Fanews.id, BANDA ACEH – Anggota DPRK Banda Aceh H Heri Julius, S.Sos MM, hadir dalam kegiatan silaturahmi bersama Keuchik Gampong Rukoh, Ibnu Abbas, aparatur gampong, tokoh masyarakat dan sejumlah warga, terkait permasalahan yang terjadi selama ini di gampong setempat, Rabu (15/11/2023).
Anggota DPRK Banda Aceh asal Dapil III Syiah Kuala – Ulee Kareng tersebut, sempat menyampaikan terkait permasalahan Masjid Jamik Silang, Rukoh-Blangkrueng, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, yang sampai saat ini ternyata masih dipermasalahkan. Padahal diketahui bahwa sebelumnya permasalahan tersebut sudah dianggap selesai, namun kenyataannya Masjid Jamik Silang-Blangkrueng, tersebut masih dalam permasalahan
Padahal, sambungnya pihak pemerintah Kota Banda Aceh sudah turun, namun sangat disayangkan sampai hari ini permasalahan tersebut belum juga terselesaikanSangat kita sayangkan melihatnya, hingga masalah tersebut masih terus mencuat kepermukaan,” kata Heri Julius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditambah lagi dengan persoalan penyegelan kantor keuchik, hingga beragam persoalan lainnya, seperti pendirian pos sekitar Kantor keuchik Gampong Rukoh, serta lahirnya keuchik adat, serta permintaan pengunduran diri keuchik.
Selanjutnya, Heri Julius berharap, perangkat gampong, tokoh masyarakat bersama keuchik untuk membangun Gampong Rukoh aman dan damai, maka dengan pertemuan tersebut, diharapkan agar dapat membuat satu kesepakatan bersama.
mengetahui hal yang sebenarnya terjadi.
Karena saya tidak mau menyampaikan detailnya, seolah nanti saya membela diri dan mencari pembenaran. Untuk itu, hari ini, dirinya menghadirkan seluruh aparatur gampong untuk menyampaikannya secara langsung.
Dalam kesempatan itu, Imuem Masjid Gampong Rukoh, tersebut menyampaikan bahwa sebagaimana yang digembos gemboskan tidak lah seperti itu. Bahkan masih banyak yang menyukai pak Keuchik. Begitupun terkait pembangunan masjid, bahwa tak ada niat pak keuchik untuk menghambat pembangunan masjid, bahkan pak keuchik turut mendukung pembangunan masjid tersebut.
Senada juga, disampaikan Ketua TPG, bahwa permasalahan yang terjadi selama ini tidak lah seperti apa yang sebenarnya terjadi. “Hanya sebagian kecil warga saja,” katanya, seperti saat penyegelan kantor keuchik.
Bahkan ia menyebut selama ini antara TPG dan aparatur gampong saling berkoordinasi, karena TPG merupakan partner aparatur gampong. “Kita tetap terus bekerja dan melakukan pengawasan,” papar Ketua TPG.
Lebih lanjut, sebutnya pihak TPG juga sudah melakukan rapat dengan DPMG. Menurutnya, terkait laporan Inspektorat kepada DPMG, terkait penyelenggaraan pemerintah Gampong Rukoh untuk saat ini tidak ada temuan, bahkan sebagaimana disampaikan DPMG bahwa tidak ada unsur Keuchik untuk diberhentikan.
Ia juga pernah menyampaikan, jika Pj Walikota mendengar mereka untuk dilakukan pemberhentian Keuchik, silahkan saja, tetapi penyelesaiannya tidak sampai disitu.
“Jika pak Pj Walikota mendengar sekelompok orang itu untuk memberhentikan Keuchik silahkan saja, tetapi permasalahan tersebut tidak selesai pada hari ini,” katanya menyampaikan.
Lanjutnya, menyampaikan pihaknya siap untuk melakukan rapat jika diperlukan. Namun mereka selalu menolak. “Asal mereka meminta dibuat rapat pemuda dan tokoh masyarakat kita siap untuk penuhi, namun mereka selalu menolaknya.
Ketua TPG menyebut saat ini Gampong Rukoh, mereka jadikan seperti ibarat negeri Kadavi, suka suka mereka.
Intinya mereka hanya ingin mencari-cari kesalahan pak Keuchik agar diberhentikan.
Sementara itu, Sekdes menyebut sangat sesalkan perlakuan penyegelan yang terjadi pada Selasa, (7/ /11/2023), lalu. “Saat penyelegelan kantor keuchik ada saya saat itu. Mereka mengatakan akan menggunakan kantor keuchik, dan saya bilang silahkan digunakan karena kantor ini bukan milik saya tapi milik masyarakat.
Selanjutnya, mereka melakukan penyegelen. Padahal tambahnya, pada saat itu adanya Bhabinkamtibmas.
Mereka melakukan penyegelan setengah hari, hingga kemudian segel tersebut dibuka kembali,” terang Sekdes.
Sementara, Kadus Lamyong, Gampong Rukoh, mewakili seluruh kepala dusun yang hadir, Drs Dahlan, MPd, mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi hanya,lah sebagian kecil tidak seperti yang disampaikan. Seolah-olah kekacauan besar yang terjadi. Padahal hakikat secara arfiah yang dirasakan tidak lah seperti yang digembar-gemboskan.
“Gampong Rukoh masih aman-aman saja dan berjalan seperti apa adanya. Hal tersebut, dapat kita lihat dari indikator indikator yang dapat dirasakan selama ini, seperti dari sisi adat istiadat, semua masih berjalan seperti apa adanya. Begitupun terkait pelaksanaan keagamaan tetap berjalan dengan baik, seperti fardhu kifayah, dan seluruhnya ikut terlibat.
Begitupun terkait pelaksanaan ibadah terutama shalat fardhu masih tetap berjamaah. “Tak ada terganggunya masyarakat beribadah. Begitupun terkait bidang bidang sosial kemasyarakatan, seperti pelaksanaan maulid Nabi.
Selain itu, terkait sistem pemerintahan juga masih berjalan dengan baik, seperti pengurusan administrasi warga. Keuchik tetap melakukan tanda tangan tanpa menyulitkan warga,” lanjutnya.
Pada prinsipnya, ia mengatakan tidak ada indikator bahwa kondisi Gampong Rukoh tidak aman, bahkan masih berjalan secara tertib dan aman.
Lebih lanjut, ia menyebut siap mempertanggungjawabkan terhadap apa yang disampaikannya di mata hukum.
“Dan saya tidak akan pernah membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar, karena saya bicara apa adanya sebagaimana yang dilihat dan dilaksanakan serta dirasakan.
Artinya, katanya sebagai orang muslim, dan warga negara, serta perangkat gampong saya sampaikan sesuai fakta yang sebenarnya, tanpa dibawah tekanan. Artinya inilah fakta dan kebenaran yang terjadi bahwa Gampong Rukoh selama ini masih tetap aman dan baik-baik saja.
Sedangkan tokoh masyarakat gampong Fathullah mengatakan hanya segelintir orang yang tidak senang hingga membuat kekacauan di Gampong Rukoh. Apalagi sempat mencaci maki aparatur gampong dan saya menganggapnya bahwa hal tersebut tidak etis lagi.
“Dan hal ini wajib dilaporkan kepada pihak yang berwajib, karena ini sudah melebihi dari fitnah. Dan ini sangat kita sesalkan karena terjadi di kantor keuchik. Karena ini merongrong pemerintahan gampong yang sah,” jelas Fathullah, Tokoh masyarakat Gampong Rukoh yang berprofesi pengacara ini.
Sementara itu, ia sesalkan aparat keamanan dalam hal ini pihak kepolisian tidak melakukan tindakan tegas, apalagi hal ini sudah terekpose kemasyarakat luas.
Setidaknya pihak kepolisian melakukan penyelidikan terlebih dahulu, karena dalam hal ini KUHAP memberikan tahapan, mengapa pihak kepolisian tidak melakukan hal tersebut.
Lanjutnya, mengatakan jika hal tersebut tanpa adanya penyelesaian secara konkrit dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa, dan jika ini terjadi siapa yang akan bertanggungjawab,” ucapnya.
Apa lagi persoalan ini, katanya sudah menyentuh sendi-sendi keluarga. “Pak Keuchik bukan sebatang kara, bukan juga berarti keluarganya tidak mampu melawan, dan jika hal ini main hakim sendiri dikhawatirkan nantinya akan menimbulkan bahaya.
“Pak Keuchik juga punya keluarga, kalau beliau salah ok lah, namun beliau tidak salah, jika bersinggungan dengan keluarga siapapun akan marah, ibarat pepatah semut akan menggigit jika terus diinjak,” ucapnya.
Untuk itu, ia juga berharap media dalam memberitakan setiap persoalan haruslah berimbang dan memberikan hak jawab terhadap pihak-pihak yang dituduhkan.
Dia juga berharap pers harus menyampaikan dan memberitakan hal yang berimbang. Sehingga memberikan kesejukan terhadap masyarakat.
Ia menilai ada yang menyulut api dalam persoalan ini sehingga api tersebut semakin membesar. Artinya, segelintir masyarakat dikompori oleh orang-orang tertentu yang menyulut api sehingga persoalan tersebut menjadi membesar.
Dia mengatakan bahwa persoalan yang terjadi di Gampong Rukoh tidaklah seperti yang disampaikan. Karena hingga saat ini masyarakat di Gampong Rukoh baik-baik saja dan aman-aman saja. Kita berharap Gampong Rukoh tetap aman dan nyaman.
Terakhir, dalam pertemuan tersebut Heri Julius mengatakan sangat merasa prihatin dengan kondisi Gampong Rukoh yang terjadi akhir -akhir ini. “Saya mengharapkan Pj Walikota Banda Aceh, agar segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat sekarang ini di Gampong Rukoh,” terang Heri Julius, Caleg DPRA Dapil 1, dari partai NasDem, nomor urut 2, Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang, tersebut.
Selanjutnya, Heri Julius, juga meminta Pj Walikota untuk dapat berkoordinasi dengan pihak Polresta Banda Aceh dan pihak Kodim, agar persoalan tersebut tidak berlarut- larut hingga menimbulkan peristiwa yang tidak diinginkan.
Selanjutnya, kata Keuchik Ibnu, sebenarnya terkait hal tersebut, penyelesaiannya bukan lagi menjadi urusan pihaknya, karena ini sudah menyangkut tindakan kriminal yang wajib ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, karena mereka sudah merongrong pemerintahan gampong yang sah.
Untuk itu, kami sangat berharap pihak kepolisian dalam hal ini Polresta Banda Aceh untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, karena sudah menyangkut tindakan kriminal. Karena mereka dengan sewenang-wenang melakukan penyegelan kantor sehingga menghambat aktifitas pemerintahan gampong dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat di Gampong Rukoh,” harapnya.[TIM]