Tiket Pesawat Tembus Rp 8 Juta Saat Bencana, YARA Sebut Eksploitasi Rakyat Aceh

- Jurnalis

Kamis, 4 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua YARA Bener Meriah, Muhammad Dahlan

Ketua YARA Bener Meriah, Muhammad Dahlan

Bener Meriah – Ketika warga Aceh masih berjuang keluar dari wilayah yang terisolir akibat banjir besar dan tanah longsor, harga tiket pesawat antarwilayah di Aceh justru melonjak liar hingga menembus Rp 8 juta. Lonjakan ekstrem ini menambah luka masyarakat yang saat ini kehilangan rumah, akses transportasi, dan pasokan logistik dasar.

Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Bener Meriah mengecam keras fenomena ini. Ketua YARA Bener Meriah, Muhammad Dahlan, menilai tarif tersebut bukan hanya tidak wajar, tetapi juga tidak beretika di tengah situasi darurat.

Dahlan menyebut lonjakan harga tiket sebagai bentuk eksploitasi penderitaan warga yang sedang berada dalam situasi paling rentan. “Ini sudah di luar nalar. Bagaimana mungkin tiket pesawat antar kabupaten di Aceh bisa tembus Rp 8 juta. Di saat rakyat berjuang menyelamatkan diri, ada oknum yang tega mengais untung. Ini menyakitkan dan tidak manusiawi,” tegasnya, Kamis (4/12/2025).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Mualem Tembus Gelap Aceh Tamiang, Salurkan Bantuan hingga Subuh

Seluruh Akses Darat Lumpuh, Warga Tak Punya Pilihan Lain

Sejak banjir dan longsor menerjang wilayah dataran tinggi Gayo, jalur utama menuju Bireuen, Aceh Utara, hingga pesisir Timur–Barat lumpuh total. Longsoran tanah menutup badan jalan, jembatan rusak, listrik padam, dan jaringan komunikasi terputus di banyak titik. Perjalanan darat dianggap setara mempertaruhkan nyawa.

Dalam kondisi ini, warga Bener Meriah dan Aceh Tengah sepenuhnya bergantung pada penerbangan dari Bandara Rembele sebagai satu-satunya jalur keluar. Ketika tidak ada moda transportasi alternatif, lonjakan harga tiket menjadi pukulan tambahan bagi masyarakat.

“Warga tidak punya pilihan. Ketika semua akses darat hancur, satu-satunya harapan adalah jalur udara. Yang diharapkan masyarakat adalah prioritas kemanusiaan, bukan tarif yang naik gila-gilaan,” kata Dahlan.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Hari Keenam Tanggap Darurat, Sekda Aceh Instruksikan Percepatan Distribusi Logistik dan Pemulihan Akses

YARA: Harus Ada Investigasi, Ini Tidak Normal

YARA menilai kenaikan harga yang tidak rasional tersebut mengindikasikan adanya masalah dalam pengaturan tarif. Menurut Dahlan, kondisi bencana seharusnya menjadi momentum bagi maskapai untuk mengedepankan kemanusiaan, bukan memaksimalkan keuntungan.

“Jika ada pihak yang memainkan harga di tengah bencana, itu harus ditindak tegas. Tidak boleh ada yang memperdagangkan penderitaan rakyat,” ujarnya.

YARA secara resmi mendesak Kementerian Perhubungan RI dan Ditjen Perhubungan Udara untuk melakukan penyelidikan dan menetapkan tarif darurat yang manusiawi. Langkah cepat pemerintah dinilai penting demi menjamin mobilitas warga, terutama bagi mereka yang membutuhkan evakuasi medis atau sedang mencari tempat aman.

Dua Tekanan Berat bagi Warga

Di lapangan, masyarakat menghadapi dua krisis besar sekaligus: bencana alam yang merusak rumah, infrastruktur, dan aktivitas ekonomi; serta harga tiket pesawat yang melambung hingga tidak lagi terjangkau.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Aceh Terendam, Gubernur Instruksikan Bupati/Wali Kota Tetapkan Siaga Darurat Banjir-Longsor

“Rakyat sudah kehilangan banyak. Ketika tarif pesawat melompat ke harga yang tidak masuk akal, itu menciptakan luka baru dan membuat mereka merasa seperti dibiarkan berjuang sendirian,” ujar Dahlan lagi.

Pemerintah Diminta Hadir Mengembalikan Harga ke Level Rasional

YARA berharap pemerintah segera menormalkan kembali tarif penerbangan domestik antarwilayah di Aceh selama masa darurat. Kebijakan harga yang rasional dinilai akan membantu proses evakuasi, memperlancar bantuan, serta memastikan akses mobilitas bagi warga yang harus berpindah ke daerah aman.

“Setiap menit sangat berarti di wilayah bencana. Harga tiket yang tidak manusiawi hanya akan memperlambat upaya penyelamatan,” tutup Dahlan.

Editor : Redaksi

Berita Terkait

“Bupati Pergi Umrah di Tengah Banjir, Warga Aceh Selatan Pertanyakan Prioritas Kepemimpinan”
Pemkab Aceh Selatan Pastikan Penanganan Pengungsi Terkendali, Pemulihan Memasuki Tahap Akhir
Sekda Aceh: Besok Dana BTT Cair — Langkah Cepat Tangani Dampak Banjir-Longsor
Ketua PWI Pijay Minta Pemkab Alihkan Anggaran Belum Terpakai untuk Penanganan Bencana Banjir
Hari Keenam Tanggap Darurat, Sekda Aceh Instruksikan Percepatan Distribusi Logistik dan Pemulihan Akses
KOSAMI Jaya Ulurkan Bantuan, Hangatkan Harapan Warga Korban Banjir Aceh Selatan
Krisis Air Bersih Meluas di Aceh Timur, Ribuan Pengungsi Terpaksa Gunakan Air Sungai Keruh
Pemerintah Aceh Desak Pusat Permudah Izin Bantuan Internasional untuk Penanganan Bencana
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:47 WIB

“Bupati Pergi Umrah di Tengah Banjir, Warga Aceh Selatan Pertanyakan Prioritas Kepemimpinan”

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:19 WIB

Pemkab Aceh Selatan Pastikan Penanganan Pengungsi Terkendali, Pemulihan Memasuki Tahap Akhir

Kamis, 4 Desember 2025 - 23:35 WIB

Tiket Pesawat Tembus Rp 8 Juta Saat Bencana, YARA Sebut Eksploitasi Rakyat Aceh

Kamis, 4 Desember 2025 - 15:13 WIB

Ketua PWI Pijay Minta Pemkab Alihkan Anggaran Belum Terpakai untuk Penanganan Bencana Banjir

Rabu, 3 Desember 2025 - 23:46 WIB

Hari Keenam Tanggap Darurat, Sekda Aceh Instruksikan Percepatan Distribusi Logistik dan Pemulihan Akses

Berita Terbaru