Sekda Aceh dr.Taqwallah, M.Kes didampingi Kadinkes Aceh, dr.Hanif dan Karo Humpro Setda Aceh, Muhammad Iswanto, S.STP, MM, memberikan arahan saat melakukan pemantauan vaksinasi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa (9/2/2021).
ACEH BESAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah, masih terus melakukan kunjungan ke sejumlah Puskesmas untuk memantau vaksinasi bagi tenaga kesehatan (Nakes). Setelah kemarin (Senin,8/2) berkunjung ke wilayah Kota Banda Aceh, hari ini Taqwallah berkunjung ke sejumlah Puskesmas di Kabupaten Aceh Besar.
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, Sekda berkunjung ke Puskesmas Darul Imarah, Puskesmas Peukan Bada, Puskesmas Ingin Jaya dan Puskesmas Kuta Baro, Selasa (9/2/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Taqwallah mengajak seluruh Nakes di masing-masing Puskesmas tersebut untuk mencontoh keberhasilan para Nakes di sejumlah fasilitas Kesehatan Pemerintah Aceh dan Nakes yang mengabdi di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Banda Aceh, yang telah berhasil melakukan vaksinasi nakes sesuai target harian.
“Para Nakes di Pemerintahan Aceh dan Kota Banda Aceh berhasil melakukan vaksinasi sesuai target harian yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, para nakes di Aceh Besar Saya harap dapat terpacu untuk melakukan hal serupa,” ujar Sekda.
Pria yang pernah didapuk sebagai Dokter Teladan oleh Kementerian Kesehatan RI itu juga menegaskan, bahwa keterbatasan ketersediaan vaksin, membuat pemerintah melakukan skala prioritas.
“Nakes dan pejabat negara menjadi prioritas pada program vaksinasi tahap awal ini. Selain karena keterbatasan ketersediaan vaksin, para nakes adalah pihak yang selalu bersentuhan langsung dengan para pasien. Jadi, kebijakan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap para nakes karena profesi yang bapak dan ibu geluti saat ini sangat berisiko tinggi,” kata Sekda.
Selain itu, sambung Sekda, kesuksesan vaksinasi Nakes akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kehalalan vaksin Covid-19.
“Banyak hoax dan berita bohong tersebar bebas di media sosial terkait vaksin Covid-19. Hal ini menimbulkan keraguan dan keengganan masyarakat untuk divaksin. Nah, kesuksesan vaksinasi bagi nakes tentu akan menjadi contoh bagi masyarakat dan secara langsung membantah berbagai kabar bohong yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab di medsos. Dengan demikian keyakinan masyarakat akan timbul dan menerima vaksinasi. Kita adalah contoh, mari berikan tauladan yang baik kepada masyarakat,” imbau Sekda.
Untuk diketahui bersama, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pemerintah telah mencanangkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional termasuk Aceh.
Pada tanggal 13 Januari lalu, Pak Presiden telah meluncurkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional. Pak Jokowi menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, diikuti para menteri dan pejabat negara lainnya. Di tingkat Aceh, Pak Gubernur juga telah menerima suntikan serupa pada tanggal 15 Januari lalu, bersama para pejabat dan unsur Forkopimda.
Namun, berbagai kabar bohong dan hoax yang tersebar di medsos telah menimbulkan keraguan di tengah masyarakat. Padahal, seluruh pemangku kebijakan terkait telah meneliti dan menyatakan vaksin Covid-19 aman. Kementerian Kesehatan RI, BBPOM RI, bahkan MUI juga telah menyatakan vaksin halal dan suci.
Dalam konteks Aceh, MPU bahkan telah menerbitkan Tausiyah MPU Aceh nomor 1 tahun 2021 tentang vaksinasi ini. Senada dengan MUI, MPU telah menyatakan vaksin Covid-19 halal dan suci.
“Mari kita sukseskan program vaksinasi Covid-19 ini, agar hoax yang selama ini tersebar dapat kita gerus dan masyarakat menjadi yakin serta tidak ragu menerima suntikan vaksin ini,” pungkas Sekda Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Iswanto juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hoax yang bertebaran di medsos terkait vaksi