Mawardi Ali: Tata Krueng Aceh, Ekonomi Masyarakat Harus Diperhatikan

- Jurnalis

Jumat, 30 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

* Masyarakat Tetap Bisa Manfaatkan Lahan *

Kota Jantho (fanews.id) –— Bupati Aceh Besar Ir. H Mawardi Ali bertemu dengan masyarakat yang memanfaatkan lahan di bantaran sungai Krueng Aceh, di kawasan Cot Irie, Kamis (29/10/2020). Dalam pertemuan tersebut, Bupati Mawardi Ali berkomitmen untuk tetap memperhatikan aktivitas ekonomi masyarakat Aceh Besar di kawasan bantaran Krueng Aceh.

Selain Bupati, hadir dalam pertemuan tersebut, diantaranya Dandim 0101/BS Kolonel Inf Abdul Razak Rangkuti, S.Sos, MM, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra I (BWSS 1) Provinsi Aceh, Djaya Sukarno, Unsur TNI dan Polri, para kepala OPD di lingkungan Pemkab Aceh Besar, para Camat, Keuchik dan puluhan warga mewakili masyarakat yang memanfaatkan lahan di bantaran sungai Krueng Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa masyarakat tetap bisa memanfaatkan kawasan itu sepanjang tidak merusak fungsi sungai. Hanya saja, penataan tetap dilakukan dan saat ini dilakukan penertiban pohon-pohon besar di kawasan tersebut. Sementara, para peternak sapi tetap bisa memanfaatkan lahan milik pemerintah itu, sebagai lokasi kandang.

“Kita sepakat, walaupun ditata, ada yang harus diselamatkan khususnya masyarakat yang memelihara ternak yang ada di bantaran Krueng Aceh. Kemudian tanaman-tanaman muda untuk perekonomian, tapi tanaman besar harus ditertibkan. Justru dengan ditata kembali tanah-tanah ini ekonomi akan hidup. Tanaman besar sebenarnya memang sejak dulu tidak bisa,” ujarnya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Sekda Aceh Pantau Pelaksanaan Vaksinasi Massal Hari ke-4

Bupati mengatakan, Pemkab Aceh Besar, Pemerintah Aceh dan BWSS 1 Provinsi Aceh, tetap mencari solusi terbaik agar masyarakat tidak dirugikan. “Saya juga tidak mau gusur kalau tidak ada solusi. Ini kita manfaatkan bersama-sama. Ini tetap bisa dikelola untuk perekonomian dan pembangunan ini juga harus dilakukan bersama-sama dengan masyarakat,” kata Bupati Mawardi Ali di hadapan masyarakat petani maupun peternak di kawasan bantaran sungai Krueng Aceh itu.

Wilayah bantaran sungai Krueng Aceh di kawasan Aceh Besar yang meliputi beberapa kecamatan yakni Krueng Barona Jaya, Kutabaro, Ingin Jaya dan Darussalam.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, Krueng Aceh memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, apalagi saat musim penghujan yang berpotensi banjir, bantaran sungai tersebut dapat berfungsi. “Tidak ada banjir karena ada bantaran sungai ini. Kemudian secara ekonomi sangat bermanfaat. Dengan adanya kehadiran sungai itu, menunjang ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, kami angat berterima kasih kepada BWSS selaku yang berwenang atas bantaran sungai ini,” katanya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Beredar Vidio Kapolda Aceh di Hari Pahlawan, Imbau Masyarakat Menjadi Pahlawan Kemanusiaan

Disisi lain, kata Bupati, penataan tetap dilaksanakan untuk menghindari terjadinya bencana banjir pada masa yang akan datang. “Diprediksi tahun ini akan terjadi La Nina (meningkatnya curah hujan yang berpotensi banjir). Itu perkiraan perkiraan. Bisa terjadi bisa nggak, namanya perkiraan. Tapi siklus itu akan terjadi setiap 20 tahun sekali, seperti tahun 2000 (juga terjadi banjir di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar),” kata Bupati seraya mengungkapkan perkiraan La Nina sebagaimana disampaikan BWSS 1 Aceh.

Sementara, Kepala BWSS 1 Provinsi Aceh, Djaya Sukarno, mengungkapkan, bahwa di Krueng Aceh sering terjadi banjir. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan sejarah pembelian lahan di kawasan sungai untuk penataan. “Kami sampaikan bahwa di Krueng Aceh ini sering terjadi banjir. Inilah sejarahnya tanah ini dibeli dari masyarakat. Kami berupaya untuk pemeliharaan sehingga banjir dapat teratasi dan ini yg harus kami jaga,” katanya.

Dalam kesempatan biru, dia berterima kasih kepada masyarakat sekitar yang telah menjaga kelestarian sungai. “Kalau infrastruktur bantaran sungai rusak, masyarakat juga yang dirugikan. Silahkan manfaatkan bantaran sungai ini selama tidak mengurangi fungsi sungai,” katanya.

Disamping itu, Djaya Sukarno juga mengatakan, terkait reaksi masyarakat, pihaknya memandang dari segi teknis saja, bahwa kanal banjir bantaran sungai Krueng Aceh harus bersih dari bangunan-bangunan.
“Kami ikuti kebijakan dari Pemkab Aceh Besar, namun secara berlahan-lahan kami akan menata ini. Pohon-pohon besar dan bangunan sudah mulai ditertibkan,” katanya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Amal Hasan Lepas 2 Pelatih Hapkido Aceh ikuti Diklat Pelatih Nasional.

Dalam pertemuan itu, masyarakat juga menanyakan berbagai hal kepada Bupati maupun BWSS 1 Aceh. Pertanyaan dilontarkan, mulai dari pentingnya pemanfaatan lahan untuk ekonomi, hingga mengikuti kebijakan pemerintah buang terbaik untuk masyarakat.

Keuchik Meunasa Bintan kecamatan Krueng Barona Jaya, Alamsyah, mengatakan pihaknya sebagai perwakilan dari peternak sapi berterima kasih atas informasi yang disampaikan itu. Bahwa, yang berwenang atas bantaran sungai dimaksud adalah BWSS dan pihaknya mengikuti kebijakan apabila sapi-sapi masih dapat dikandang di lokasi bantaran sungai Krueng Aceh.

“Saya sebagai peternak lembu, sudah kami terima informasi bahwa bisa untuk ternak sapi. Kalau bisa untuk kandang lembu atau sapi, ini akan kami ikuti,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Dandim 0101/BS juga ikut memberikan komentar, dan juga ada sejumlah masyarakat lain yang juga mempertanyakan berbagai hal dan kepastian akan pengelolaan lahan tersebut.(R)

Berita Terkait

Dewan Pers: Bidik Indonesia Terverifikasi Administrasi dan Faktual
Adam Depok FC Ajukan Banding ke Komdis Aceh
Krue Seumangat, Pengurus IWATAN Banda Aceh Dikukuhkan
Sebanyak 2.556 Ternak di Aceh Sembuh dari PMK
Lalu Lintas Kendaraan di Tol Sigli-Banda Aceh selama Libur Panjang Meningkat 30 Persen
Ketua PWI Lapor Rencana Kehadiran Presiden Prabowo ke HPN Kalsel
Panitia HUT SPS ke- 79 Audiensi dengan Kadis Kominsa Aceh
Prediksi Osasuna vs Rayo Vallecano, La Liga 20 Januari 2025
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 23:09 WIB

Dewan Pers: Bidik Indonesia Terverifikasi Administrasi dan Faktual

Sabtu, 1 Februari 2025 - 22:01 WIB

Adam Depok FC Ajukan Banding ke Komdis Aceh

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:50 WIB

Krue Seumangat, Pengurus IWATAN Banda Aceh Dikukuhkan

Selasa, 28 Januari 2025 - 02:02 WIB

Sebanyak 2.556 Ternak di Aceh Sembuh dari PMK

Selasa, 28 Januari 2025 - 01:50 WIB

Lalu Lintas Kendaraan di Tol Sigli-Banda Aceh selama Libur Panjang Meningkat 30 Persen

Berita Terbaru

Pemerintah Aceh

Pj Gubernur Safrizal Tinjau Pusat Pembibitan Sapi Unggul di Indrapuri

Minggu, 9 Feb 2025 - 16:39 WIB

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, bersama istri,  Ketua PKK Aceh, Hj. Safriati, meninjau Pasar Tani yang digelar di Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu, 9/2/2025.

Pemerintah Aceh

Safrizal & Safriati Bagi Doorprize di Pasar Tani

Minggu, 9 Feb 2025 - 14:00 WIB