Aceh Utara – Hujan deras yang mengguyur wilayah timur Aceh Utara sejak Rabu (19/11/2025) menyebabkan banjir melanda Desa Ulee Rubek Timu, Kecamatan Seunuddon. Air yang terus meningkat hingga mencapai paha orang dewasa memaksa warga mengungsi ke Meunasah desa setempat.
Pantauan wartawan di lapangan pada Sabtu siang (22/11/2025), sejumlah rumah warga tergenang hingga sekitar 200 cm. Salah satu warga, Tgk Zakaria, mengaku air mulai masuk ke rumahnya sejak Sabtu pagi. Ia terpaksa mengamankan seluruh barang-barang seperti kasur, kelambu, selimut, hingga peralatan masak ke balai pengajian.
“Banjir kali ini tidak seperti sebelumnya. Belum pernah setinggi ini. Air bahkan mencapai paha orang dewasa,” ujar Tgk Zakaria dengan nada sedih.
Warga lainnya, Adnan Abdullah, yang tinggal di Dusun Barat, mengatakan ia bersama adik dan anaknya telah memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi. “Air masuk sampai sejengkal tangan orang dewasa. Kami harus cepat mengamankan barang-barang,” tuturnya.
Kepala Dusun Barat, Basri, menyebut lebih dari 40 KK di dusunnya terdampak. Hingga Minggu sore (23/11/2025), hujan masih mengguyur dan kondisi banjir belum surut.
Basri menjelaskan bahwa geusyik telah menginstruksikan aparat desa untuk turun langsung memantau kondisi warga, mendirikan posko pengungsian di Meunasah, serta menyiapkan dapur umum bagi warga terdampak.
Sementara itu, Azhari, Geusyik Ulee Rubek Timu, menyebutkan bahwa dari total lebih 400 KK di Ulee Rubek Timu, sekitar 120 KK telah terdampak banjir.
“Hampir seluruh dusun di desa kami terkena banjir. Warga sudah banyak yang mengungsi ke Meunasah, meski sebagian masih pulang-pergi memantau rumah masing-masing,” kata Azhari.
Turut memantau keadaan, Geusyik Amir selaku Mukim Pante Seunuddon hadir sejak Minggu pagi pukul 10.00 WIB untuk melihat langsung operasional dapur umum. Tak lama kemudian, Kapolsek Seunuddon Iptu Edi Suparman beserta anggota turut datang meninjau kondisi pengungsi dan proses penyaluran bantuan.
Hingga berita ini diturunkan, warga Ulee Rubek Timu masih bertahan di Meunasah sembari berharap hujan segera reda agar banjir tidak makin meluas dan air tidak kembali masuk ke rumah mereka.(**)
Editor : Ayah Mul












