FANEWS.ID – Waduk Keuliling di desa atau Gampong Kreweung Krueng Kemukiman Lam Leuot, Kecamatan Kuta Coglie, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, beberapa waktu terakhir dalam kondisi krisis debit air. Akibatnya, pasokan air dari waduk ke areal persawahan di sekitarnya juga tidak optimal.
Hal itu terungkap dalam rapat terbatas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan camat Indrapuri dan camat Kuta Cotglie.
Adapun jajaran OPD Aceh Besar yang terlibat di antaranya Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Jakfar, Kadis PUPR Syahrial dan Kadis Pangan Alyadi. Juga, Kabag Ekonomi Darwan Asrizal, Camat Indrapuri Irda Junaidi dan Camat Kuta Cotglie Zulkifli.
“Saat ini kondisi debit air waduk Keuliling secara umum di bawah batas maksimal, hingga perannya untuk suplai air irigasi seluas 600 hektar lebih juga tidak tercapai,” kata Jakfar yang memimpin rapat tersebut.
Menurut dia, prediksi luas areal yang dilayani oleh ‘tumpahan’ air dari dam Waduk Keuliling mencapai 600 hektar lebih, dengan lokasi di 13 gampong yang tersebar dalam wilayah Kecamatan Kuta Cot Glie dan Indrapuri.
“Namun, sebagian dari luasan areal itu memakai sistem pompanisasi, karena gagal tercover dengan suplai air dari Waduk Keuliling. Sistem pompanisasi oleh beberapa kelompok tani itu telah berlangsung beberapa tahun terakhir,” bebernya yang diamini Kadis PUPR Aceh Besar, Syahrial.
Secara umum, dua irigasi besar di Aceh Besar melayani areal persawahan di Aceh Besar, dari Seulimuem hingga Darul Kamal dan Darussalam. Kedua irigasi itu adalah Irigasi Krueng Aceh dan Irigasi Krueng Jreu.
Hanya, untuk area di seputaran waduk Keuliling dilayani dengan surplus air melalui dalam waduk. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, fungsi itu tak maksimal karena debit air di Waduk Keuliling makin menyusut.
Kondisi itu akibat areal tangkapan air (catchmen area) yang makin berkurang di hulu, sebagai efek langsung dari penebangan hutan dan lainnya.
Pada sisi lain, rapat juga menyebut venue cabang olah raga (Cabor) Dayung pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024 di Waduk Keuliling telah menghadirkan harapan bagi warga sekitar.
Pasalnya, infrastruktur jalan ke waduk yang berjarak sekitar 35 Km dari Kota Banda Aceh itu kini telah membentang mulus.
Peningkatan jalan menuju Waduk Keuliling terutama dari badan jalan nasional menuju waduk sepanjang lima kilometer, tak lepas dari usulan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar tahun 2022 lalu.
Saat itu Pj Bupati Muhammad Iswanto mengusulkan tiga ruas jalan, yaitu Jalan Lamtamot-Panca sepanjang 12 kilometer, peningkatan jalur Blang Bintang-Krueng Raya hingga pelebaran jalan masuk ke Waduk Keuliling.
“Alhamdulillah, ketiga ruas jalan itu kini telah tuntas ditingkatkan. Atas nama Pemkab Aceh Besar dan pribadi, kami mengucapkan terima kasih atas peningkatan ke tiga jalur tersebut,” kata Muhammad Iswanto saat dihubungi secara terpisah.
Selain itu, pembenahan total waduk, termasuk pengerukan, telah membuat kondisi waduk kini makin tertata rapi, serta akan menjadi potensi wisata yang makin diminati.
“Ini adalah potensi geliat ekonomi kerakyatan secara berkelanjutan dari masyarakat sekitar waduk. Karena semua fasilitas di waduk, termasuk gedung hingga lokasi parkir akan menjadi daya dukung tersendiri untuk membuat wisatawan atau pelancong berkunjung ke waduk Keuliling, terutama setelah pelaksanaan PON,” kata Jakfar.
Dia menambahkan, selama PON berlangsung, juga akan terjadi perputaran uang di seputaran waduk, karena ribuan orang akan berkunjung setiap harinya ke Waduk Keuliling.
“Mulai dari 1.000-an atlet hingga para pendamping dan warga yang ingin menyaksikan event pesta olahraga terakbar di negeri ini,” pungkasnya.(InfoPublik/red)