Zulhas Curhat Dicap Menteri Doyan Impor saat Jadi Mendag

- Jurnalis

Rabu, 26 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengakui saat masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) kerap disebut sebagai menteri yang gemar melakukan kegiatan impor.

Kini, dia mengakui terus diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memprioritaskan kebutuhan pangan dari produksi lokal atau dalam negeri.

“Presiden mengatakan usaha dulu, jangan dikit-dikit impor karena saya dulu (saat menjadi) Mendag dicapnya doyan impor, Pak,” ungkap Zulhas di The Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga Artikel Beritanya :  OJK Rilis Aturan Obligasi & Sukuk Daerah demi Kemandirian Pemda

Zulhas menyatakan bahwa bukan tugas Menteri Perdagangan dalam memutuskan kegiatan impor pangan pada saat itu, melainkan keputusan ada pada level menteri koordinator.

“Padahal yang memutuskan impor itu Menko, sekarang saya Menkonya, ya udah saya yang atur sekarang,” ucapnya.

Zulhas optimistis Indonesia tidak akan melakukan impor untuk komoditas beras, jagung, hingga garam. Dia menyebut pada 2024 lalu, Indonesia melakukan impor beras hampir 4 juta ton, jagung 2,8 juta ton, dan garam yang hampir 3 juta ton.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Harga sawit naik lagi

“Kami ikhtiar dulu, perbaiki irigasi, kita larang dulu impor beras, tidak boleh impor jagung, tidak boleh impor garam,” terang Zulhas.

Mengenai impor beras, dia pun menginginkan agar RI tidak melakukan impor beras tahun ini, selaras dengan upaya pemerintah yang ingin meningkatkan produksi beras. Dia pun memperkirakan akan ada penambahan setara 10 juta ton gabah setara beras.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi

“Maka kita akan menambah 10 juta ton gabah. Jadi setara beras, total produksi kita bisa menjadi kira-kira 33 juta. 33 juta sampai 34 juta produksi kita per tahun. Kebutuhan kita rata-rata 31, oleh karena itu kami yakin, kami percaya diri, tahun ini kita tidak impor lagi,” tegas Zulhas.(red)

(sumber : tirto)

Berita Terkait

Bahlil Minta Arahan Prabowo soal Pesantren Bisa Kelola Tambang
APPBI Beberkan Dampak Pemangkasan Anggaran Terhadap Pengusaha
DPR Temukan Minyak Goreng dengan Harga di Atas Ketentuan HET
Respons Maxim, Grab, & Gojek terkait Pemberian BHR untuk Ojol
Wamentan Pastikan Beras Bulog Berkutu Tak Diberikan ke Warga
Kemnaker Buka Posko Pengaduan THR Hingga 7 April 2025
Pemerintah Cari Investor yang Mau Sewa Mesin Milik Sritex
Menaker Imbau Perusahaan Swasta Terapkan WFA Jelang Lebaran 2025
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 02:30 WIB

Bahlil Minta Arahan Prabowo soal Pesantren Bisa Kelola Tambang

Sabtu, 15 Maret 2025 - 10:37 WIB

APPBI Beberkan Dampak Pemangkasan Anggaran Terhadap Pengusaha

Sabtu, 15 Maret 2025 - 06:38 WIB

DPR Temukan Minyak Goreng dengan Harga di Atas Ketentuan HET

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:17 WIB

Respons Maxim, Grab, & Gojek terkait Pemberian BHR untuk Ojol

Kamis, 13 Maret 2025 - 06:18 WIB

Wamentan Pastikan Beras Bulog Berkutu Tak Diberikan ke Warga

Berita Terbaru