Kementerian Bertambah, Sri Mulyani Buka Peluang APBN Perubahan

- Jurnalis

Jumat, 8 November 2024 - 20:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, secara tak langsung mengakui masih membuka peluang adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2025. Hal ini sejalan dengan adanya klausul yang memungkinkan pemerintah melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap APBN.

“Baik perubahan karena adanya K/L (Kementerian/Lembaga) yang baru dalam hal ini, maupun kalau ada terjadi perubahan dari sisi program. Tentunya kita tetap akan yang berkaitan dengan DPR juga akan dilakukan,” jelas dia dalam Konferensi Pers APBN Kita November 2024, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).

Meski begitu, saat ini pihaknya tengah fokus untuk melaksanakan Undang-Undang APBN 2025, salah satunya adalah dengan merancang Peraturan Presiden (Perpres) terkait Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), yang mana anggarannya akan segera diserahkan pada awal Desember 2024. Dengan begitu, Perpres terkait DIPA pun seharusnya dapat diterbitkan pada akhir November 2024.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Jejak Puan soal Video Seksual di Gorontalo: Siswi adalah Korban

“Jadi dalam 3 minggu ke depan, kita akan sangat-sangat sibuk untuk bekerja bersama seluruh Kementerian, Lembaga, dan Bappenas untuk bisa menerjemahkan APBN 2025 dalam bentuk dokumen Perpres rincian daftar dari perincian anggaran per kementerian/lembaga,” terangnya.

“Kemudian untuk berbagai mekanisme gaji dan yang lain-lain. Itu kita selesaikan. Jadi tetap itu adalah di dalam APBN tidak perlu melakukan APBN perubahan,” tegas Sri Mulyani.

Baca Juga Artikel Beritanya :  42 Balita di Majene Keracunan Makanan Pencegah Stunting

Tidak hanya itu, belum perlunya APBNP untuk saat ini ialah karena dalam penyusunan APBN Tahun Anggaran 2025 telah dikonsultasikan dengan Presiden Prabowo Subianto yang pada saat itu masih berstatus sebagai Calon Presiden sekaligus Menteri Pertahanan. Dengan konsultasi tersebut menjadikan program-program prioritas nasional telah terakomodasi di dalam APBN 2025.

Meski begitu, dalam banyak kesempatan Prabowo juga terus berpesan kepada seluruh K/L untuk dapat efisien dalam menggunakan anggaran negara. Ini mengingat banyaknya program prioritas nasional dengan anggaran jumbo sekaligus juga jumlah kementerian di Kabinet Merah Putih yang kini bertambah menjadi 48 kementerian.

“Terutama dengan berbagai feedback mengenai efisiensi, itu ditunjukkan dengan ICORE (Incremental Capital Output Ratio) yang tinggi, kemudian kebocoran, maupun korupsi. Ini harus ditangani oleh seluruh Kementerian dan Lembaga,” sambung Bendahara Negara tersebut.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Ruang Amal Indonesia Hadir untuk Maksimalkan Potensi Zakat

Perlu diketahui, ICOR merupakan rasio yang menunjukkan efisiensi investasi suatu negara dalam menghasilkan output ekonomi. Tidak hanya itu, ICOR juga bisa menjadi salah satu indikasi Kementerian/Lembaga bekerja dengan efektif dan efisien.

Karena itu, semakin rendah nilai ICOR, maka investasi yang dikeluarkan lebih efisien dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Oleh karena itu, kalau akan dilakukan review terhadap APBN, adalah lebih pada menekankan tadi direction dari Bapak Presiden Prabowo,” tutup Sri Mulyani.(red/tirto)

Berita Terkait

Mahkamah Agung: 11 Satuan Kerja Belum Penuhi Syarat Antisuap
Sudirman Said: Munas PMI Tandingan versi Agung Laksono Ilegal
Menteri Imipas: 14 Kalapas hingga Pegawai Terlibat Narkoba
Menaker Beberkan Alasan UMP dan UMK 2025 naik 6,5 Persen
Miftah Maulana Termasuk Pejabat Negara yang Belum Lapor LHKPN
Menag Ingatkan Gus Miftah Lebih Mengontrol Diri di Depan Publik
MKD Beri Sanksi Ringan 3 Anggota DPR, Salah Satunya soal Asusila
Puan Lantik Tim Pengawas Intelijen DPR, Dikoordinir Dasco
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 10 Desember 2024 - 08:55 WIB

Mahkamah Agung: 11 Satuan Kerja Belum Penuhi Syarat Antisuap

Selasa, 10 Desember 2024 - 08:54 WIB

Sudirman Said: Munas PMI Tandingan versi Agung Laksono Ilegal

Jumat, 6 Desember 2024 - 07:03 WIB

Menteri Imipas: 14 Kalapas hingga Pegawai Terlibat Narkoba

Kamis, 5 Desember 2024 - 04:15 WIB

Menaker Beberkan Alasan UMP dan UMK 2025 naik 6,5 Persen

Kamis, 5 Desember 2024 - 04:10 WIB

Miftah Maulana Termasuk Pejabat Negara yang Belum Lapor LHKPN

Berita Terbaru

Berita

Media Kontras Aceh Resmi Terverifikasi Faktual Dewan Pers

Jumat, 13 Des 2024 - 14:59 WIB

Polresta banda Aceh

Sambut Hari Ibu, Polwan Polresta Kunjungi Panti Jompo

Jumat, 13 Des 2024 - 13:01 WIB