Plt Kadisdik Aceh Drs Al Hudri MM sedang berikan pengarahan pentingnya protokol kesehatan di sekolah, pada sidak ke SMA 2, Senin (4/1).
FANews.id | Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidkan (Disdik) Aceh Drs Al Hudri MM, bersama Kepala Bidang SMK, Ibu Azizah dan Kepala Bidang SMA, Pak Amiruddin, Senin (4/1/2021) pagi tadi, melakukan kunjungan mendadak ke beberapa SMK dan SMA.
“Sidak itu kita lakukan ke sekolah SMK dan SMA di wilayah Kota Banda Aceh, untuk melihat apakah di sekolah tersebut sudah melaksanakan protokol kesehatan penuh atau belum, dalam pelaksanaan proses belajar dengan cara tatap muka langsung, di sekolah antara guru dan siswa, ” kata Al Hudri kepada Serambinews.com saat mau meninjau ke sekolah SMK dan SMA.
Sidak atau kunjungan mendadak pertama, kata Al Hudri, dilakukan ke sekolah SMK 3.
“Kenapa kita kunjungan sekolah SMK itu itu lebih dulu, karena jumlah siswanya mencapai 926 orang. Kita ingin melihat bagaimana pihak manajemen SMK 3 mengatur proses belajar mengajar tatap muka langsung siswanya yang berjumlah 926 orang tersebut.
Kunjungan ke SMA 3 di Lhong Raya, kata Al Hudri, dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Setiba Kantor SMA 3, Kepala Sekolah Salma MPd sudah menunggu, dan menyambut rombongan.
Hasil penilaian peninjauan ke SMK 3, kata Al Hudri, pelaksanaan belajar mengajar dengan sistim tatap muka antara guru dan siswa di SMK 3 ini, sudah berjalan sesuai protokol kesehatan (protkes) yang dianjurkan Satgas Covid 19 Kota Banda Aceh dan Provinsi.
Kecuali itu, dari 926 orang siswa SMK 3, yang hadir ke sekolah separuhnya, separuh lagi mengikuti pelajaran sekolah melalui sistem daring.
Siswa yang masuk belajar hari Senin dengan sistim tatap muka, pada Selasa kembali belajar daring dari rumah dan yang belajar daring pada Senin, pada Selasa datang ke sekolah untuk belajar tatap muka dengan guru.
Sistem belajar tatap muka dengan guru, dilakukan secara bergiliran, selang satu hari
Siswa yang sudah belajar tatap muka hari Senin, besoknya belajar melalui sistem daring dan baru kembali belajar tatap muka pada hari Rabu.
Siswa yang belajar tatap muka pada hari Selasa, baru kembali belajar tatap muka kembali pada Kamis.
Setiap minggu tiga hari belajar tatap muka, tiga hari lagi belajar daring dari rumah.
Kebijakan itu diambil pihak sekolah, untuk menghindari kerumunan siswa dalam jumlah banyak di sekolah.
“Dengan sistem giliran selang satu hari belajar tatap muka, jumlah siswa yang hadir ke sekolah, jadi separuh dari jumlah total siswa,” ujar Al Hudri.
Kepala Sekolah SMK 3 Salma MPd mengatakan di SMK 3 ini, sudah dibentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid 19 untuk sekolah.
Tim Satgas itu terdiri atas para guru SMK 3, dan mereka tugasnya melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Protkes di lingkungan SMK 3, bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
Kecuali itu, di SMk 3 juga, sudah ada tim medis pencegahan dan penanangan covid 19.
Jadi, kata Salma, jika ada siswa yang mengalami gejala covid 19, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat oleh Tim Satgas Pencegahan dan Penenganan Covid 19 Sekolah, untuk penanganan lanjutannya.
Setelah mendegar laporan dari Kepala Sekolah, Plt Disdik Aceh, Al Hudri langsung minta izin dan meninjau sekolah SMK 5 di Lampineung.
Selesai meninjau SMK 5 Telkom di Lampineung dilanjutkan meninjau SMA 2 di Kampung Mulia.
Namun lingkungan sekolah terlihat belum bersih seperti SMK 3, dan SMK 5 Telkom. Masih ditemukan tumpukan buku pustaka, meja belajar, dan kursi, di teras ruang belajar.
Al Hudri, meminta Kabid SMA, Amiruddin untuk melakukan pertemuan dengan Kepala SMA 2 dan para guru, guna membersihkan lingkungan sekolah yang belum bersih.
Al Hudri juga meminta para guru, sebelum memberikan materi pelajaran, lima menit digunakan untuk memberikan penjelasan kepada siswa tentang bahaya virus corona bagi tubuh, dan cara penceghannya dengan 3 M, Masker, Mencuci tangan dan Menjauhi kerumunan/jaga jarak, kemudian ditutup dengan doa bersama.(*) Sumber : Serambi indonesia