FANews.id | Pesona cahaya Aceh kembali akan bergairah, kali ini dengan mengusung konsep sport tourism akan menyusuri sejumlah titik menarik dari sebuah gelaran Road Bike Tour de Koetaradja (TdK) persembahan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.
Kegiatan olahraga sepeda yang mengusung tema “Explore Koetaradja & Feel the Sensation” akan berlangsung 14 Maret 2021 dengan melibatkan peserta 200 orang dari berbagai kota, termasuk Medan, Jakarta dan Bandung.
Sondi Sampurno, satu-satunya race director internasional balap sepeda jalan raya yang dimiliki Indonesia juga hadir untuk mensukseskan acara TdK ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin menyampaikan, kegiatan TdK diharapkan menjadi penyemangat dalam menggairahkan kembali industri pariwisata Aceh yang telah lama vakum akibat pandemi Covid-19.
“Tour de Koetaradja pesertanya 35 persen dari luar Aceh dengan jumlah totalnya 200 peserta. Event wisata tidak hanya berguna dalam memperkenalkan Aceh lebih dekat kepada wisatawan, mendukung industri pariwisata Aceh di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), tapi juga meningkatkan perputaran uang di sana, termasuk juga ekonomi,” tutur Jamaluddin.
Adapun kelas yang diperlombakan dibagi dua, kata Jamaluddin. Pertama, King of Mountain (KOM) dengan kelompok umur, 17-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun. Kedua, Queen of Mountain (QOM). Khusus untuk katagori ini, tidak ada pengelompokan umur.
Jarak yang ditempuh sejauh 71 KM dimulai dari Museum Aceh, Simpang Kodim, lalu melewati Masjid Raya Baiturrahman, jembatan Pante Pirak, melewati Simpang Jambo Tepe hingga Simpang Mesra. Kemudian ke Gampong Kajhu, Gampong Krueng Raya, naik ke Barbate Hill. Melewati Bukit Radar sampai ke Kecamatan Blang Bintang. Setelahnya Gampong Siron, sampai ke Lambaro. Kemudian Pagar Air, melewati Fly Over Simpang Surabaya dan Finish kembali di Museum Aceh.
Lebih jauh, sebut Jamaluddin, kegiatan TdK bisa memberikan sebuah kesan, bahwa Aceh merupakan daerah wisata unggulan tidak hanya alam dan budayanya, namun juga event yang dihadirkan melalui spirit “The Light of Aceh”.
“Road Bike semacam ini dipandang memiliki peluang besar untuk menggaet peminat, mengingat antusiasme masyarakat bersepeda meningkat pesat selama pandemi Covid-19,” sebut Jamaluddin.
Untuk protokol kesehatan (prokes), peserta diwajibkan membawa surat keterangan negatif rapid antigen. Diwajibkan juga menjaga jarak di lokasi acara. Panitia juga menyediakan wastafel juga hand sanitizer, wajib menggunakan masker. Prinsip prokes yakni CHSE; Cleanliness, Health, Safety dan Environment. Adapun pemenang akan diberikan sejumlah uang tunai beserta mendali.