Kisah Reka Desiana, Alumnus UMMAH Aceh Sukses Jadi Perawat di Jepang

- Jurnalis

Rabu, 26 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – PEREMPUAN paruh baya itu bukan mahasiswa. Tapi, ia berdiri dalam barisan 77 lulusan Universitas Muhammadiyah Mahakarya (UMMAH) Bireuen, Aceh, yang tengah mengikuti prosesi wisuda.

Maryana M Amin namanya. Tak pakai toga, ia mengenakan pakaian merah muda. Penampilannya kontras dengan para lulusan lainnya. Maryana pada Rabu (12/6/2024) itu menggantikan anaknya Reka Desiana yang tidak dapat mengikuti wisuda karena sedang di Jepang.

Reka Desiana lulusan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan. Setahun ini, ia tinggal di Negeri Sakura dan bekerja di lembaga perawatan orang-orang lanjut usia: Syakai Fukushi Houjin Seijukai.

Reka anak pertama dari empat bersaudara. Ia lahir di Peudada, Bireuen, pada 21 Oktober 1997 dari pasangan Suryadi Abdullah dan ibunya Maryana M Amin.

“Saat ke Jepang, saya masih melanjutkan pendidikan S1 di Ilmu Keperawatan UMMAH, tapi tinggal seminar skripsi,” katanya, Rabu (26/6/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Berakhir Pekan di Museum Tsunami Aceh

“Sidang skripsi kemudian dilakukan daring dari Jepang pada 28 Agustus 2023,” lanjutnya.

Modal Reka bekerja di Jepang adalah ijazah D-III Keperawatan UMMAH yang saat itu masih bernama Akademi Keperawatan Muhammadiyah Bireuen.
Maryana M Amin mewakili Reka Desiana mengikuti wisuda UMMAH Bireuen, Rabu (26/6). Foto: Kiriman untuk HabaAceh.id

Kisahnya, ia yang lulus D-III melanjutkan pendidikan S1. Di sela-sela itu, ia menyiapkan berkas sambil belajar bahasa Jepang. Ia mendaftar menjadi pekerja di Jepang melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) jalur mandiri.

Selain ijazah, syarat lain yang harus dipenuhi adalah lulus ujian bahasa Jepang. Karena yang dilamar perawat, jadi Reka juga harus mengantongi sertifikat perawat lansia bahasa Jepang.

Baca Juga Artikel Beritanya :  PWI Pusat

Setelah dinyatakan lulus, Reka berangkat ke Jepang. Di sana, ia bekerja delapan jam dalam sehari. Salah satu tugasnya: memberi obat minum untuk pasien lanjut usia. “Lansia di Jepang jarang diinfus atau disuntik,” katanya.

Sebagai alumnus UMMAH, Reka berpesan agar para mahasiswa tetap semangat. Menurutnya, ilmu yang dipelajari di perkuliahan akan sangat bermanfaat—sebagaimana pengalamannya hingga kemudian bekerja di Jepang.

“Alhamdulillah tidak ada hambatan sama sekali untuk bisa berkarier di tingkat internasional. Saya sangat bersyukur jadi alumnus Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh. Bahkan, saya ke Jepang dengan ijazah D-III,” katanya.

Harapan Reka, UMMAH semakin maju dan banyak mahasiswa yang akan berkiprah di luar negeri. “Mengingat peluang kerja di luar negeri sekarang terbuka luas,” katanya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Suzuki Thunder 125: Legenda Klasik yang Masih Dikenang

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UMMAH, Firmawati S.Psi M.Pd menjelaskan, kampus itu gabungan antara (AKPER) Muhammadiyah Bireuen, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Tengah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Harapan Bangsa Banda Aceh, dan Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi (STIP) Harapan Bangsa Banda Aceh.

Sejak diresmikan pada 2022 lalu, kini UMMAH telah memiliki alumni 139 orang.

“Saya merasa bangga ketika semakin banyak alumni yang lulus dari UMMAH, bahkan telah mampu bersaing di dunia kerja tingkat Internasional, seperti Reka Desiana,” katanya.

Memiliki 14 program studi, Firma meyakini UMMAH akan melahirkan alumni-alumni berprestasi. Terlebih, kampus ini punya prodi Pendidikan Khusus. “Di Aceh, prodi ini hanya terdapat di UMMAH,” kata Firma. (red/habaaceh)

Berita Terkait

SPS Aceh Mantapkan Persiapan Buka Puasa Bersama 2025
SAPA: Kehadiran SPBU Asing di Aceh Solusi Kelangkaan dan Antrean Panjang BBM
Bantu Palestina, SMEA Premium Lingke Adakan Galang Dana
KPT Harapkan Semua Hakim Tinggi dan Pegawai untuk Hemat Listrik
KPT ; DYK memiliki Peran Strategis untuk Lahirkan Inovasi
𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻 𝗞𝗮𝗸𝗮𝗻𝘄𝗶𝗹 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝗸𝘂𝗺 𝗔𝗰𝗲𝗵 𝗦𝗮𝗮𝘁 𝗔𝗺𝗯𝗶𝗹 𝗦𝘂𝗺𝗽𝗮𝗵 𝟮𝟱 𝗣𝗡𝗦 𝗟𝘂𝗹𝘂𝘀𝗮𝗻 𝗣𝗼𝗹𝘁𝗲𝗸𝗶𝗽/𝗣𝗼𝗹𝘁𝗲𝗸𝗶𝗺
SPS Aceh Apresiasi Keberhasilan PWI Kalsel Gelar HPN 2025
IKA Jamu Kontingen Aceh dalam Rangka HPN 2025 di Kalimantan Selatan
Berita ini 22 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 10:50 WIB

SPS Aceh Mantapkan Persiapan Buka Puasa Bersama 2025

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:03 WIB

SAPA: Kehadiran SPBU Asing di Aceh Solusi Kelangkaan dan Antrean Panjang BBM

Senin, 3 Maret 2025 - 00:45 WIB

Bantu Palestina, SMEA Premium Lingke Adakan Galang Dana

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:12 WIB

KPT Harapkan Semua Hakim Tinggi dan Pegawai untuk Hemat Listrik

Jumat, 14 Februari 2025 - 12:47 WIB

KPT ; DYK memiliki Peran Strategis untuk Lahirkan Inovasi

Berita Terbaru

Hukrim

3 Polisi Lampung Ditembak Mati saat Gerebek Judi Sabung Ayam

Selasa, 18 Mar 2025 - 05:06 WIB

Ekonomi

Bahlil Sebut RI Bakal Bisa Produksi 70 Ton Emas per Tahun

Selasa, 18 Mar 2025 - 05:02 WIB

Hukrim

Kejanggalan di Balik Misteri Hilangnya Iptu Samuel Marbun

Selasa, 18 Mar 2025 - 05:00 WIB

Nasional

Luthfi Minta Pengamanan Mudik Dibekali Senjata Laras Panjang

Selasa, 18 Mar 2025 - 04:55 WIB