Anggaran Kemendag Turun, Atase Perdagangan Terancam Dipulangkan

- Jurnalis

Jumat, 14 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mengalami penurunan hampir setiap tahunnya. Bahkan, menurutnya, dibandingkan tahun 2021 anggaran Kemendag sudah turun sekitar 50 persen.

Turunnya anggaran ini membuatnya kesulitan untuk mengalokasikan dana bagi setiap program. Parahnya, anggaran yang terus turun membuat perwakilan atase perdagangan (atdag) Indonesia di beberapa negara terancam dipulangkan karena tidak bisa menyewa rumah untuk tinggal.

“Kita ini kan mau ekspor, kita ini kan mau bersaing dengan negara lain. Ini gimana? Orang atdag-nya aja mau pulang sekarang. Karena gaji, sewa rumah, dan sebagainya yang selama ini dari Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) juga dihapus, dari kita juga dikurangi [anggarannya],” kata Zulhas dalam Rapat Kerja Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan Menteri Perdagangan, di Komplek Parlemen.

Baca Juga Artikel Beritanya :  APPBI Beberkan Dampak Pemangkasan Anggaran Terhadap Pengusaha

Menurutnya, kondisi ini tidak sesuai dengan keinginan pemerintah untuk mendongkrak ekspor Indonesia. Ia menambahkan, untuk mendorong ekspor seharusnya pemerintah dapat melakukan promosi besar-besaran, dan untuk melakukan itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Dia mencontohkan, Malaysia rela mengeluarkan dana triliunan untuk menaikkan pamor kuliner mereka. Pun dengan pemerintah Thailand yang memiliki kebijakan untuk menanggung biaya ekspor para pedagang yang baru pertama kali mengirimkan buah-buahannya ke luar negeri.

“Kita ini kok sekarang sewa rumah aja hampir gulung tikar. ITPC (Indonesia Trade Promotion Centre) apalagi, Pak. Showroom-showroom-nya bisa tutup semua itu, Pak. Padahal kan kita pinginnya showroom itu ditempat yang bagus, yang layak,” imbuh dia.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bank Aceh Raih Penghargaan Tebaik Katagori Transformasi Bisnis

Dalam RAPBN tahun 2025, pemerintah menganggarkan pagu indikatif Kemendag sebesar Rp1,66 triliun, turun sebesar Rp308,27 miliar atau sekitar 15,67 persen dari tahun anggaran sebelumnya yang senilai Rp1,97 triliun.

Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2021, pagu indikatif tahun 2025 turun hingga Rp1,37 triliun atau sekitar 45,23 persen.

Dengan anggaran yang terbatas ini, Zulhas mengatakan Kemendag akan tetap menjalankan program-program yang sudah direncanakan dengan optimal. Meski begitu, dia tak memungkiri membutuhkan tambahan anggaran untuk dapat mendongkrak ekspor lebih tinggi.

Baca Juga Artikel Beritanya :  BSI Berkolaborasi dengan BI, OJK, dan BNN untuk Edukasi BSI Agent di Aceh

“Namun demikian, apabila keuangan negara memungkinkan, Kementerian Perdagangan mengajukan… Kami tahu nggak mudah, tambahan anggaran yang kami sampaikan kepada presiden melalui surat per tanggal 30 April perihal permohonan penambahan anggaran 2025 sebesar menjadi Rp2,4 triliun. Rp2,4 triliun aja kami sudah senang banget, Pak. Itu total,” katanya.

Merespon permintaan tambahan anggaran dari Zulhas, Komisi VI DPR RI sepakat untuk menyetujuinya.

“[Tambahan anggaran] sebesar Rp2,4 triliun yang terdiri dari peran 46 perwakilan perdagangan di negara tujuan ekspor sebesar Rp900 miliar, pengembangan perdagangan antarwilayah sebesar Rp700 miliar, peningkatan ekspor produk berteknologi menengah dan tinggi sebesar Rp800 miliar,” ujar Ketua Komisi VI DPR RI, Bima Aria. (tirto)

Berita Terkait

Utang APBN 2026 Tembus Rp463,7 Triliun, Investor Asing Tetap Serbu SBN
KSPN: Bantuan Subsidi Upah dan Diskon JKK Tak akan Atasi PHK
Mentan Amran Target Produksi Beras Capai 5 Juta Ton pada 2026
Kerek Harga Saham, Telkom Setujui Buyback Rp3 Triliun
Indonesia-China Teken 12 Kerja Sama Strategis, Termasuk Investasi dan Transaksi Rupiah-Yuan
Viral! Lapak Gorengan Ramai Pembeli Saat Musim Haji di Bandara SIM Aceh
BI Aceh Dorong Pengendalian Inflasi dan Percepatan Digitalisasi Lewat Sinergi Daerah
Aksi Demo Berulang Para Ojol dan Sejumlah Tuntutan yang Dibawa
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 01:08 WIB

Utang APBN 2026 Tembus Rp463,7 Triliun, Investor Asing Tetap Serbu SBN

Sabtu, 31 Mei 2025 - 07:07 WIB

KSPN: Bantuan Subsidi Upah dan Diskon JKK Tak akan Atasi PHK

Sabtu, 31 Mei 2025 - 06:49 WIB

Mentan Amran Target Produksi Beras Capai 5 Juta Ton pada 2026

Rabu, 28 Mei 2025 - 03:20 WIB

Kerek Harga Saham, Telkom Setujui Buyback Rp3 Triliun

Senin, 26 Mei 2025 - 01:22 WIB

Indonesia-China Teken 12 Kerja Sama Strategis, Termasuk Investasi dan Transaksi Rupiah-Yuan

Berita Terbaru

Aceh Besar

Bupati Aceh Besar Serahkan Raqan Perubahan APBK 2025 ke DPRK

Kamis, 25 Sep 2025 - 23:50 WIB

Kombes Zulhir Destrian menyampaikan dukungan pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Aceh, didampingi Kepala Dinas ESDM Aceh, Taufik ST, M.Si, dalam kegiatan yang dihadiri sejumlah pejabat dinas terkait.

BREAKING NEWS

Polda Aceh Dukung WPR untuk Cegah Tambang Emas & Minerba Ilegal

Kamis, 25 Sep 2025 - 22:26 WIB

Sejumlah rumah warga di Kecamatan Montasik, Aceh Besar tampak rusak setelah diterjang angin puting beliung pada siang hari, Kamis (25/9/2025).

BREAKING NEWS

Puting Beliung Terjang Montasik Aceh Besar, Rumah & Kios Rusak

Kamis, 25 Sep 2025 - 19:39 WIB

Bupati Muharram Idris didampingi Wakil Bupati dan pejabat terkait meninjau lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Jantho, Kamis (25/09/2025).

Aceh Besar

Bupati Aceh Besar Siapkan Lahan Sekolah Rakyat Jantho

Kamis, 25 Sep 2025 - 18:04 WIB