Banda Aceh — Komitmen terhadap praktik pertambangan yang baik dan berkelanjutan kembali mengantarkan PT Solusi Bangun Andalas (SBA), produsen semen dengan merek Semen Andalas, meraih prestasi bergengsi di tingkat Asia Tenggara.
Perusahaan berhasil meraih peringkat 1st Runner Up kategori Best Practices in Sustainable Mineral Development – Mineral Mining (Non-Metallic) dalam ajang ASEAN Mineral Awards 2025 yang digelar di Laos, pada 2 Oktober 2025.
General Manager PT Solusi Bangun Andalas R. Adi Santosa menyampaikan rasa bangga atas capaian tersebut.
“Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras, komitmen, dan kolaborasi seluruh tim SBA. Tak hanya menjadi salah satu wakil Indonesia di kancah Asia Tenggara, prestasi ini juga memotivasi kami untuk terus menjaga standar terbaik dalam praktik pertambangan berkelanjutan,” ujar R. Adi Santosa.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas ESDM Aceh, serta masyarakat Aceh atas dukungan yang diberikan dalam perjalanan perusahaan mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.
ASEAN Mineral Awards merupakan ajang bergengsi dua tahunan yang digelar oleh ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM). Penghargaan ini menjadi barometer penerapan praktik pertambangan terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Penilaian ASEAN Mineral Awards mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pengelolaan lingkungan, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), efisiensi energi, manfaat sosial bagi masyarakat sekitar, hingga upaya menjaga kelestarian sumber daya alam.
Sebelumnya, pada tahun 2024, PT Solusi Bangun Andalas juga telah meraih Tamasya (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) Award dari Kementerian ESDM dalam kategori Implementasi Bidang Lingkungan Komoditas Mineral.
“Ini menjadi bukti nyata komitmen kami untuk terus meningkatkan kinerja pertambangan yang baik dan aman. Kami berkomitmen menghadirkan Semen Andalas yang diproduksi secara ramah lingkungan sekaligus memberi manfaat sosial bagi masyarakat sekitar,” tutup R. Adi Santosa. (**)
Editor : Ayah Mul












