Jokowi Sering Dituding Negatif, Stafsus: Presiden Fokus Bekerja

- Jurnalis

Jumat, 16 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro, memberi tanggapan atas berbagai tudingan negatif terhadap Presiden Joko Widodo yang muncul selama ini. Di antara tudingan mising yang disorotnya adalah soal perpanjangan masa jabatan hingga isu pengambilalihan partai politik.

Juri menyebut bahwa tuduhan-tuduhan sama sekali tidak beralasan dan pada akhirnya tidak terbukti.

“Kita semua sudah mendengar, membaca, dan menyaksikan berkali-kali bagaimana Presiden membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Presiden taat hukum, presiden taat konstitusi, dan Presiden fokus bekerja untuk kemajuan negara dan bangsa ini,” kata Juri, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (15/8/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya :  Baleg Persilakan Masyarakat Usul RUU yang Masuk ke Prolegnas DPR

Menurut Juri, terdapat upaya rekayasa dan pabrikasi narasi insinuatif yang sistematis untuk merusak kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi.

“Saya menyebut ini upaya pabrikasi narasi insinuatif untuk men-downgrade Presiden dan terus-menerus berusaha merusak tingkat kepercayaan yang tetap tinggi di mata masyarakat. Pertanyaannya adalah, apa tujuan dari tindakan ini? Mengapa mereka tidak henti-hentinya melontarkan tuduhan-tuduhan tersebut?” tutur Juri.

Meski demikian, pria yang pernah menjadi Deputi Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden itu mengaku bersyukur karena tingkat kepercayaan kepada Presiden Jokowi tak goyah.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Mensos Imbau Bansos Dipakai untuk Keperluan Bayi, Bukan Judol

Selain itu, dia juga berharap transisi dan keberlanjutan pemerintahan dapat berlangsung dengan lancar.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak, terutama para elite, untuk tidak membangun opini, narasi, dan spekulasi-spekulasi politik yang dapat memperlemah kohesi sosial masyarakat kita,” ujar Juri.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengaku pernah mendengar Presiden Jokowi ingin mengambil alih posisi Ketua Umum PDIP dari Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Sejumlah Orang Tewas Akibat Tungku Smelter Meledak di Morowali

“Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri di dalam kabinet Bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari Bapak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan. Itu pernah saya sampaikan ke publik,” kata Hasto kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (15/8/2024).

Hasto juga mengatakan bahwa karena hal tersebut, Megawati yang tadinya tak ingin lagi jadi Ketua Umum PDIP justru kembali menyatakan bakal mempertahankan posisinya.(red/tirto)

 

Berita Terkait

PP GPA Apresiasi Polri Tumpas 3.326 Kasus Premanisme”
Pemerintah Siapkan Badan Khusus untuk Awasi Penyaluran LPG 3 Kg Subsidi
PLN Terangi Pulau Satangnga 24 Jam, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga
Sinergi TNI-Kejaksaan: Implementasi MoU Dalam Penugasan Personel dan Dukungan Institusional
Tak Seperti Eropa, Prabowo Sebut RI Patuh Kelola Defisit APBN
PNM Hentikan Proses Lelang Sertifikat Tanah Mbah Tupon
Panglima TNI Batal Mutasi Anak Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief
KPK Lelang 55 Objek Gratifikasi Senilai Miliaran Rupiah
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:32 WIB

PP GPA Apresiasi Polri Tumpas 3.326 Kasus Premanisme”

Selasa, 13 Mei 2025 - 18:01 WIB

Pemerintah Siapkan Badan Khusus untuk Awasi Penyaluran LPG 3 Kg Subsidi

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:34 WIB

PLN Terangi Pulau Satangnga 24 Jam, Hidupkan Denyut Kehidupan Warga

Senin, 12 Mei 2025 - 00:47 WIB

Sinergi TNI-Kejaksaan: Implementasi MoU Dalam Penugasan Personel dan Dukungan Institusional

Selasa, 6 Mei 2025 - 04:11 WIB

Tak Seperti Eropa, Prabowo Sebut RI Patuh Kelola Defisit APBN

Berita Terbaru