Kata Istana soal Demo Indonesia Gelap Protes Efisiensi Anggaran

- Jurnalis

Rabu, 19 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, merespons aksi bertajuk Indonesia Gelap di berbagai daerah se-Indonesia, yang memprotes sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo, Senin (17/2/2025). Menurut Adita, demo itu karena masyarakat khawatir terkait efisiensi anggaran yang berimbas pada biaya pendidikan, serta pemecatan besar-besaran.

Akan tetapi, klaim dia, kekhawatiran masyarakat seperti kenaikan UKT hingga pemangkasan dana beasiswa, urung dilakukan pemerintah saat ini.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Warga Bisa Gugat ke Pengadilan soal Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi NTT

“Sebagian dari tuntutannya itu, kan, sebenarnya sudah terwujud begitu. Tidak ada kenaikan UKT, beasiswa juga masih dilanjutkan, biaya operasional sekolah masih ada,” kata Adita di kantor Tirto, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025).

Adita mengaku pemerintah mendapatkan banyak informasi atau berita soal pemutusan hubungan kerja (PHK). Padahal, klaim dia, pemerintah melarang adanya PHK.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Wiki Noviandi Wakili Indonesia di Forum DCN Manila, Bahas Transformasi Digital untuk Pemberdayaan Komunitas

“Sebenarnya sudah terjawab. Kekhawatiran soal biaya pendidikan, oleh pemerintah itu sudah ditegaskan, itu tidak akan dikurangi,” ucap dia.

Namun, Adita mempersilakan masyarakat menggelar unjuk rasa dengan tertib. Dia menilai unjuk rasa dilakukan untuk menyampaikan aspirasi, kritik, serta saran.

Adita menekankan masyarakat agar tak menggelar unjuk rasa hingga mengganggu aktivitas warga lain. Pemerintah pusat disebut menghargai unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.

Baca Juga Artikel Beritanya :  KPK Panggil 4 Saksi Korupsi Pembangunan Shelter Tsunami di NTB

Dia mengatakan pemerintah pusat mendengarkan masukan hingga kritik dari masyarakat selama dilakukan dengan cara-cara yang tidak mengganggu aktivitas masyarakat lain.

“Kami dengarkan, tentu itu akan jadi masukan juga bahwa suara mahasiswa khususnya seperti itu, tentu mereka mendengarkan,” tukas Adita.(red)

(sumber : tirto)

Berita Terkait

Femisida PRA dan Akar Permasalahan Kekerasan Seksual di Jombang
Menhub Ingin Pemudik Selamat & Dilayani saat Mudik Lebaran 2025
Prabowo Instruksikan AHY Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
Koster Dukung Tol Jagat Kerthi Dilanjutkan Meski Tak Masuk PSN
Wamendagri Minta Pemda Lakukan Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem
Polri akan Sulap Jembatan Timbang Jadi Rest Area saat Mudik 2025
Pedoman Pelaksanaan Publisher Rights Resmi Terbit
Menyoal Pemecatan Sepihak Pendamping Desa oleh Kemendes PDT
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 03:21 WIB

Femisida PRA dan Akar Permasalahan Kekerasan Seksual di Jombang

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:21 WIB

Menhub Ingin Pemudik Selamat & Dilayani saat Mudik Lebaran 2025

Kamis, 13 Maret 2025 - 08:15 WIB

Prabowo Instruksikan AHY Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah

Kamis, 13 Maret 2025 - 03:23 WIB

Koster Dukung Tol Jagat Kerthi Dilanjutkan Meski Tak Masuk PSN

Rabu, 12 Maret 2025 - 04:34 WIB

Wamendagri Minta Pemda Lakukan Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Berita Terbaru