Jokowi Sebut Pelemahan Daya Beli Publik Akibat Gempuran Impor

- Jurnalis

Senin, 12 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir dengan pelemahan permintaan domestik atau daya beli masyarakat. Ia menduga, salah satu faktor pemicunya adalah gempuran barang impor di masyarakat.

Oleh karena itu, Jokowi meminta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju (KIM), baik menteri maupun kepala lembaga, untuk mencari solusi atas pelemahan daya beli masyarakat.

“Betul-betul dilihat kenapa permintaan domestik melemah, bisa karena beban impor bahan baku yang tinggi karena fluktuasi rupiah atau adanya juga serangan produk-produk impor yang masuk ke dalam negara kita,” kata Jokowi saat membuka rapat sidang kabinet di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disiarkan secara langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/8/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Usai Idul Adha, Harga Bahan Pokok di Pasar Induk Lambaro Stabil

Jokowi mengajak masyarakat untuk kembali melakukan budaya belanja produk lokal. Mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan, belanja produk lokal perlu perlu digaungkan demi melindungi industri dalam negeri di tengah geliat ekspor yang melemah.

“Sehingga penting belanja produk lokal sekali lagi saya tekankan kemudian penggunaan bahan baku lokal dan juga perlindungan terhadap industri dalam negeri kita,” kata dia.

Jokowi beralasan ada beberapa penyebab yang membuat nilai ekspor Indonesia kian melemah. Ia menduga pemicu pelemahan terjadi karena gangguan rantai pasok atau ekonomi negara mitra ekonomi Indonesia yang saat ini sedang melemah.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Massa Aksi Berhasil Serahkan Petisi Tolak PPN 12% ke Setneg

“Mungkin juga karena permintaan dari ekspor atau dari luar negeri melemah ini karena terjadi gangguan rantai pasok atau perlambatan ekonomi terhadap mitra-mitra dagang utama kita,” kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta seluruh menteri dan jajarannya untuk ikut mencari solusi atas masalah penurunan angka ekspor Indonesia. Salah satu instruksi yang dikeluarkan Jokowi adalah dengan mencari potensi pasar baru untuk ekspor Indonesia.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Kopdes Merah Putih akan Diluncurkan 28 Oktober 2025

“Sehingga kita harus bisa mencari pasar non-tradisional dan mencari potensi pasar baru ekspor kita,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan kondisi tren ekonomi dalam sektor manufaktur atau PMI (Purchasing Managers Index) yang mengalami penurunan. Suami Iriana Widodo ini mengatakan bahwa Indonesia memasuki level kontraksi setelah ekspansif selama 34 bulan berturut-turut. Penurunan PMI, kata dia, sudah terjadi sejak 4 bulan terakhir.

“Pada bulan Juli kita masuk ke level kontraksi. Ini agar dilihat betul, diwaspadai betul secara hati-hati,” kata dia.(red/tirto)

Berita Terkait

Utang APBN 2026 Tembus Rp463,7 Triliun, Investor Asing Tetap Serbu SBN
KSPN: Bantuan Subsidi Upah dan Diskon JKK Tak akan Atasi PHK
Mentan Amran Target Produksi Beras Capai 5 Juta Ton pada 2026
Kerek Harga Saham, Telkom Setujui Buyback Rp3 Triliun
Indonesia-China Teken 12 Kerja Sama Strategis, Termasuk Investasi dan Transaksi Rupiah-Yuan
Viral! Lapak Gorengan Ramai Pembeli Saat Musim Haji di Bandara SIM Aceh
BI Aceh Dorong Pengendalian Inflasi dan Percepatan Digitalisasi Lewat Sinergi Daerah
Aksi Demo Berulang Para Ojol dan Sejumlah Tuntutan yang Dibawa
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 01:08 WIB

Utang APBN 2026 Tembus Rp463,7 Triliun, Investor Asing Tetap Serbu SBN

Sabtu, 31 Mei 2025 - 07:07 WIB

KSPN: Bantuan Subsidi Upah dan Diskon JKK Tak akan Atasi PHK

Sabtu, 31 Mei 2025 - 06:49 WIB

Mentan Amran Target Produksi Beras Capai 5 Juta Ton pada 2026

Rabu, 28 Mei 2025 - 03:20 WIB

Kerek Harga Saham, Telkom Setujui Buyback Rp3 Triliun

Senin, 26 Mei 2025 - 01:22 WIB

Indonesia-China Teken 12 Kerja Sama Strategis, Termasuk Investasi dan Transaksi Rupiah-Yuan

Berita Terbaru

Jaksa Eksekusi KPK, Syarkiyah, menyerahkan hasil lelang barang rampasan senilai Rp8 miliar ke kas negara di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Nasional

KPK Setor Rp8 Miliar ke Negara dari Lelang Rampasan

Kamis, 2 Okt 2025 - 00:13 WIB

Photo: Net

Ekonomi & Bisnis

PLN Buka Lowongan Kerja 2025, Lulusan D3-S1-S2 Bisa Daftar Sekarang

Rabu, 1 Okt 2025 - 21:26 WIB