SAPA: Kehadiran SPBU Asing di Aceh Solusi Kelangkaan dan Antrean Panjang BBM

- Jurnalis

Minggu, 9 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mendesak Gubernur Aceh untuk menghadirkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari perusahaan asing. Langkah ini dinilai sebagai solusi atas berbagai permasalahan distribusi BBM di Aceh.

Ketua SAPA, Fauzan Adami, menegaskan bahwa monopoli pasar BBM di Aceh harus diakhiri agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dan mendapatkan layanan yang lebih baik.

Menurutnya, kehadiran SPBU asing dapat menciptakan persaingan sehat yang pada akhirnya menguntungkan masyarakat.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Gaji Akurat, Lembur Tepat: Solusi Cerdas Payroll Bersama GajiHub

“Kami mendesak Gubernur untuk mengundang SPBU asing agar dapat beroperasi di Aceh. Selama ini, masyarakat hanya memiliki satu pilihan, yaitu Pertamina, yang sering kali menimbulkan berbagai persoalan, seperti antrean panjang, kelangkaan, hingga kebijakan barcode yang menyulitkan warga. Dengan adanya kompetitor, diharapkan harga lebih kompetitif dan kualitas layanan meningkat,” ujar Fauzan, Minggu (9/3/2025).

Menurut Fauzan, di berbagai daerah lain di Indonesia, SPBU asing seperti Shell, BP, dan Vivo telah beroperasi dan memberikan pilihan bagi masyarakat. Aceh seharusnya tidak tertinggal dan juga berhak mendapatkan alternatif dalam penyediaan BBM.

“Ini bukan soal menyaingi Pertamina, tetapi lebih kepada kepentingan masyarakat. Dengan adanya alternatif SPBU, maka pelayanan akan lebih baik, distribusi BBM lebih merata, dan masyarakat bisa memilih sesuai kebutuhan mereka,” tambahnya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Berakhir Pekan di Museum Tsunami Aceh

SAPA berharap Pemerintah Aceh segera mengambil langkah konkret untuk mewujudkan hal ini. Fauzan menegaskan bahwa kebijakan energi yang lebih terbuka akan berdampak positif bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga Artikel Beritanya :  HAUL ABU BUDI KE-28 TAHUN 1446 H, Ini Agenda Besarnya

“Kita tidak bisa terus membiarkan monopoli merugikan masyarakat. Jika Aceh ingin maju, maka sektor energi juga harus mengalami reformasi dengan menghadirkan lebih banyak pilihan dan kompetisi sehat dalam distribusi BBM,” pungkasnya.

Editor : Mul

Berita Terkait

Kemenangan yang Tak Boleh Membuat Kita Lupa
Presiden Dituntut Bentuk Tim Reformasi Jajaran Kehakiman
Nasir “Ninja” Desak Pemerintah Segera Legalkan Tambang Rakyat di Geumpang: “Kami Hanya Ingin Hidup Layak”
JARA Ajak Masyarakat Jaga Perdamaian Demi Pembangunan Aceh
Kolaborasi & Persahabatan Warnai Meuseuraya Festival 2025 Bank Indonesia Aceh
Lampanah: Sawah Jadi Padang, Sapi Jadi Raja
Aceh Bisa Jadi Model Wakaf Produktif Nasional, Catat Strateginya
Jual Drumband: Antara Tradisi, Bisnis, dan Masa Depan Musik Perkusi Indonesia
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 21:16 WIB

Kemenangan yang Tak Boleh Membuat Kita Lupa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 22:20 WIB

Presiden Dituntut Bentuk Tim Reformasi Jajaran Kehakiman

Jumat, 10 Oktober 2025 - 09:05 WIB

Nasir “Ninja” Desak Pemerintah Segera Legalkan Tambang Rakyat di Geumpang: “Kami Hanya Ingin Hidup Layak”

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:35 WIB

JARA Ajak Masyarakat Jaga Perdamaian Demi Pembangunan Aceh

Jumat, 26 September 2025 - 11:02 WIB

Kolaborasi & Persahabatan Warnai Meuseuraya Festival 2025 Bank Indonesia Aceh

Berita Terbaru