Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali SPd
Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, SPd MSi mengatakan, pihaknya akan melayangkan surat secara kelembagaan ke Balai Wilayah Sungai (BSW) Sumatera I Aceh.
Surat ke BWS Sumatera I Aceh itu terkait penanganan kebocoran bendungan karet Krueng Aceh di Lambaro yang tak tuntas-tuntas sehingga menjadi persoalan besar di Aceh Besar lantaran pasokan air bersih tersendat.
“Besok (Selasa hari ini-red), kita layangkan surat ke BWS Sumatera I Aceh di Banda Aceh,” ujar Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, SPd MSi kepada Serambinews.com, Senin (14/9/2020).
Ketua DPRK Aceh Besar membeberkan, ini dari surat yang akan dilayangkan itu adalah permintaan kepada pihak BWS Sumatera I Aceh agar peduli terhadap bendungan karet Krueng Aceh yang bocor.
Selain itu, dewan juga meminta agar bendungan karet Krueng Aceh di Lambaro yang menjadi tanggung jawab pihak BWS Sumatera I Aceh supaya dibangun secara permanen.
Selain itu, BSW Sumatera I Aceh juga diminta untuk mengalihkan anggaran penataan bantaran Krueng Aceh dan Kanal Banjir Krueng Aceh guna membangun bendungan karet Krueng Aceh.
“Lebih baik dibangun bendungan karet Krueng Aceh di Lambaro daripada rencana menertibkan bangunan di bantaran Krueng Aceh,” tukas Iskandar Ali.
Menurut dia, saat ini yang paling mendesak dan dibutuhkan rakyat Aceh khususnya Aceh Besar adalah persoalan air bersih, yang kini menjadi masalah besar apabila bendungan karet Krueng Aceh tidak dibenahi dan dituntaskan.
“BWS Sumatera I Aceh bisa mengalokasikan anggaran dari Kementerian PUPR Jakarta untuk membangun bendungan karet Krueng Aceh di Lambaro secara pernamen,” tukasnya.
“Kebocoran bendungan karet Krueng Aceh menyebabkan pasokan air bersih terganggu ke para pelanggan di Aceh Besar maupun Banda Aceh,” tandas Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, SPd MSi kepada Serambinews.com, Senin (14/9/2020).
Menurut Iskandar, kebocoran bendungan karet Krueng Aceh sudah berulangkali diperbaiki oleh Pihak PDAM Tirta Mountala Aceh Besar. Tetapi hasilnya tak maksimal, lantaran kondisi bendungan karet Krueng Aceh di Lambaro itu sudah memprihatinkan.
Untuk itu, Ketua DPRK Aceh Besar ini menyarankan, agar bendungan karet Krueng Aceh itu dibangun secara permanen, karena itu menjadi wilayah tugas BWS Sumatera I Aceh.
Kata dia, selama ini Krueng Aceh dimanfaatkan Banda Aceh dan Aceh Besar untuk penyediaan air baku, apalagi di Siron ada WTP yang menyedot air baku dari Krueng Aceh untuk Aceh Besar.
Melihat realita ini, Ketua DPRK Aceh Besar mengharapkan keseriusan pihak BWS Sumatera I Aceh untuk membangun permanen bendungan karet Krueng Aceh di Lambaro dari anggaran Kementerian PUPR Jakarta.
“Persoalan air adalah kebutuhan dasar yang harus ditangani serius dan tidak bisa main-main. Suplai air tak normal akibat bendungan karet bocor,” sergah Iskandar Ali dengan nada keras.(*)