlullah: Muswil VI PKS Aceh Momentum Teguhkan Komitmen Perjuangan

Kamis, 3 Juli 2025 - 16:48 WIB

SAPA Minta Kemenag Aceh Tidak Diam, Bubarkan Komite Madrasah dan Kembalikan Pungutan Biaya Masuk

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:05 WIB

Blok Migas Aceh Masih Dikelola SKK Migas, YARA Sebut Aceh Dirugikan Triliunan Rupiah

Berita Terbaru

Jaksa Eksekusi KPK, Syarkiyah, menyerahkan hasil lelang barang rampasan senilai Rp8 miliar ke kas negara di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Nasional

KPK Setor Rp8 Miliar ke Negara dari Lelang Rampasan

Kamis, 2 Okt 2025 - 00:13 WIB

Photo: Net

Ekonomi & Bisnis

PLN Buka Lowongan Kerja 2025, Lulusan D3-S1-S2 Bisa Daftar Sekarang

Rabu, 1 Okt 2025 - 21:26 WIB