Nelayan Eks Tahanan Port Blair Tiba di Aceh, Pemerintah Aceh Antar ke Rumah Masing-masing

- Jurnalis

Rabu, 3 Februari 2021 - 16:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Iskandar Syukri, didampingi Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Devi Riansyah serta Wakil Ketua DPRA, Dalimi dan unsur terkait lainnya, menyambut kepulangan 21 orang nelayan Aceh dari India, di Aula Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Rabu (3/2/2021).

Banda Aceh (fanews.id) — Sebanyak 21 orang nelayan Aceh yang sempat ditahan di Penjara Port Blair Kepulauan Andaman India, Rabu (03/02/2021) hari ini, tiba kembali di Bumi Serambi Mekah. Rencananya, para nelayan yang berasal dari sejumlah daerah di Aceh itu, akan langsung diantar ke rumah masing-masing oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Devi Riansyah kepada awak media, usai menyambut kedatangan 21 orang nelayan tersebut, di Aula Dinas Sosial Aceh, Banda Aceh, Rabu (3/2/2021) sore.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Ditlantas Polda Aceh Gratiskan Servis dan Ganti Oli 37 Becak Motor

“Dari rencana awal, pemulangan nelayan ini sebenarnya berjumlah 28 orang, namun hari ini hanya bisa dipulangkan sebanyak 21 orang. Lima orang kita ketahui bersama dinyatakan positif Covid-19 dan telah diambil alih oleh Satgas Covid-19 Nasional. Mereka saat ini masih diisolasi di Wisma Atlet Jakarta, saat nanti telah dinyatakan negatif, baru akan kita pulangkan. Sedangkan dua orang lagi karena alasan administrasi. Insya Allah, dalam dua hari ini, kedua orang itu akan kita pulangkan juga ke Aceh,” ujar Devi.

Devi juga menegaskan, Pemerintah Aceh akan mengantarkan langsung para nelayan yang baru tiba ini ke rumah mereka, sesuai dengan alamat masing-masing.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Mamfaat Vaksinasi Secara Universal. Tujuan Akhir Menjaga Produktivitas Dampak Sosial dan Ekonomi

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 28 nelayan Aceh yang menggunakan KM BSK 45 ditangkap oleh pihak berwenang India, di perairan Andaman dan Nikobar, pada tanggal 3 Maret 2020. Setelah menjalani serangkaian proses hukum dan dinyatakan bebas, pada tanggal 11 Januari 2021.

Sejak saat itu Pemerintah RI melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan merencanakan pemulangan 28 nelayan tersebut. Menyahuti langkah dimaksud, seluruh pihak terkait termasuk Panglima Laot Aceh membantu melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk memulangkan para nelayan.

Akhirnya, pada tanggal 29 Januari 2021, 28 nelayan asal Aceh ini tiba di Jakarta dan menjalani karantina yang merupakan prosedur penanganan Covid-19, meski pun pada 25 Januari 2021 para nelayan telah menjalani tes PCR Covid-19, di India dan dinyatakan negatif.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Jalankan 100 Hari Program Prioritas Jenderal Listyo Sigit "Humas Polri Gelar Pelatihan Konten Kreatif"

Namun, saat akan dipulangkan ke Aceh hari ini, sebanyak 5 orang nelayan dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta. Dan, 2 orang terkendala masalah administrasi.

28 nelayan yang dipulangkan dari India ini berasal dari sejumlah daerah di Aceh, yaitu 2 orang dari Kota Banda Aceh, 2 orang dari Aceh Besar, 10 orang asal Pidie, 3 orang asal Pidie Jaya, 7 orang asal Bireuen, 1 orang asal Lhokseumawe,  orang asal Aceh Timur dan 1 orang asal Aceh Jaya.

Penyambutan 21 orang nelayan Aceh ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan Iskandar Syukri, Wakil Ketua DPRA Dalimi serta sejumlah pihak terkait lainnya.[]

Berita Terkait

Prediksi Muangthong vs Jeonbuk, AFC Cup 5 Desember 2024
Sejarah, Struktur, dan Kontribusi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dalam Dunia Medis
Inovasi dalam Dunia Farmasi: Mengubah Masa Depan Pengobatan
PAFI Bangun Kolaborasi dengan Tenaga Medis untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Peran Apoteker dalam Sistem Kesehatan: Tugas, Tantangan, dan Masa Depan
Organisasi Kesehatan: Peran Penting dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Komitmen Menjaga Kearifan Lokal: Warisan Budaya yang Harus Terjaga
Panduan Penggunaan Obat yang Aman dan Tepat
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 03:51 WIB

Prediksi Muangthong vs Jeonbuk, AFC Cup 5 Desember 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 01:35 WIB

Sejarah, Struktur, dan Kontribusi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dalam Dunia Medis

Kamis, 5 Desember 2024 - 01:25 WIB

Inovasi dalam Dunia Farmasi: Mengubah Masa Depan Pengobatan

Kamis, 5 Desember 2024 - 01:17 WIB

PAFI Bangun Kolaborasi dengan Tenaga Medis untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kamis, 5 Desember 2024 - 00:31 WIB

Peran Apoteker dalam Sistem Kesehatan: Tugas, Tantangan, dan Masa Depan

Berita Terbaru