Banda Aceh – Target Listrik Pulih Minggu Gagal, Infrastruktur Transmisi Jadi Batu Sandungan Pemulihan Kelistrikan Aceh
Harapan masyarakat Aceh untuk kembali menikmati pasokan listrik secara normal pada Minggu, 14 Desember 2025, tampaknya harus kembali ditunda. Proses pemulihan sistem kelistrikan pascabencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dipastikan belum akan rampung sesuai target yang sebelumnya disampaikan oleh manajemen PT PLN (Persero).
Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan optimisme bahwa pasokan listrik di Aceh dapat sepenuhnya pulih pada Minggu (14/12/2025). Pernyataan tersebut sempat menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama berhari-hari harus bertahan dengan pemadaman bergilir dan ketidakpastian pasokan listrik.
Namun, realita di lapangan berkata lain.
Informasi dari sumber internal PLN pada Sabtu (13/12/2025) yang memastikan bahwa target tersebut tidak akan tercapai. Saat dikonfirmasi mengenai kepastian penyelesaian pemulihan listrik pada Minggu, sumber tersebut menjawab singkat namun tegas, “Engga,” yang menandakan bahwa penormalan listrik belum akan rampung dalam waktu dekat.
Menurut sumber tersebut, kendala utama yang hingga kini masih menghambat pemulihan kelistrikan Aceh terletak pada sisi infrastruktur transmisi. Salah satu proyek krusial yang belum tuntas adalah pembangunan tower transmisi Langsa–Pangkalan Brandan, yang merupakan bagian vital dari sistem interkoneksi kelistrikan Sumatera.
Belum rampungnya infrastruktur ini berdampak langsung pada belum bisa beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya unit 3 dan 4. Padahal, kedua unit tersebut sangat dibutuhkan untuk menyalurkan daya ke sistem kelistrikan Aceh dan sekitarnya.
Tak hanya itu, kondisi pembangkit eksisting pun belum sepenuhnya ideal. Sumber internal PLN mengungkapkan bahwa PLTU Nagan Raya unit 1 dan 2 hingga kini masih berada dalam kondisi bermasalah. Padahal, pembangkit ini dinilai memiliki peran strategis dalam menopang pasokan listrik di wilayah Aceh.
“Pembangkit ini jadi game changer,” ujar sumber tersebut, menggambarkan betapa krusialnya peran PLTU Nagan Raya unit 1 dan 2. Keberadaan dan operasi optimal pembangkit ini disebut mampu mengubah secara signifikan keseimbangan pasokan energi di Aceh, terutama dalam situasi darurat pascabencana.
Di sisi lain, terdapat kabar positif dari sektor transmisi. Sistem transmisi Arun–Bireuen dilaporkan telah rampung 100 persen dan siap digunakan untuk memasok listrik. Namun, penyelesaian satu jalur transmisi ini belum cukup untuk menutup kekurangan daya akibat belum berfungsinya sejumlah pembangkit dan jalur transmisi utama lainnya.
Kondisi ini membuat proses pemulihan kelistrikan Aceh masih berada dalam fase kritis. Masyarakat pun kembali dihadapkan pada ketidakpastian waktu pemulihan penuh, di tengah kebutuhan listrik yang semakin mendesak untuk aktivitas rumah tangga, layanan publik, serta pemulihan ekonomi pascabencana.(**)
Editor : Listrik Aceh Belum Normal, Target PLN Pulih Minggu Dipastikan Meleset












