Banda Aceh – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Aceh resmi menyepakati penataan ulang akses putar balik (u-turn) di Jalan Nasional Soekarno Hatta, Aceh Besar. Keputusan ini diambil dalam rapat finalisasi di Kantor Dinas Perhubungan Aceh, Selasa (25/11/2025).
setelah tim gabungan melakukan survei teknis dan observasi lalu lintas pada beberapa titik krusial, terutama kawasan Lamreung dan sekitar Meuligoe Wali Nanggroe.
Pertemuan tersebut melibatkan berbagai unsur, yakni Dishub Aceh, Ditlantas Polda Aceh, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Aceh, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), serta Dinas PUPR Aceh.
Penataan Akses untuk Kelancaran dan Keselamatan
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal, menjelaskan bahwa pembukaan median baru di depan Meuligoe Wali Nanggroe dianggap perlu untuk memenuhi kebutuhan akses langsung, termasuk mobilitas masyarakat dan kepentingan darurat menuju fasilitas kesehatan.
“Selama ini pengguna jalan harus memutar terlalu jauh. Ini tidak efisien, terutama untuk kebutuhan emergency. Berdasarkan kajian teknis, membuka median di depan Meuligoe sangat memungkinkan, dan BPTD sebagai pihak berwenang juga sudah memberikan rekomendasi,” ujar T. Faisal.
Ia memastikan BPJN Aceh akan melaksanakan pekerjaan pembukaan median tersebut pada tahun 2025. Sementara itu, u-turn lama di Lamreung diputuskan ditutup karena menjadi titik rawan kecelakaan.
“Di Lamreung sudah disepakati ditutup. Tahun ini kita mulai penanganan awal dengan water barrier, sementara konstruksi permanen akan kita lakukan melalui anggaran berikutnya,” tambahnya.
Kajian Teknis: U-Turn Baru Lebih Aman
Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Aceh, Daniel Sarumaha, menyampaikan bahwa tim telah melakukan inventarisasi kondisi kawasan, termasuk pemukiman, sekolah, hingga rumah sakit di sekitar jalur nasional tersebut.
“U-turn Lamreung sangat padat pada jam sibuk dan sering menimbulkan kendaraan melawan arus. Sebaliknya, area depan Meuligoe Wali Nanggroe lebih aman karena tidak berdekatan dengan pemukiman padat,” jelas Daniel.
Data Kecelakaan Jadi Pertimbangan Utama
Perwakilan BPTD Kelas II Aceh, M. Taruna, mengungkapkan bahwa berdasarkan data kecelakaan 2023–2024, Jalan Soekarno Hatta mencatat 165 kasus kecelakaan. Di titik u-turn Lamreung saja, antrian bisa mencapai lebih dari seratus kendaraan setiap jam pada waktu sibuk.
“Ini kawasan rawan kecelakaan. Karena itu u-turn lama direkomendasikan untuk ditutup. Sementara bukaan baru idealnya memiliki lebar 27 meter agar standar keselamatan terpenuhi,” sebutnya.
PUPR: Penutupan Harus Permanen
Sekretaris Dinas PUPR Aceh, A. Ricky Soehady, menegaskan bahwa penutupan u-turn Lamreung harus dilakukan secara permanen untuk menghindari pembongkaran oleh pengguna jalan.
“Water barrier hanya bersifat sementara. Tahun depan harus dipatenkan dengan konstruksi permanen. Bukaan baru juga perlu dilengkapi lampu penerangan dan rambu yang memadai,” ujarnya.
Sosialisasi dan Pengaturan Lalu Lintas Selama Masa Transisi
Seluruh unsur FLLAJ Aceh sepakat untuk melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat, menyiapkan rambu sementara, serta menempatkan petugas di lapangan selama masa transisi penutupan u-turn lama dan pembukaan putar balik baru di depan Meuligoe Wali Nanggroe.(**)
Editor : FLLAJ Aceh Sepakat Tutup U-Turn Lamreung dan Buka Akses Baru Depan Meuligoe Wali Nanggroe untuk Tingkatkan Keselamatan Jalan












