Pemerintah Aceh Apresiasi IWAPI Bangkitkan Perempuan dalam Dunia Usaha

  • Bagikan

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi, memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rapat Kerja Daerah II Dewan Pengurus Daerah Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Provinsi Aceh (DPD IWAPI) di Hotel Hermes Banda Aceh, Rabu (24/2/2021).

BANDA ACEH – Pemerintah Aceh mengapresiasi keberadaan Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI) di Aceh. Organisasi tersebut selama ini dinilai aktif memperkuat pemberdayaan  perempuan, khususnya di dunia usaha. Terbukti, tidak sedikit perempuan Aceh yang sukses dalam bisnis setelah mendapat supervisi dari IWAPI Aceh.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi, saat membuka Rapat Kerja IWAPI Aceh  yang kedua, di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Rabu, 24/2/2021. Kegiatan itu diikuti oleh pengurus  DPC IWAPI kabupaten/kota di seluruh Aceh.


Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir. Mawardi, menyerahkan Plakat penghargaan kepada DPC IWAPI teladan pada Rakerda II IWAPI Aceh, di Hotel Hermes Banda Aceh, Rabu 24/2/2021.

Mawardi mengatakan, keberadaan dunia usaha sangatlah penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Jika dunia usaha berkembang, maka lapangan kerja pasti terbuka, ekonomi rakyat juga akan semakin semarak. Maka itu, semangat kewirausahaan harus diperkuat di Aceh, agar aktivitas usaha rakyat kian berkembang, jelas Mawardi.

“Untuk membangkitkan semangat kewirausahaan ini dibutuhkan peran berbagai elemen masyarakat. Dalam hal ini saya sangat bangga, sebab sekelompok kaum perempuan yang aktif dalam dunia usaha di Aceh. Dengan membangun kebersamaan melalui IWAPI yang bertujuan mendorong agar peran perempuan di sektor swasta lebih meningkat,” kata Mawardi.

Mawardi menambahkan, langkah yang dilakukan IWAPI Aceh itu layak didukung
bersama. Sebab, kata dia, potensi perempuan dalam pembangunan Aceh pada dasarnya sangat besar, hanya saja belum dimanfaatkan dengan baik.

BACA JUGA :   Apel Pagi Kembali Digelar di Kantor Gubernur Aceh

Berkaitan dengan pelaksanaan Rapat Kerja IWAPI, dalam kesempatan tersebut Mawardi menyampaikan sejumlah pesan guna menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan program kerja ke depan.

Pertama, Mawardi mengingatkan agar adanya program pelatihan bagi perempuan, agar lebih adaptif dengan dunia digital dalam menjalankan usahanya. Hal tersebut sangat penting di zaman teknologi informasi saat ini, apalagi dunia tengah di landa Covid-19.

“Kita ketahui bersama, di masa depan nanti, tidak akan ada lagi usaha yang tidak tersentuh unsur digital. Maka itu saya berharap kiranya IWAPI Aceh bisa menyiapkan program dalam rangka memperkuat sistem digitalisasi bagi usaha yang dikelola perempuan,” tutur Mawardi.

Ia yakin, dengan sentuhan dunia digital, sektor UKM dan UMKM di Aceh tidak hanya bisa menjangkau  pasar lokal, tapi akan mampu berkiprah di tingkat nasional.

Ketua IWAPI Pusat, Dyah Anita Prihapsari, mengatakan, sejak berdiri selama 45 tahun IWAPI telah berperan dalam banyak hal, utamanya terkait dengan peningkatan kapasitas perempuan menjadi mandiri melalui dunia usaha.

“IWAPI saat ini merupakan organisasi perempuan terbesar di Indonesia bahkan Asia. Program kerja kami fokus 3 hal, yaitu, pengembangan SDM, pemasaran dan memperluas penambahan permodalan bagi usaha perempuan,”ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Dyah Anita mengajak pengurus IWAPI Aceh untuk beradaptasi dengan dunia digital dalam menjalankan usahanya. Sebab berbagai sektor kehidupan di masa kini tidak luput lagi dari digitalisasi.

Di masa pandemi Covid-19 ini, sebut Anita, setidaknya ada empat strategi yang dijalankan pengurus IWAPI. Pertama, beradaptasi dengan kondisi perubahan zaman, kemudian berinovasi dan kreatif. Selanjutnya, mengaplikasikan digitalisasi dalam dunia usaha dan terakhir menjalin kolaborasi baik antar pengusaha maupun pemerintah.

Sementara itu,  Ketua DPD IWAPI Aceh, Rosi Malia, mengatakan, pelaksanaan Rapat Kerja tersebut menjadi forum untuk membahas dan bertukar pikiran dalam menghadapi tantangan dan dinamika lembaga.

BACA JUGA :   Diduga Tanpa Ijin, Ditreskrimsus Polda Aceh Amankan 3 Lokasi Tambang di Lhokseumawe

“Sebuah lembaga perlu mengkaji kembali terhadap program-program yang sudah ada dan yang belum dilakukan. Kelemahan dan masalah apa saja yang dihadapi selama kepengurusan, serta merumuskan langkah-langkah penyempurnaan bagaimana yang harus dilakukan untuk kedepannya,”ujar Rosi.

Rosi menuturkan, Rapat Kerja Daerah DPD IWAPI ACEH itu merupakan momentum yang sangat tepat dalam upaya menggairahkan dan menghidupkan serta membawa lembaga ke arah perubahan yang lebih baik.

Dalam kesempatan tersebut, Rosi mengingatkan pengurusnya agar meningkatkan kemampuan untuk membangun komunikasi efektif dengan masyarakat maupun pemerintah daerah. Sehingga semua program yang dijalankan organisasi itu dapat disinergikan dengan kebijakan pemerintah.

Rosi menyebutkan, ada beberapa fokus yang harus dilaksanakan oleh para pengurus IWAPI, diantaranya adalah  mendorong lahirnya perempuan yang mandiri dan berdaya saing terutama di era industri 4.0 dengan menyisir semua elemen di semua daerah.

“IWAPI berperan agar perempuan terangkat harkat dan martabatnya sehingga mandiri secara ekonomi dan memandirikan orang lain, dengan membuka peluang kerja melalui usaha. Kita harapkan IWAPI menjadi garda depan dalam mewujudkan hal ini,”kata Rosi.[]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *