Jokowi Sebut Pelemahan Daya Beli Publik Akibat Gempuran Impor

- Jurnalis

Senin, 12 Agustus 2024 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir dengan pelemahan permintaan domestik atau daya beli masyarakat. Ia menduga, salah satu faktor pemicunya adalah gempuran barang impor di masyarakat.

Oleh karena itu, Jokowi meminta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju (KIM), baik menteri maupun kepala lembaga, untuk mencari solusi atas pelemahan daya beli masyarakat.

“Betul-betul dilihat kenapa permintaan domestik melemah, bisa karena beban impor bahan baku yang tinggi karena fluktuasi rupiah atau adanya juga serangan produk-produk impor yang masuk ke dalam negara kita,” kata Jokowi saat membuka rapat sidang kabinet di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disiarkan secara langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jokowi mengajak masyarakat untuk kembali melakukan budaya belanja produk lokal. Mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan, belanja produk lokal perlu perlu digaungkan demi melindungi industri dalam negeri di tengah geliat ekspor yang melemah.

Baca Juga :  Bank Aceh Cabang Langsa Berikan Bantuan Kepada Korban Kebakaran

“Sehingga penting belanja produk lokal sekali lagi saya tekankan kemudian penggunaan bahan baku lokal dan juga perlindungan terhadap industri dalam negeri kita,” kata dia.

Jokowi beralasan ada beberapa penyebab yang membuat nilai ekspor Indonesia kian melemah. Ia menduga pemicu pelemahan terjadi karena gangguan rantai pasok atau ekonomi negara mitra ekonomi Indonesia yang saat ini sedang melemah.

“Mungkin juga karena permintaan dari ekspor atau dari luar negeri melemah ini karena terjadi gangguan rantai pasok atau perlambatan ekonomi terhadap mitra-mitra dagang utama kita,” kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta seluruh menteri dan jajarannya untuk ikut mencari solusi atas masalah penurunan angka ekspor Indonesia. Salah satu instruksi yang dikeluarkan Jokowi adalah dengan mencari potensi pasar baru untuk ekspor Indonesia.

Baca Juga :  Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Daerah untuk Inklusi Keuangan

“Sehingga kita harus bisa mencari pasar non-tradisional dan mencari potensi pasar baru ekspor kita,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan kondisi tren ekonomi dalam sektor manufaktur atau PMI (Purchasing Managers Index) yang mengalami penurunan. Suami Iriana Widodo ini mengatakan bahwa Indonesia memasuki level kontraksi setelah ekspansif selama 34 bulan berturut-turut. Penurunan PMI, kata dia, sudah terjadi sejak 4 bulan terakhir.

“Pada bulan Juli kita masuk ke level kontraksi. Ini agar dilihat betul, diwaspadai betul secara hati-hati,” kata dia.(red/tirto)

Berita Terkait

RI Akan Ajukan Pendirian Global Blended Finance Alliance di COP
OJK: Jumlah Pinjol Meningkat, Tembus Rp69 Triliun pada Juli 2024
Wapres Minta Kemenhub Cari Pembiayaan Infrastruktur di Luar APBN
Luhut Pastikan Tak Ada Pembatasan BBM Subsidi untuk Sepeda Motor
Bank Aceh Buka Layanan Weekend Banking Selama PON
Tersebar di seluruh Penjuru Aceh, BSI Hadirkan Layanan E- Channel Terbaik
Kolaborasi dalam CEO Forum 2024, LPS Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Akan Kembalikan Dana E-Materai yang Tak Bisa Dipakai
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 05:17 WIB

RI Akan Ajukan Pendirian Global Blended Finance Alliance di COP

Sabtu, 7 September 2024 - 05:12 WIB

OJK: Jumlah Pinjol Meningkat, Tembus Rp69 Triliun pada Juli 2024

Sabtu, 7 September 2024 - 05:07 WIB

Wapres Minta Kemenhub Cari Pembiayaan Infrastruktur di Luar APBN

Sabtu, 7 September 2024 - 05:04 WIB

Luhut Pastikan Tak Ada Pembatasan BBM Subsidi untuk Sepeda Motor

Jumat, 6 September 2024 - 20:37 WIB

Bank Aceh Buka Layanan Weekend Banking Selama PON

Berita Terbaru