Gubernur Aceh Paparkan Kebijakan Penanganan Covid-19 Aceh dalam Konferensi Internasional Pembaruan Bedah

- Jurnalis

Jumat, 26 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah. MT bersama Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M. Kes dan Kadis Kesehatan Aceh, dr. Hanif membuka seminar virtual The 4Th Aceh Surgery Update International Conference, melalui video zoom di Ruang Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat,26/02/2021).

FANews.id | Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, kesehatan adalah harta yang paling berharga. Karena itu, dalam rangka mengendalikan penularan corona virus disease 2019 (Covid-19), Pemerintah Aceh bersama Satgas Covid-19 kabupaten/kota dan berbagai pihak lainnya telah melaksanakan berbagai program dan kebijakan, untuk memutus mata rantai penularan virus asal Wuhan Cina itu.

Hal itu disampaikan Nova dalam Seminar Virtual The 4th Aceh Surgery Update International Conference, di Ruang Potensi Daerah Aceh, Jum’at (26/2/2021).

Nova menyebutkan, setidaknya ada 11 upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Antara lain yaitu; pertama melakukan peningkatan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19, kedua social safety net dan pemberdayaan UMKM, ketiga Gerakan Aceh Mandiri Pangan (GAMPANG), keempat pengetatan pengendalian Covid-19 di perbatasan
Aceh-Sumut;l, kelima Gerakan Donor Darah ASN, keenam Gebrak Masker Aceh (GEMA).

Kemudian, ketujuh Gerakan Nakes Aceh Cegah Covid-19 (GENCAR), kedelapan Gerakan Masker Sekolah (GEMAS), kesembilan, Gerakan Edukasi Vaksin Covid-19 (GESID), kesepuluh, sosialisasi dan Edukasi Gerakan 3 M (SERAGAM), dan yang terakhir vaksinasi Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Kapolda Aceh Buka Rakerwas Tahun 2021

Melalui berbagai program dan kebijakan pencegahan itu, kata Nova, Aceh mampu menekan lonjakan kasus covid-19, sehingga Aceh tidak sampai mengalami keadaan yang parah sebagaimana kini banyak dialami oleh provinsi lainnya.

Sebagaimana diketahui pada awal terjadinya pandemi pada Maret hingga September tahun 2020, sempat terjadi penambahan kasus positif di Aceh sebanyak 4.552 kasus dengan kasus kematian sebanyak 176 kasus.

Namun demikian, Pemerintah Aceh mampu menghadapi itu, dengan persiapan peningkatan fasilitas kesehatan berupa penambahan ruang RICU, Ruang Rawat PINERE sebanyak 613 ruangan, dan untuk ruang isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.042 ruangan. Sehingga lonjakan kasus dapat ditangani dengan cepat.

Kemudian, seiring persiapan fasilitas, Pemerintah Aceh juga terus melakukan beberapa gerakan pencegahan dengan melaksanakan Gebrak Masker Aceh (GEMA) yang menjangkau 6.497 desa dan 3.883 masjid di seluruh Aceh yang dilaksanakan pada September 2020 dan melibatkan Camat di seluruh Aceh dan ASN Eselon III, gerakan itu bertujuan untuk mengedukasi tentang penerapan protokol kesehatan (Prokes) melalui kegiatan sosial masyarakat.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Kapolri Putuskan 1.062 Polsek Tidak Lakukan Proses Penyidikan

“Program Ini juga kita realisasikan melalui kerja sama dengan semua pihak, termasuk mengsosialisasikan ke setiap masjid, melalui khutbah-khutbah dengan menyisipkan peringatan soal Prokes,” ujar Nova.

Kemudian, dilanjutkan dengan Gerakan Nakes Cegah Covid-19 atau Gencar pada Oktober 2020. Gerakan ini melibatkan setidaknya 38.984 orang tenaga kesehatan (Nakes) yang tersebar di seluruh Aceh. Dalam gerakan ini, para tenaga kesehatan dan masyarakat berbagi peran dalam memantau dan melaporkan masyarakat yang mengalami gejala Covid-19.
Melacak kontak erat penderita Covid-19, dan disertai dengan imbauan isolasi mandiri secara serentak di seluruh Aceh.

“Alhamdulillah selama periode pelaksanaan GENCAR, penambahan kasus positif Covid-19 mengalami tren menurun di Aceh,” kata Nova.

Selanjutnya, Gerakan Aceh Aman Pangan (Gampang). Gerakan ini adalah langkah sosialisasi untuk siaga terhadap ancaman krisis pangan yang disebabkan pandemi covid-19, dengan cara memfokuskan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten/Gampong (APBK/APBG) untuk kepentingan ketahanan pangan.

Sebagai Langkah antisipasi dimulainya proses belajar mengajar secara tatap muka, pemerintah juga melakukan Gerakan Masker Sekolah atau GEMAS. Pelaksanaan GEMAS ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pada tanggal 2 Desember 2020 dan tanggal 23 Januari 2021. Setidaknya sekitar 1 juta masker kain telah dibagikan kepada siswa di 6.783 sekolah di seluruh Aceh.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Dandim 0101/BS Pimpin Rapat Evaluasi Pra TMMD -110 khususnya Sektor Pembuatan Jalan dan Jembatan

Kemudian, untuk mengantisipasi kelangkaan stok darah di PMI akibat pandemi, Pemerintah Aceh menginisiasi Aksi Donor Darah bagi seluruh ASN Pemerintah Aceh, yang dilakukan secara rutin dan terjadwal. Terbukti pada periode Mei hingga Desember 2020 telah berhasil terkumpul 6.556 kantong darah dan di tahun 2021 sampai dengan 25 Februari, telah terkumpul sebanyak 1.283 kantong darah.

“Kegiatan ini masih terus kita lakukan secara rutin dan terpantau dengan target 100 kantong darah dari 2-3 SKPA setiap harinya. Dengan kegiatan ini, kita berharap
ketersediaan darah di PMI tetap tersedia bagi yang membutuhkan selama wabah pandemi ini,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan
Dante Saksono Harbuwono, mengapresiasi langkah Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia (PABI) telah melakukan seminar dalam forum international. Dia berharap dengan hadirnya para narasumber yang kompeten pada acara ilmiah ini akan memberikan dampak baru pada dunia kesehatan Indonesia.[]

Berita Terkait

SAPA Desak Polda Aceh Usut Tuntas Selebgram Viral yang Lecehkan Al-Qur’an
Makanan Perancis yang Mendunia: Dari Keanggunan Klasik hingga Inovasi Modern
Operasi LASIK: Solusi Modern untuk Penglihatan Lebih Jelas
Tips Membuat Doodle dan Clipart yang Kreatif dan Menarik
Penyebab Kulit Kering: Kenali dan Atasi Masalah Kulit Anda
Sinar Ultraviolet: Manfaat, Bahaya, dan Cara Perlindungannya
Thailand Resmi Menyusun Rencana Baru untuk Keberlanjutan Energi Terbarukan pada 2025
Mengulas GarudaSMM: Seberapa Aman dan Terpercaya Platform Ini?
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 17:35 WIB

SAPA Desak Polda Aceh Usut Tuntas Selebgram Viral yang Lecehkan Al-Qur’an

Senin, 13 Januari 2025 - 00:08 WIB

Makanan Perancis yang Mendunia: Dari Keanggunan Klasik hingga Inovasi Modern

Sabtu, 11 Januari 2025 - 00:55 WIB

Operasi LASIK: Solusi Modern untuk Penglihatan Lebih Jelas

Sabtu, 11 Januari 2025 - 00:06 WIB

Tips Membuat Doodle dan Clipart yang Kreatif dan Menarik

Rabu, 8 Januari 2025 - 00:09 WIB

Penyebab Kulit Kering: Kenali dan Atasi Masalah Kulit Anda

Berita Terbaru

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswano SSTP MM, menunjuk Bahrul Jamil SSos MSi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Aceh Besar, menggantikan Drs Sulaimi MSi yang dipercaya menjadi Staf Ahli Pj Bupati Aceh Besar. Acara serah terima jabatan Sekda tersebut berlangsung di ruang kerja Bupati Aceh Besar, Jumat (17/01/2025) di Kota Jantho. (Foto: Istimewa)

Aceh Besar

Bahrul Jamil Ditunjuk Menjadi Plt Sekda Aceh Besar

Jumat, 17 Jan 2025 - 12:34 WIB

SEPAKBOLA

Prediksi Binh Duong vs Binh Dinh, Liga Vietnam 17 Januari 2025

Jumat, 17 Jan 2025 - 02:46 WIB

SEPAKBOLA

Prediksi HAGL vs Ho Chi Minh , Liga Vietnam 17 Januari 2025

Jumat, 17 Jan 2025 - 02:41 WIB