Aceh menggelar penyuntikan vaksin covid-19 perdana Jumat (15/01/2021) kemarin. Orang pertama di Aceh yang disuntik kemarin adalah Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT.
Selain Nova, penyuntikan vaksin covid-19 juga dilakukan kepada Panglima Kodam Iskandar Muda, Wakapolda Aceh, Sekda, Anggota DPR Aceh, Wakil Ketua MPU, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dari DPR Aceh, penyuntikan di wakili oleh dr. Purnama Setia Budi, Sp.OG, sebagai dokter satu-satunya di lingkungan DPR Aceh, Anggota Komisi V DPR Aceh (F. PKS).
Ia menerima penyuntikan vaksin Covid-19 di BLUD Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUZA) bersama pejabat pemerintahan lainnya.
Usai menerima vaksin covid-19, dr. Purnama di observasi selama 30 menit, untuk melihat apakah ada muncul gejala atau efek samping setelah pemberian vaksin.
“Inysa Allah ini aman, dan saya sarankan kepada masyarakat bisa menyosialisasikan vaksin covid-19 ini” pungkasnya.
Untuk saat ini, total vaksin Covid-19 yang telah sampai ke Aceh sebanyak 27 ribu lebih. Vaksin-vaksin tersebut diterima secara bertahap pada tanggal 5 dan 12 Januari yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda.
“Untuk distribusi pertama, kepada Banda Aceh kita distribusi 12.760 dosis, kemudian Aceh Besar 5.080 dosis. Sementara 10.040 dosis lainnya kita simpan di gudang penyimpanan Dinkes Aceh,” terang Hanif.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac. Proses vaksinasi digelar di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Jumat (15/1/2021).
Nova tiba di lokasi sekitar pukul 10.45 WIB lalu langsung menuju meja registrasi dilanjutkan ke meja skrining untuk kemudian disuntik vaksin Sinovac.
Setelah Nova, sejumlah pejabat lain juga ikut disuntik antara lain Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Achmad Marzuki, Wakapolda Aceh Brigjen Raden Purwadi, Sekda Aceh Taqwallah.
Serta, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, Ketua IDI Aceh dr Safrizal Rahman dan dr. Purnama Setia Budi, S.p.OG perwakilan dari Anggota Komisi V DPR Aceh.
“Sekarang kita masuk kepada fase pencegahan penanganan dan pengendalian Covid yang sangat penting yaitu vaksinasi, kita sudah medapatkan arahan dari Pemerintah RI, yaitu Presiden Jokowi, dimana Pak Jowoki sendiri dua hari yang lalu sudah melakukan vaksinasi,” ujarnya dalam jumpa pers usai disuntik.
Nova menyebutkan sebagai unsur pemerintah ia selaku Gubernur Aceh bersama Forkompimda dan beberapa stekholder lainnya harus menjalankan vaksinasi.
“Untuk Aceh, ini adalah fase yang sangat penting dan ini kita lakukan setelah semua prosedur dan mekanisme vaksinasi dijalankan,” katanya.
Menurut Nova untuk melakukan vaksinasi ada dua syarat, yang pertama vaksin tersebut adalah sudah dilakukan uji klinis dan izin dari Badan Pengendalian Obat dan Makanan (BPOM).
Syarat kedua yang terpenting di Aceh adalah sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pihaknya sudah mendapatkan restu dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
“Penanganan yang lain dengan protokol kesehatan tetap berjalan kemudian antisipasi terhadap krisis pangan tetap berjalan,” kata Nova.
Oleh karenanya tentu hari ini atas doa seluruh rakyat Aceh, Nova sudah melakukan vaksinasi. “Tentunya berdasarkan perundang-undangan seluruh rakyat Aceh harus melakukan vaksinasi sehingga Covid-19 akan terus menurun dan menghilang,” imbau Nova.
Setelah divaksin, Nova mengaku tidak merasakan efek apapun. “Kira-kira 30 menit yang lalu saya divaksin sampai sekarang tidak tidak ada efek, mudah-mudahan tidak ada efek apapun, yang penting vaksin bekerja,” sebutnya.
Nova menambahkan, terhadap rakyat yang menolak vaksin Sinovac, memang ada Undang-Undang yang melindungi.
Akan tetapi, dalam konteks Covid-19 karena wabah sudah masif dan pihaknya harus berpedoman kepada perintah agama dimana kalau tidak ada upaya yang signifikan untuk menghentikan wabah, maka Covid akan berkepanjangan dan mudaratnya jauh lebih banyak jika tidak divaksin.
Untuk aparatur Pemerintah Aceh, kabupaten kota, TNI dan Polri itu sudah ada perintah presiden yang harus kita diikuti. “Vaksin ini halal dan aman mari kita melakukan vaksinasi,” ajak Nova.
Untuk jadwal vaksin semua provinsi sudah diatur pada bulan Maret, tapi kalau kalau vaksinnya datang lebih cepat maka akan dipercepat proses vaksinasinya.
Sejauh ini vaksin yang sudah datang sekitar 14.000 dosis untuk 7.000 orang dan diutamakan untuk tenaga kesehatan persatu orang dua dosis.
“Kita berharap suplai vaksin datang terus selambat-lambatnya bulan Maret sudah bisa mulai vaksin untuk semua rakyat aceh,” tutur Nova.
Parlenterial