REDELONG — Akses jalan lintas Bireuen–Takengon yang melintasi Jembatan Tenge Besi hingga kini masih belum dapat dilalui kendaraan bermotor. Kerusakan pada badan jembatan akibat bencana alam membuat jalur tersebut membahayakan keselamatan pengguna jalan, sehingga sementara hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, Minggu (14/12/2025).
Pgs Danramil Kodim 0119/Bener Meriah, Kodam Iskandar Muda, Pelda Yuli, mengatakan personel TNI masih terus disiagakan di lokasi untuk melakukan pemantauan serta penanganan awal agar akses darurat dapat segera difungsikan.
“Untuk sementara, Jembatan Tenge Besi hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Namun hari ini kami terus berupaya agar jalur darurat dapat tersambung, sehingga setidaknya kendaraan roda dua bisa melintas untuk menunjang aktivitas masyarakat,” ujar Pelda Yuli.
Ia menjelaskan, personel TNI juga aktif memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati saat melintas. Kondisi jalan yang licin, berlumpur, dan dipenuhi bebatuan sisa material bencana berpotensi menimbulkan kecelakaan.
“Kami mengingatkan warga agar selalu mengikuti arahan petugas di lapangan dan tidak memaksakan diri melintas apabila kondisi tidak memungkinkan,” tegasnya.
Selain melakukan pengamanan dan pengaturan lintasan darurat, prajurit TNI di lokasi turut membantu masyarakat dengan mengangkut barang bawaan warga yang melintas. Dengan berjalan kaki menembus lumpur dan bebatuan, personel TNI berupaya meringankan beban masyarakat pascabencana.
Kehadiran TNI di tengah masyarakat menjadi wujud kepedulian dan tanggung jawab dalam membantu kesulitan rakyat, khususnya pada masa darurat bencana. Kodim 0119/Bener Meriah terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna mempercepat penanganan dan pemulihan akses jalan agar dapat kembali dilalui secara normal oleh masyarakat.
Editor : Redaksi












