BIREUEN – Bupati Bireuen mengeluarkan pernyataan tegas sekaligus ultimatum keras kepada oknum-oknum nakal dan para calo yang diduga mencari keuntungan pribadi di tengah situasi darurat banjir. Tindakan mereka di kawasan Penyeberangan Kutablang, yang memanfaatkan kelangkaan transportasi untuk meraup uang dari masyarakat, dinilai telah mencoreng nama baik daerah dan menyakiti warga yang sedang ditimpa musibah.
Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam melihat adanya praktik kotor yang memanfaatkan kesulitan warga. “Jangan beri mereka kesempatan memperkaya diri di atas penderitaan masyarakat,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi yang disampaikan kepada publik.
Menurut laporan yang diterima pemerintah kabupaten, sejumlah oknum diduga mengambil keuntungan dengan menaikkan tarif penyeberangan secara tidak wajar dan bahkan memonopoli akses lintasan. Kondisi tersebut membuat masyarakat, khususnya korban banjir yang sangat membutuhkan mobilitas darurat, menjadi semakin terdesak.
Bupati menyebut bahwa situasi bencana bukanlah ruang bagi siapapun untuk bermain kotor. Sebaliknya, ini adalah momentum untuk memperkuat solidaritas dan kehadiran negara di tengah masyarakat.
“Ini saatnya membersihkan lapangan, menutup ruang permainan kotor, dan memastikan bahwa setiap pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Bireuen telah memerintahkan dinas terkait, aparat keamanan, serta pihak pengelola penyeberangan untuk segera turun ke lokasi dan melakukan penertiban total. Tidak hanya itu, Bupati juga meminta agar seluruh aktivitas penyeberangan diawasi ketat, termasuk mekanisme antrean dan daftar prioritas bagi warga terdampak.
Bupati menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi administratif hingga pidana bagi siapapun yang terbukti melakukan pungutan liar, memeras masyarakat, atau berperilaku menyimpang dari ketentuan.
Masyarakat diminta untuk segera melaporkan apabila menemukan tindakan tidak wajar di lapangan. Pemerintah menjamin setiap laporan akan ditangani secara cepat, transparan, dan tanpa pandang bulu.
Di tengah situasi bencana yang masih berlangsung, Bupati menegaskan bahwa keadilan dan keamanan masyarakat adalah prioritas utama. “Warga kita sedang berduka dan berjuang. Mereka butuh bantuan, bukan kerakusan,” katanya.
Dengan langkah tegas ini, pemerintah berharap penyeberangan Kutablang kembali berjalan normal, adil, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat, bukan kepentingan kelompok tertentu.(**)
Editor : Ayah Mul












