Rupiah Terus Merosot, Ini Dampaknya Bagi Perusahaan Tambang

- Jurnalis

Jumat, 21 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kepada sektor tambang. Salah satunya yaitu dapat membuat biaya operasional usaha pertambangan melonjak karena banyak bahan baku penolong dan peralatan yang harus dipenuhi dengan impor.

“Kalau masalah dolar, tentu pengeluaran akan bertambah untuk pembelian-pembelian yang dari luar (negeri). Semua pembelian yang harus dibayar pakai dolar, itu biaya bertambah tentunya,” kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu bara, Irwandy Arif, saat ditemui di Kantornya, Jumat (21/6/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Mudahkan Pelanggan, PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Launching Aplikasi Mymountala

Selain itu, dampak buruk pelemahan rupiah juga akan dirasakan bagi pengusaha tambang yang mayoritas produknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau dijual di pasar domestik. Di tengah lemahnya posisi rupiah akan membuat harga barang tambang ikut turun.

Namun, pada saat yang sama perusahaan tambang khususnya yang berorientasi ekspor dapat mendulang keuntungan dari pelemahan rupiah. Irwandy bilang, keuntungan itu didapatkan dari posisi dolar yang saat ini tengah perkasa.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bank Aceh dan Muhammadiyah Jalin Kerja Sama Penyediaan Layanan Keuangan Perbankan

“Bagi mereka yang menjual [barang] ekspor dalam dolar Amerika Serikat, mereka dapat keuntungan dalam rupiah,” Irwandy.

Irwandy menuturkan, salah satu perusahaan yang berpotensi mendapatkan dampak buruk dari pelemahan rupiah adalah PT Bukit Asam Tbk yang memiliki porsi penjualan batu bara di dalam negeri lebih tinggi ketimbang produsen batu bara lain.

Untuk diketahui dari 9,7 juta ton penjualan batubara perusahaan dengan kode saham PTBA ini 5,9 juta di antaranya berasal dari wajib pemenuhan domestik (domestic market obligation/ DMO).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bener Meriah Tempati Juara 1 Agen BSI Smart Tranksasi Tertinggi Area Lhokseumawe

Terlepas dari itu, anak buah Menteri ESDM, Arifin Tasrif, itu menilai, pelemahan rupiah adalah siklus yang sudah biasa terjadi. Apalagi, saat ini suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) tidak kunjung turun. Sebab itu, dia meminta agar para pengusaha pertambangan tidak perlu khawatir akan kondisi rupiah saat ini.

“Kalau suku bunganya tinggi, mereka (investor) pasti menanam uangnya ke sana kan. Tapi begitu turun lagi, mengalir lagi. Nah itu bisa menguatkan rupiah kembali,” ungkap Irwandy.(red/tirto)

Berita Terkait

ESDM: BPH Migas Bakal Jadi Pengawas Penyaluran Gas LPG 3 Kg
BSI Aceh Kembali Hadirkan 2 Unit Mobil Mushallla ke Stadion Dimurthala pada Laga Krusial Persiraja vs PSIM Yogyakarta
DEN Beri Rekomendasi ke Prabowo Hadapi Kebijakan AS Era Trump
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Capai 5,03 Persen
Said Iqbal Turunkan 10 Ribu Buruh Bila LPG 3 Kg Masih Langka
Stok Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 100 Ribu Ton Daging Kerbau
Respons Kemnaker soal Rencana Demo Ojol Tuntut Pembayaran THR
Dasco Bantah Prabowo yang Melarang Pengecer Jual Gas LPG 3 Kg
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 07:13 WIB

ESDM: BPH Migas Bakal Jadi Pengawas Penyaluran Gas LPG 3 Kg

Jumat, 7 Februari 2025 - 18:50 WIB

BSI Aceh Kembali Hadirkan 2 Unit Mobil Mushallla ke Stadion Dimurthala pada Laga Krusial Persiraja vs PSIM Yogyakarta

Jumat, 7 Februari 2025 - 05:48 WIB

DEN Beri Rekomendasi ke Prabowo Hadapi Kebijakan AS Era Trump

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:49 WIB

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Capai 5,03 Persen

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:47 WIB

Said Iqbal Turunkan 10 Ribu Buruh Bila LPG 3 Kg Masih Langka

Berita Terbaru

Pemerintah Aceh

Pj Gubernur Safrizal Tinjau Pusat Pembibitan Sapi Unggul di Indrapuri

Minggu, 9 Feb 2025 - 16:39 WIB

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, bersama istri,  Ketua PKK Aceh, Hj. Safriati, meninjau Pasar Tani yang digelar di Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu, 9/2/2025.

Pemerintah Aceh

Safrizal & Safriati Bagi Doorprize di Pasar Tani

Minggu, 9 Feb 2025 - 14:00 WIB