FANEWS- Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia mendesak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk membatalkan rencana pencabutan subsidi bagi pengemudi ojek online (ojol). Sebab, jika subsidi BBM bagi ojol dibatasi atau dicabut, maka akan berdampak bagi seluruh pengemudi ojol.
“Bahlil harus batalkan rencana mencabut subsidi BBM bagi pengemudi ojol atau akan terjadi gelombang aksi massa ojol di seluruh Indonesia,” kata Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, kepada Tirto, Sabtu (30/11/2024).
Igun menjelaskan, jika subsidi BBM bagi ojol dibatasi atau dicabut maka inflasi akan melonjak. Karena saat ini terdapat sebanyak 4 juta ojol di seluruh Indonesia dan sekitar 21 juta pengguna jasa ojol.
Di sisi lainnya sebanyak 60-70 persen pengemudi ojol menjalankan profesi sebagai pengiriman barang atau kurir. Dengan ini, maka pihaknya juga akan tuntut perusahaan aplikasi hingga pemerintah untuk revisi biaya jasa ojol agar dinaikan biaya jasanya.
“Bahlil harus berhitung juga mengenai hal ini, jangan main asal cabut atau batasi BBM subsidi bagi ojol hanya karena nopol plat hitam bukan kuning seperti angkutan umum,” kata dia.
Lebih lanjut, Igun mengatakan, pihaknya sudah sejak 2018 mendesak pemerintah untuk mendorong inisiatif kepada DPR RI agar legalitas ojol sebagai salah satu angkutan publik dapat direalisasikan. Pihaknya juga telah mendorong agar presiden mengeluarkan Perppu legalitas ojol agar dapat menjadi angkutan publik.
“Sehingga kami anggap hal ini merupakan hal yang tidak dapat kami terima,” kata dia.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan, sampai saat ini pihaknya masih mengkaji siapa-siapa saja yang bakal menjadi penerima subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh karena itu, wacana terkait ojek online (ojol) tak lagi boleh memanfaatkan subsidi BBM pun tengah dikaji olehnya.
“Saya kan udah bilang masih di-exercise, tunggu exercise selesai baru kita ungkap. Belum ada keputusan final,” tegas Bahlil, saat ditemui awak media, di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Meskipun sebelumnya sempat menyebutkan kalau ojol tak lagi boleh menggunakan BBM bersubsidi, namun yang pasti Bahlil menegaskan, kebijakan subsidi BBM ini dirumuskan dengan adil.
“Yang jelas, kita ingin harus semuanya adil,” ucap Bahlil.(red/tirto)