Kementerian Bertambah, Sri Mulyani Buka Peluang APBN Perubahan

- Jurnalis

Jumat, 8 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, secara tak langsung mengakui masih membuka peluang adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2025. Hal ini sejalan dengan adanya klausul yang memungkinkan pemerintah melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap APBN.

“Baik perubahan karena adanya K/L (Kementerian/Lembaga) yang baru dalam hal ini, maupun kalau ada terjadi perubahan dari sisi program. Tentunya kita tetap akan yang berkaitan dengan DPR juga akan dilakukan,” jelas dia dalam Konferensi Pers APBN Kita November 2024, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).

Meski begitu, saat ini pihaknya tengah fokus untuk melaksanakan Undang-Undang APBN 2025, salah satunya adalah dengan merancang Peraturan Presiden (Perpres) terkait Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), yang mana anggarannya akan segera diserahkan pada awal Desember 2024. Dengan begitu, Perpres terkait DIPA pun seharusnya dapat diterbitkan pada akhir November 2024.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Kemenkominfo Klaim Sudah Blokir Hampir 3 Juta Konten Judi Online

“Jadi dalam 3 minggu ke depan, kita akan sangat-sangat sibuk untuk bekerja bersama seluruh Kementerian, Lembaga, dan Bappenas untuk bisa menerjemahkan APBN 2025 dalam bentuk dokumen Perpres rincian daftar dari perincian anggaran per kementerian/lembaga,” terangnya.

“Kemudian untuk berbagai mekanisme gaji dan yang lain-lain. Itu kita selesaikan. Jadi tetap itu adalah di dalam APBN tidak perlu melakukan APBN perubahan,” tegas Sri Mulyani.

Tidak hanya itu, belum perlunya APBNP untuk saat ini ialah karena dalam penyusunan APBN Tahun Anggaran 2025 telah dikonsultasikan dengan Presiden Prabowo Subianto yang pada saat itu masih berstatus sebagai Calon Presiden sekaligus Menteri Pertahanan. Dengan konsultasi tersebut menjadikan program-program prioritas nasional telah terakomodasi di dalam APBN 2025.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Ma'ruf Amin Soroti Minat Baca di Indonesia Kurang dari 3 Persen

Meski begitu, dalam banyak kesempatan Prabowo juga terus berpesan kepada seluruh K/L untuk dapat efisien dalam menggunakan anggaran negara. Ini mengingat banyaknya program prioritas nasional dengan anggaran jumbo sekaligus juga jumlah kementerian di Kabinet Merah Putih yang kini bertambah menjadi 48 kementerian.

“Terutama dengan berbagai feedback mengenai efisiensi, itu ditunjukkan dengan ICORE (Incremental Capital Output Ratio) yang tinggi, kemudian kebocoran, maupun korupsi. Ini harus ditangani oleh seluruh Kementerian dan Lembaga,” sambung Bendahara Negara tersebut.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Penjelasan Muhadjir soal Korban Judi Online Dapat Bansos

Perlu diketahui, ICOR merupakan rasio yang menunjukkan efisiensi investasi suatu negara dalam menghasilkan output ekonomi. Tidak hanya itu, ICOR juga bisa menjadi salah satu indikasi Kementerian/Lembaga bekerja dengan efektif dan efisien.

Karena itu, semakin rendah nilai ICOR, maka investasi yang dikeluarkan lebih efisien dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Oleh karena itu, kalau akan dilakukan review terhadap APBN, adalah lebih pada menekankan tadi direction dari Bapak Presiden Prabowo,” tutup Sri Mulyani.(red/tirto)

Berita Terkait

Buruh dan Pensiunan PT Pos akan Demo di Depan Istana 3 Juni 2025
Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, 10 Orang Meninggal
Sah! Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Pada 6 Juni 2025
KPK Dorong Tata Kelola Bersih dalam Program 80.000 Koperasi Desa Merah Putih
Hilal Idul Adha Muncul di Detik Akhir Jelang Sidang Isbat
Cek Syarat & Dana Rp 5 M untuk Koperasi Merah Putih di Desamu
PLN Gandeng Startup Greentech untuk Percepat Transisi Energi Nasional
SPS Awards 2025: Apresiasi Media Berkualitas di Tengah Disrupsi Digital
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 31 Mei 2025 - 07:12 WIB

Buruh dan Pensiunan PT Pos akan Demo di Depan Istana 3 Juni 2025

Sabtu, 31 Mei 2025 - 06:47 WIB

Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, 10 Orang Meninggal

Kamis, 29 Mei 2025 - 17:26 WIB

Sah! Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Pada 6 Juni 2025

Rabu, 28 Mei 2025 - 22:04 WIB

KPK Dorong Tata Kelola Bersih dalam Program 80.000 Koperasi Desa Merah Putih

Rabu, 28 Mei 2025 - 03:26 WIB

Hilal Idul Adha Muncul di Detik Akhir Jelang Sidang Isbat

Berita Terbaru

Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Restu Andi Surya, SSTP, MPA, Mewakili Gubernur Aceh Menyampaikan Sambutan dan Melaunching Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (Zona KHAS) RSUDZA dan Kick-Off Calon Zona KHAS Aceh Besar, Banda Aceh, dan Sabang. Bersama Kepala BI Perwakilan Aceh dan Kepala Instansi Lainnya. Di Auditorium RSZA Banda Aceh, Sabtu,
14 Juni 2025. Foto: Humas Pemerintah Aceh.

Pemerintahan

Gubernur Resmikan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat

Minggu, 15 Jun 2025 - 11:55 WIB

Headline

KNPI Aceh Desak Presiden Pecat Tito dan Safrizal

Minggu, 15 Jun 2025 - 11:40 WIB

Plh. Ketua KNPI Aceh, Subchan Saputra (tengah), bersama perwakilan puluhan organisasi kepemudaan se-Aceh saat menyampaikan pernyataan sikap mendesak Presiden RI mencopot Mendagri Tito Karnavian dan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal ZA, terkait pengalihan empat pulau Aceh ke Sumatera Utara. (Foto: Dok. KNPI Aceh)

BREAKING NEWS

KNPI Aceh Desak Presiden Copot Mendagri Tito dan Dirjen Safrizal

Minggu, 15 Jun 2025 - 11:11 WIB

Seorang Babinsa Kodam Iskandar Muda membantu petani mengolah lahan di musim tanam 2025 di Aceh. (Photo : Pendam IM)

Kodam IM

Babinsa Kodam IM Dampingi Petani Aceh

Sabtu, 14 Jun 2025 - 21:20 WIB