SUBULUSSALAM – Pemerintah Aceh memperkuat koordinasi dengan Pemkot Subulussalam untuk mempercepat penanganan dampak bencana banjir dan tanah longsor. Fokus utama adalah memastikan distribusi logistik tepat sasaran hingga ke tingkat pengungsian, agar bantuan cepat, efektif, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marwan Nusuf, turun langsung ke lokasi bencana, Minggu (7/12/2025). Sebagai Koordinator Penghubung Pemerintah Aceh dengan Pemkot Subulussalam, Marwan menggelar rapat koordinasi bersama Kepala BPBD Kota Subulussalam selaku Komando Tanggap Darurat dan jajarannya di Posko Utama Penanganan Bencana.
Rapat koordinasi ini bertujuan memetakan kebutuhan mendesak pengungsi, mengurai kendala distribusi, dan memastikan bantuan merata. Marwan menegaskan bahwa kehadiran Pemerintah Aceh di lapangan adalah wujud nyata tanggung jawab provinsi terhadap daerah terdampak.
“Sesuai arahan pimpinan, kami hadir untuk memastikan tidak ada kekosongan penanganan. Kami inventarisasi kebutuhan logistik secara riil agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran, cepat, dan sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Marwan.
Ia menambahkan, ketepatan waktu dan sasaran menjadi kunci manajemen logistik bencana. Data yang terintegrasi antara posko utama dan titik pengungsian menjadi prioritas, agar bantuan tidak menumpuk di satu lokasi sementara wilayah lain kekurangan.
“Bantuan harus mengalir lancar ke warga. Kita ingin beban masyarakat terdampak segera terangkat melalui penanganan yang terukur dan berkelanjutan,” tambah Marwan.
Sinergi antara Pemerintah Aceh dan Pemkot Subulussalam melalui tim penghubung ini diharapkan mempercepat pemulihan pascabencana dan menjamin ketersediaan kebutuhan dasar selama masa tanggap darurat. []
Editor : Redaksi












