KPK Klaim Tidak Pernah Mengetahui Istilah Blok Medan

- Jurnalis

Jumat, 16 Agustus 2024 - 07:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum tentu mendalami istilah Blok Medan dalam kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Hal ini merespons pernyataan salah satu saksi perkara yang menyinggung keberadaan Blok Medan dan dugaan keterlibatan Wali Kota Medan, Bobby Nasution dalam kasus gratifikasi dan pencucian uang Abdul Gani Kasuba.

“Sebetulnya ini penyebutan ini itu timbulnya di persidangan, jadi kita tidak pernah atau penyidikan tidak pernah mengenal ada yang namanya Blok Medan,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Asep mengaku masih menunggu laporan dari jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani perkara tersebut tentang penyebutan nama Bobby, yang merupakan menantu Presiden Jokowi.

Setelah menerima laporan dari JPU, para petinggi KPK, baik pihak kedeputian maupun pimpinan KPK, akan melakukan gelar perkara tentang pengusutan keterlibatan Wali Kota Medan itu atau tidak.

“Jadi nanti dari penuntutan itu kita bisa menemukan misalkan ada tindak pidana korupsi yang baru dan lain-lain itu akan ada laporan pengembangan penuntutan,” tutur Asep.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Ledakan PHK Buruh Tak Terhindari jika Tembakau Setara Narkotika

Dugaan keterlibatan Bobby dalam kasus korupsi terungkap dari pernyataan Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku Utara, Suryanto Andili, saat menjadi saksi dalam sidang kasus gratifikasi dan TPPU Abdul Gani Kasuba pada Rabu, 31 Juli 2024 lalu.

Suryanto bersaksi tentang pengurusan izin usaha tambang untuk perusahaan yang diduga milik Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang juga merupakan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Suryanto menyebut, dirinya diajak oleh Abdul Gani Kasuba ke Medan, Sumatera Utara untuk memuluskan perijinan usaha pertambangan milik Bobby Nasution.

Dalam persidangan tersebut, Abdul Gani Kasuba juga mengakui pernah bertemu langsung dengan Bobby di Medan untuk membahas soal Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi May Day 2024 di Istana Negara

Abdul Gani Kasuba mengklaim, sumber polemik dari Blok Medan adalah aset milik istri Bobby Nasution, Kahiyang Ayu yang juga merupakan putri Presiden Jokowi.

Abdul Gani Kasuba merupakan terdakwa dalam kasus gratifikaai dan TPPU. Kasus ini, merupakan pengembangan dari kasus suap proyek pengadaan barang dan jasa serta pemberian izin di lingkungan pemprov Maluku Utara yang telah menjadikan Abdul Gani Kasuba ditetapkan sebagai tersangka, pada 20 Desember 2023 lalu.(red/tirto)

 

Berita Terkait

5 Orang Tewas dalam Kebakaran Kapal Rombongan Cagub Maluku Utara
ICW: Pengalihan Rumah Dinas DPR ke Tunjangan Sulitkan Pengawasan
Penambahan Komisi di DPR Boros Bujet & Koordinasi Tak Efektif
BPOM Hentikan Sementara Produksi Pabrik Diduga Mafia Skincare
Adies Kadir: DPR Simulasi Jumlah Komisi agar Tak Terlalu Gemuk
Kepala BPJPH Paparkan Capaian Kemenag terkait Sertifikasi Halal
Badan Aspirasi DPR, Ide Konyol yang Bikin Anggaran Negara Ludes
Tes Hanya Formalitas, MenPAN RB Pastikan Tenaga Honorer Non Database BKN Tetap Diangkat PPPK Penuh Waktu dengan Syarat Ini
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 20:14 WIB

5 Orang Tewas dalam Kebakaran Kapal Rombongan Cagub Maluku Utara

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 20:11 WIB

ICW: Pengalihan Rumah Dinas DPR ke Tunjangan Sulitkan Pengawasan

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 20:08 WIB

Penambahan Komisi di DPR Boros Bujet & Koordinasi Tak Efektif

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 19:59 WIB

Adies Kadir: DPR Simulasi Jumlah Komisi agar Tak Terlalu Gemuk

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 19:57 WIB

Kepala BPJPH Paparkan Capaian Kemenag terkait Sertifikasi Halal

Berita Terbaru

Nasional

Penambahan Komisi di DPR Boros Bujet & Koordinasi Tak Efektif

Sabtu, 12 Okt 2024 - 20:08 WIB

Internasional

Markas UNIFIL di Lebanon Kembali Diserang Israel, Dua Terluka

Sabtu, 12 Okt 2024 - 20:06 WIB