Potret Pendidikan di Pulo Aceh dan Tangisan Guru Honorer : Kalau Bukan Kami Siapa Lagi Yang Peduli

- Jurnalis

Jumat, 12 Maret 2021 - 05:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Besar | Sambil menggendong anaknya yang masih berusia 7 bulan, Waddiah berjalan memasuki ruang kelas. Ia hilir mudik sambil memegang buku pelajaran sembari memberi arahan kepada anak didiknya.Tak lama, ia kemudian keluar dan kembali memasuki kelas lain, juga sambil melakukan hal serupa.

Waddiah memang bertanggung jawab mengajar di tiga kelas, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Sedangkan kelas 1, 2, dan 3, ditangani oleh guru lainnya, Irma Suryani. Begitulah gambaran sehari-hari proses belajar mengajar di SDN Lampuyang di Pulo Breueh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Baca Juga Artikel Beritanya :  350 MASKER DIBAGIKAN DITLANTAS POLDA ACEH DI PASAR LAMBARO

Satu sekolah hanya ditangani dua guru, yakni Waddiah yang berstatus guru honorer dan Irma Suryani yang berstatus guru PNS.
Keduanya merupakan warga Pulo Aceh. Jika Waddiah lahir dan besar di sana, Irma Suryani justru menikah dengan warga Pulo Aceh.

Sebenarnya di SDN Lampuyang terdapat sembilan guru. Enam di antaranya berstatus PNS dan lainnya merupakan guru kontrak dan honorer. Tapi sayangnya, banyak dari guru PNS itu sering tidak masuk. Mereka tinggal di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Dinas Perkim Banda Aceh Bantu Rehap 118 Rumah Swadaya Bantuan Kementerian PUPR

Tidak jelas apa yang menyebabkan guru-guru PNS itu ‘malas’ masuk sekolah.
Padahal, mereka telah mendapatkan tunjangan guru terpencil yang jumlahnya tidak sedikit.

Bisa jadi, mungkin karena ‘jauhnya’ perjalanan, yang hanya sekitar dua jam pelayaran dari daratan Aceh. Maka tak heran pula jika persentase murid yang tidak masuk sekolah juga tinggi, mencapai 40 persen dari total jumlah murid 96 orang.

Kini, tinggalah Waddiah dan Irma Suryani, yang harus mengurus enam kelas sekaligus, berjibaku di antara puluhan murid.Terkadang ada tiga guru yang masuk, dan terkadang ada empat guru. Dua guru PNS, satu kontrak, dan satu lagi honorer. Semuanya warga Pulo Aceh.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Isu Sampah Diobjek Wisata Semakin Meresahkan, Srikandi DPRK Minta Disparpora dan DLH Jalin Koordinasi

Waddiah sendiri awalnya sempat kebingungan menjawab bagaimana cara mereka mengajar enam kelas hanya dengan dua guru. “Nyan lon hana meuphom Pak (itu saya nggak ngerti Pak)” jawab Waddiah tersenyum malu sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.

Dia menyampaikan itu saat menjawab pertanyaan Anggota DPD RI, Fadhil Rahmi LC, yang berkunjung ke sekolahnya awal pekan lalu, Rabu (3/3/2021).*** Red***

Berita Terkait

Media Kontras Aceh Resmi Terverifikasi Faktual Dewan Pers
Inilah yang Terjadi Akibat Berhenti Konsumsi Antibiotik Sebelum Waktunya
Penyalahgunaan Obat Tidur: Risiko yang Perlu Diwaspadai
Pentingnya Makanan Gizi Seimbang untuk Kesehatan
Prediksi Millwall vs Sheffield United, EFL Championship 12 Desember 2024
Prediksi Hull City vs Watford, EFL Championship 12 Desember 2024
Perusahaan Pers di Aceh Terima Sertifikat SPS
Cara Efektif Mengatasi Batuk dengan Mudah
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 14:59 WIB

Media Kontras Aceh Resmi Terverifikasi Faktual Dewan Pers

Rabu, 11 Desember 2024 - 05:42 WIB

Inilah yang Terjadi Akibat Berhenti Konsumsi Antibiotik Sebelum Waktunya

Rabu, 11 Desember 2024 - 02:29 WIB

Penyalahgunaan Obat Tidur: Risiko yang Perlu Diwaspadai

Rabu, 11 Desember 2024 - 01:16 WIB

Pentingnya Makanan Gizi Seimbang untuk Kesehatan

Rabu, 11 Desember 2024 - 00:55 WIB

Prediksi Millwall vs Sheffield United, EFL Championship 12 Desember 2024

Berita Terbaru

Berita

Media Kontras Aceh Resmi Terverifikasi Faktual Dewan Pers

Jumat, 13 Des 2024 - 14:59 WIB

Polresta banda Aceh

Sambut Hari Ibu, Polwan Polresta Kunjungi Panti Jompo

Jumat, 13 Des 2024 - 13:01 WIB