Vaksinasi Covid-19 “Halal”

  • Bagikan

FANews.id | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan para alim ulama sepakat mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life halal dan suci untuk digunakan.

Tindak lanjut dari kesepakatan itu, MPU dan para alim ulama juga menyatakan sepakat untuk membantu mensosialisasikan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat sebagai upaya bersama menanggulangi penyebaran virus tersebut di Aceh.

Kesepakatan itu mengemuka dalam pertemuan silaturahmi Pemerintah Aceh dengan para ulama dan MPU di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Selasa (19/1/2021).

Pertemuan digelar dalam rangka penjelasan Fatwa MUI No.2 Tahun 2021 Tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life kepada para ulama Aceh.

Silaturahmi ini diikuti Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Sekda Aceh Taqwallah, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Alidar, Kepala Biro Isra Setda Aceh Usamah, serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto.

Sementara ulama yang hadir di antaranya Tgk H Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi, Tgk. H. Nuruzzahri atau akrab disapa Waled Nu, serta sejumlah ulama pimpinan dayah lainnya di Aceh. Selain itu juga hadir Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali beserta jajarannya, serta seluruh Ketua MPU Kabupaten/ Kota.

“Kita semua telah sepakat, ulama, MPU Aceh bahwa dalam konteks halal dan suci itu mempercayai keputusan yang telah dikeluarkan MUI (Majelis Permusyawaratan Ulama Indonesia) pusat,” ujar Tgk H Faisal Ali dalam konferensi pers usai pertemuan.

Pria yang akrab disapa Lem Faisal ini menyebutkan, sesuai fatwa MUI, Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Life Sciences Co. Ltd dan PT Bio Farma (Persero) hukumnya suci dan halal.

Vaksin ini disebut boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten. Selain itu, keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga dikatakan menjadi salah satu indikator bahwa Vaksin tersebut memenuhi kualifikasi Tahyyib.

BACA JUGA :   Kapendam IM: Program TMMD Kodim 0109/Aceh Singkil Resmi Ditutup

Lem Faisal juga menyebutkan, untuk menguatkan hal tersebut pihaknya telah mengeluarkan Tausiah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sinovac. Isi tausiah adalah meminta semua pihak untuk mengikuti keputusan MUI tentang vaksin Sinovac.

Tausiah tersebut juga dikeluarkan atas dasar beberapa peraturan, baik perundang-undangan, peraturan presiden, hingga Qanun Aceh dan keputusan gubernur.

Selain itu, Fatwa MPU Aceh Nomor 5 tahun 2018 tentang Konsep Darurat dan Penerapannya Menurut Syariat Islam juga menjadi pertimbangan, dan persetujuan penggunaan darurat yang dikeluarkan BPOM.

Dalam penerapan vaksinasi kepada masyarakat, kata Lem Faisal, MPU meminta Pemerintah Aceh transparan dengan mengedepankan pendekatan humanis dan menghindari cara-cara yang tidak sesuai dengan kearifan lokal.

“Kita meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu merespon isu-isu yang tidak berdasar. Jaga kebersamaan kita, jangan karena ada sesuatu yang tidak kita pahami membuat kita malah jauh dari nilai-nilai kebenaran itu sendiri,” ujar Lem Faisal.

Sementara itu, salah satu ulama yang hadir, Tgk. H. Nuruzzahri atau akrab disapa Waled Nu dalam pertemuan tersebut mengatakan, dirinya sepakat untuk mengikuti MUI terkait kehalalan vaksin sinovac.

“Semua pemaparan tadi semuanya cocok. Terkait suci halal dan aman, ikuti saja,” ujar Waled Nu.

Waled Nu pada kesempatan itu juga menyayangkan banyaknya beredar isu hoax di media sosial yang menggiring opini publik untuk menolak vaksin. Waled Nu bahkan mengusulkan pemerintah melakukan kampanye di media sosial untuk melawan berbagai berita bohong terkait vaksinasi Covid-19.

Sementara itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam penjelasannya pada acara tersebut mengatakan peran ulama sangat dibutuhkan dalam menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Aceh. Untuk itu Gubernur mengajak para ulama untuk ikut serta mensosialisasikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat agar program tersebut berjalan sukses.

Peran ulama dalam sosialisasi vaksinasi Covid-19, kata Gubernur sangat dibutuhkan lantaran ulama merupakan panutan masyarakat di Aceh.

BACA JUGA :   Sekda Serahkan SK PNS Pemerintah Aceh Formasi Tahun 2018

Di samping itu, bahaya virus corona atau Covid-19 juga disebut tak bisa diabaikan lantaran telah menyebar ke seluruh dunia dan memberikan dampak cukup buruk selama satu tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi negara dikatakan melorot tajam, kegiatan masyarakat juga terpaksa dibatasi, dan bahkan kegiatan ibadah turut pula terganggu akibat Covid-19.

“Oleh sebab itulah, kami berharap para ulama Aceh dapat mengambil peran dalam menghentikan penyebaran Covid-19. Salah satunya, dengan mengajak masyarakat aktif mensukseskan program vaksinasi COVID-19 yang berlangsung dalam beberapa hari ke depan,” ujar Gubernur Nova. []

Gubernur Aceh Disuntik Dosis Pertama Vaksin Covid-19

 

Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT menerima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac dari tenaga kesehatan saat vaksinasi Covid-19 di RSUDZA, Banda Aceh, Jumat (15/1/2021).

Gubernur Aceh Nova Iriansyah, bersama Pangdam Iskandar Muda, Wakapolda Aceh, Sekda Aceh, Anggota DPRA, Wakil Ketua MPU dan beberapa pejabat SKPA lainnya disuntikkan dosis pertama vaksin covid-19, Jumat 15/1 pagi.

Penyuntikan vaksin sinovac kepada Nova menandai dimulainya vaksinasi kepada 3,7 juta masyarakat Aceh. Setelah disuntik vaksin pada Jumat hari ini, Nova dan seluruh pejabat tersebut akan divaksin dosis kedua 14 hari kemudian.

“Sampai sekarang belum merasa efek apapun, mudah-mudahan tidak ada efek apapun. Yang paling penting di dalamnya vaksinnya bekerja,” ujar gubernur menyampaikan testimoninya usai divaksin.

Nova menyebutkan sebelum seluruh masyarakat Aceh divaksin, penting mengetahui bahwa vaksin sinovac tersebut telah melewati dua tahapan penting. Pertama, vaksin itu telah melewati uji klinis oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) dan telah mendapatkan sertifikat halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pemerintah Aceh juga telah mengkomunikasikan dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh terkait kehalalan vaksin sinovac tersebut. “Alhamdulillah sudah mendapatkan restu MPU, hari ini kita masuk ke fase paling penting yaitu vaksinasi,” kata Nova.

Nova mengimbau seluruh Aceh untuk mengikuti seluruh proses vaksinasi. Karena, dalam konteks wabah covid-19, penyebarannya sangat masif. Harus ada upaya signifikan untuk menghentikan penyakit ini.

“Kepada seluruh rakyat Aceh, saya imbau melalui tokoh masyarakat bahwa vaksin ini aman, karenanya mari melakukan gerakan vaksinasi agar covid cepat selesai utamanya di Aceh,” kata Nova.

Sementara bagi aparatur pemerintah Aceh,
aparatur pemerintah kabupaten dan kota, TNI, Polri serta kejaksaan, presiden telah memberikan perintah langsung agar mereka wajib mengikuti proses vaksinasi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, mengatakan ditargetkan ada 3,7 juta masyarakat Aceh yang bakal divaksinasi hingga akhir tahun nanti. Mereka yang bakal diprioritaskan adalah tenaga kesehatan sejumlah 56 ribu orang lebih.

Selanjutnya adalah tenaga pelayanan publik, TNI dan Polri sebanyak 356 ribu orang. Masyarakat rentan sebanyak 1,7 juta orang dan 1,5 juta jiwa.

Sampai hari ini, pemerintah Aceh telah menerima 27.880 dosis vaksin. Artinya, ada hampir 14 ribu tenaga kesehatan yang bakal segera divaksin. “Pada bulan Januari dan Februari yang akan divaksin adalah tenaga kesehatan. Sementara masyarakat pada Maret nanti,” kata dr. Hanif.

Pemerintah Aceh menargetkan vaksinasi secara keseluruhan selesai enam bulan. Namun melihat prosesnya, ada peluang vaksinasi dilakukan sampai akhir tahun 2021 nanti.

Tidak lupa dr. Hanif mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mengikuti gerakan vaksinasi ini. Hanif memberikan testimoni, bahwa divaksin tidaklah sakit.

“Begitu disuntik, hanya sedikit terasa jarum suntik. Bukan bohong, saya rasakan sendiri. Obat ini bekerja tanpa efek samping, dalam teori tidak ada,” kata Hanif. Jika pun ada, tim kesehatan selalu siap memberikan penanganan kepada masyarakat.

“Manfaatkan peluang vaksinasi ini sehingga covid cepat selesai,” kata dr Hanif Kadinkes Aceh.

 

****Advertorial****

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *