Guntur Menggelegar, Lalu Hujan Pertama Mengguyur Mekkah

- Jurnalis

Senin, 17 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Peristiwa alam yang belum pernah terjadi sepanjang musim haji kali ini adalah mendung dan hujan. Sejak pertama kali mendaratkan kaki di Tanah Suci, jemaah langsung disambut panas ekstrem dengan rata-rata suhu di atas 42 derajat celcius.

Ini sampai puncak haji, wukuf di Arafah kemarin, 09 Zulhijjah 1445 atau Sabtu (15/6/2024). Saat itu, suhu teramat panas antara 43 derajat pada puncak siangnya. Setelah itu malam harinya jemaah bergeser untuk mabit di Muzdalifah, lalu ada yang langsung murur ke Mina.

Di Mina, jemaah menjalani ibadah lempar jumrah aqabah di tengah suhu yang relatif sama, di atas 40 derajat pada 10 Zulhijah/16 Juni. Lalu hari kedua lempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, 11 Zulhijah/17 Juni yang gelombangnya di mulai dini hari tadi, juga suhu masih sama hingga siang hari.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Mau Ambil Alih Jalur Gaza, Trump akan Sediakan Pekerjaan

Namun selepas Ashar, pukul 16.00 WAS (Waktu Arab Saudi) tiba-tiba guntur menggelegar, bersahutan di langit Makkah. Tak berselang lama, gerimis pun turun. Anggota grup-grup WhatsApp petugas haji segera banyak yang melaporkan di pos masing-masing.

“Alhamdulillah gerimis,” kata seorang petugas haji bernama Chandra yang kemudian membagikan video suasana mendung dan hujan di Jalan King Fadh penghubung kawasan Syisya dan Mina, Senin (17/06/2024).

Petugas lain segera menimpali, “Hujan sudah, Alhamdulillah.. ” kata Mauluddin Lubis.

Petugas lain pun berdoa turun hujan, “Allohumma Shoyyiban Naafi’an… ”

Selain foto, video pun banyak dibagikan oleh petugas lain. Grup-grup petugas dan jemaah pun gaduh membagikan fenomena yang jarang terjadi ini. Mulai foto, video derasnya hujan juga banyak dibagikan di puncak haji yang kebetulan bertepatan dengan Idul Adha kali ini.

Di Channel Televisi Mekkah yang setiap hari menyiarkan prosesi ibadah di Masjidil Haram juga nampak aktivitas jemaah haji masih berlanjut meski di tengah guyuran hujan cukup deras. Para jemaah yang banyak mengambil ibadah Tawaf nampak basah dan tersenyum dengan turunnya hujan kali ini.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Presiden Maduro Rombak Kabinet usai Menang Pemilu Venezuela

Sebelumnya, pada hari kedua ini para jemaah haji melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari Tasyrik. Sempat muncul imbauan agar jemaah melempar jumrah sore hari mengingat cuaca ekstrem hari ini.

Kemudian muncul pula imbauan agar jemaah risti (beresiko tinggi) dan lansia agar melempar jumrahnya dibadalkan. Imbauan ini disampaikan Kepala Daerah Kerja Makkah yang juga Ketua Satuan Tugas Mina, Khalilurrahman, Senin (17/06/2024).

“Jemaah haji dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia, disabilitas, serta jemaah yang sedang kurang sehat dan mengalami kelelahan diimbau untuk mengurangi aktifitas di luar tenda Mina,” katanya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Pemerkosa Reynhard Sinaga Dianiaya Napi Lain di Penjara Inggris

Menurut Khalilurrahman, suhu di Mina juga sangat panas, di atas 40 derajat Celsius. Sementara perjalanan dari tenda Mina ke Jamarat juga lumayan jauh, jaraknya sekitar 4 kilometer untuk sekali jalan.

“Jemaah dapat mewakilkan / membadalkan pelaksanaan lempar jumrah kepada jemaah lain atau petugas,” sambungnya.

Imbauan juga disampaikan Staf Khusus bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo. Ia meminta jemaah haji Indonesia tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 atau empat sore.

“Merujuk pada imbauan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kami meminta jemaah untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi,” katanya.

Ia mengungkapkan, imbauan ini dikeluarkan mengingat suhu yang tinggi serta untuk menghindari tekanan panas bagi jemaah.

“Di Mina saat ini suhunya mencapai 45 derajat. Ini harus jadi perhatian para jemaah untuk menghindari heatstroke,” ungkap Wibowo.(red/tirto)

Berita Terkait

Trump Bekukan Pendanaan Media AS, 1.300 Staf VOA Dirumahkan
Prabowo Setujui Pengiriman Kembali PMI ke Arab Saudi
Indonesia-Vietnam Punya Visi Jadi Negara Maju 2045
Trump Umumkan 5 Mata Uang Kripto Jadi Cadangan Strategis AS
Trump-Zelensky Debat Sengit saat Bahas Perang Rusia-Ukraina
15 Orang Tewas saat Berdesakan di Stasiun New Delhi
Sudah 3 Hari Paus Fransiskus Dirawat di RS karena Bronkitis
Pemerintah akan Tempatkan Atase Hukum di KBRI Seoul
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 02:25 WIB

Trump Bekukan Pendanaan Media AS, 1.300 Staf VOA Dirumahkan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:26 WIB

Prabowo Setujui Pengiriman Kembali PMI ke Arab Saudi

Selasa, 11 Maret 2025 - 04:45 WIB

Indonesia-Vietnam Punya Visi Jadi Negara Maju 2045

Selasa, 4 Maret 2025 - 01:53 WIB

Trump Umumkan 5 Mata Uang Kripto Jadi Cadangan Strategis AS

Senin, 3 Maret 2025 - 03:05 WIB

Trump-Zelensky Debat Sengit saat Bahas Perang Rusia-Ukraina

Berita Terbaru

Hukrim

3 Polisi Lampung Ditembak Mati saat Gerebek Judi Sabung Ayam

Selasa, 18 Mar 2025 - 05:06 WIB

Ekonomi

Bahlil Sebut RI Bakal Bisa Produksi 70 Ton Emas per Tahun

Selasa, 18 Mar 2025 - 05:02 WIB

Hukrim

Kejanggalan di Balik Misteri Hilangnya Iptu Samuel Marbun

Selasa, 18 Mar 2025 - 05:00 WIB

Nasional

Luthfi Minta Pengamanan Mudik Dibekali Senjata Laras Panjang

Selasa, 18 Mar 2025 - 04:55 WIB