FANews.id | Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M. Phil, bersama puluhan Pejabat Utama Polda Aceh, menjalani suntik vaksin Covid-19 tahap 2 yang digelar Biddokkes Polda Aceh di Lobby Utama, Mapolda Aceh, Selasa (9/3/21).
Saat Kapolda Aceh menjalani vaksin itu, turut disaksikan Wakapolda Aceh Brigen Pol. Drs. Raden Purwadi, S. H, yang telah terlebih dahulu menjalani suntik vaksin Covid-19.
Sebelum vaksin sinovac itu disuntik, Kapola Aceh terlebih dahulu melewati serangkaian screening dari petugas kesehatan Polda Aceh untuk memastikan memenuhi syarat untuk divaksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya setelah disuntik, Kapolda juga harus melakukan observasi untuk memastikan tidak merasakan gejala apapun pasca penyuntikan.
Setelah itu, sebagai tanda telah menjalani suntik vaksin, Kapolda bersama puluhan Pejabat Utama dan sejumlah personel Polda Aceh lainnya juga mendapatkan sertifikat tanda bukti telah divaksin.
Kapolda dalam kesempatan itu mengatakan, “Hari ini ada 28 pejabat utama Polda Aceh yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin tahap kedua, setelah sebelumnya pada 23 Februari 2021 sudah dilakukan tahap pertama”.
” Pasca disuntik vaksin covid-19 merek sinovac asal China itu, ia tidak merasakan sakit maupun gejala apapun lainnya, yang pasti lebih yakin dalam kondisi pandemi ini, lebih yakin lagi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas karena sudah mendapatkan vaksin,” ucap Kapolda.
“Ini juga merupakan salah satu program perioritas pemerintah dalam rangka mencegah dan menghentikan penyebaran Covid-19 di negeri ini, karena itu kita melaksanakan vaksinasi. Nantinya seluruh masyarakat juga akan divaksin,” tambah Kapolda.
Yang harus dipahami bahwa, saat ini tim changer dari covid-19 ini adalah vaksinasi. Jika semua masyarakat telah melakukan vaksin paling tidak tujuh puluh persen warga Indonesia melakukan vaksin maka akan muncul Health Imunity, sehingga ekonomi dan kegiatan-kegiatan akan kembali pulih seperti sediakala, sambung Kapolda.
“Bukan berarti kita setelah divaksin bisa bebas sebebasnya, tapi tetap harus menjalakan protokol Kesehatan,” terang Kapolda.
Dikatakan lagi Kapolda, sebanyak 14.000 personel polri dijajaran Polda Aceh akan divaksin, tapi dilakukan secara bertahap, karena keterbatasan jumlah dosis vaksin yang diterima oleh pihak Polri.Vaksin yang dikirim ke Aceh itu tidak hanya untuk Polri, tapi juga, untuk seluruh masyarakat Aceh.
“Dosis vaksin yang pertama diutamakan untuk tenaga kesehatan, kemudian kedua untuk lansia, yang ketiga untuk petugas yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di Polri sendiri diutamakan adalah mereka yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, khususnya Bhabinkamtibmas,” sebutnya.
Menurutnya, Bhabinkamtibmas memegang peran yang luar biasa, kegiatan protokol kesehatan, operasi yustisi, kampung tangguh dan sebaginya. Mereka selalu terlibat langsung dengan masyarakat, tutur Kapolda.
“Kita tidak pernah tahu, di sekeliling kita siapa yang terpapar Covid, karena banyak orang-orang yang kategori Orang Tanpa Gejala(OTG) yang tidak terpantau, ini yang kita harapkan mereka bisa beraktivitas dengan baik tanpa ada rasa takut,” kata Kapolda.
Dalam kesempatan itu Kapolda juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak takut divaksin, ia tidak merasakan apa-apa, juga sampai sekarang ia belum merasakan efek apa-apa setelah disuntik vaksin Covid-19.
Seusai disuntik vaksin, Kapolda Aceh yang didampingi Wakapolda dan sejumlah Pejabat Utama Polda Aceh juga memperlihatkan sertifikat vaksin dan serangkaian tulisan untuk mengimbau masyarakat agar mau divaksin dan tidak takut dalam melakukan vaksin Covid-19 tersebut.