Adli Abdullah: Negara Harus Hadir di Penyeberangan Teupin Mane

- Jurnalis

Jumat, 12 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opini – Pengiat kemanusiaan Dr. M Adli Abdullah menegaskan negara harus hadir di masyarakat dan menyelesaikan persoalan apalagi dalam bencana banjir dan longsor di Aceh dan Sumatra. Negara harus cepat respons menangani persoalan bahkan memetakan sebelum kegaduhan yang bisa merambat ke berbaga aspek termasuk SARA serta nama baik Aceh yang dikenal ringan tangan

“Masalah tarif penyeberangan di Bireuen seperti di Teupin Mane dan lain-lain bisa dicegah jika sejak awal negara dalam hal ini Pemerintah Aceh hadir ke sana,” ungkap Adli, Kamis 11 Desember 2025.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Hatee Meuhom' di Tengah Kabut Dunia

Adli mengingatkan kehadiran negara dalam hal ini Pemerintah Aceh pada titik-titk krusial seperti lokasi penyeberangan yakni negara menyewakan boat warga setempat lalu memberi gaji per hari kepada operator. Dengan demikian, warga yang sudah menderita karena banjir dan longsor tidak perlu lagi mengeluarkan uang satu sen. Disebutkan, warga berinisiatif menyewakan boat karena negara tidak hadir di sana.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Ketegasan Mualem di Saat Rakyat Sudah Ketergantungan Tambang

Kita berterima kasih kepada warga yang telah menjadikan botany sebagai jembatan masyarakat dalam berpergian. Padahal ini tugas negara untuk melayani warga. Penjual barang dan jasa yang naikkan harga atau tarif suka-sukanya ada aturan yang mereka bisa dipidanakan.

Pakar hukum ini menjelaskan, Pemerintah Aceh memiliki uang miliaran tanggap darurat ditambah bantuan uang tunai dari provinsi lain. Disebutkan, sangat boleh di masa darurat ini, anggaran itu itu digunakan untuk membayar operator boat sehingga warga yang sudah terdampak banjir dan longsor tidak perlu lagi membayar uang kepada boat.

“Pemerintah Aceh dan Pemerintah Bireuen jangan hanya imbau-imbau saja. Buktikan negara hadir di sana. Aceh punya uang dan keluarkan untuk kemashalatan warga,” ajak Adli yang salah satu yang memprakasai cash for work pada 2005.[]

Editor : Ayah Mul

Berita Terkait

Ultimatum Diabaikan, Alat Berat Bertahan: Banjir Besar Aceh 2025 Disebut “Tsunami dari Daratan”
Istana yang Mati Rasa: Ketika Negara Tidak Mendengar Jeritan Rakyatnya
Ketika Nyawa Tak Lagi Jadi Prioritas: Aceh Menantikan Pintu Kemanusiaan Dibuka”
Setahun Pemerintahan Prabowo: Arah Perubahan yang Masih Samar
Durian Ternyata Bisa Jadi Terapi: Penelitian Ungkap Manfaat Kesehatan hingga Antikanker
Prestasi Nasional Tak Diindahkan, PAUD Jayawinata dan Krisis Kepedulian Pemko Tangerang
Ketika Reformasi Dipeluk Sang Tersangka: Potret Retaknya Akal Sehat di Republik Ini
Dilema Kekuasaan Setengah Hati, Derita Rakyat Setengah Mati
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 21:50 WIB

Ultimatum Diabaikan, Alat Berat Bertahan: Banjir Besar Aceh 2025 Disebut “Tsunami dari Daratan”

Jumat, 12 Desember 2025 - 09:23 WIB

Adli Abdullah: Negara Harus Hadir di Penyeberangan Teupin Mane

Rabu, 10 Desember 2025 - 17:40 WIB

Istana yang Mati Rasa: Ketika Negara Tidak Mendengar Jeritan Rakyatnya

Minggu, 7 Desember 2025 - 21:24 WIB

Ketika Nyawa Tak Lagi Jadi Prioritas: Aceh Menantikan Pintu Kemanusiaan Dibuka”

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:35 WIB

Setahun Pemerintahan Prabowo: Arah Perubahan yang Masih Samar

Berita Terbaru