Ketua TP-PKK Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT didampingi Kadinsos Aceh, Alhudri menyerahkan Bantuan Tanggap Darurat kepada Korban Banjir di Gampong Lhok Dalam, Kecamatan Peurelak Kota, Kabupaten Aceh Timur, Rabu, (9/12/2020).
Aceh Utara – Bencana banjir dahsyat yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur telah mengakibatkan korban jiwa hingga terjadi pengungsian warga.
Pemerintah Aceh pun tak mau diam, melalui Dinas Sosial Aceh terus memberikan pertolongan berupa pemasangan tenda darurat untuk korban pengungsian dan penyaluran bantuan sembako dalam masa panik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, dalam kondisi tersebut atau ditempat pengunsian, masyarakat tidak menjaga pola hidup bersih. Itu sebabnya, Dinas Kesehatan Aceh meminta warga, khususnya ditempat pengungsian untuk terus meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Sebelumnya, Pemerintah Aceh Pemerintah Aceh kembali menyalurkan bantuan untuk masyarakat pascabanjir melanda Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara. Bantuan diantarkan langsung Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati yang didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, Rabu 9/12/2020.
Ada beberapa titik lokasi pengungsian yang dikunjungi Dyah. Didampingi tim PKK Aceh Timur, Kepala Dinas Sosial Aceh Timur dan Camat Perlak Barat, Dyah juga menyambangi beberapa titik lokasi banjir yang masih menggenangi rumah warga.
Kunjungan pertama dilakukan ke Dusun Ujong Barat, Gampong Beusa Seberang, Kecamatan Perlak Barat. Di situ Dyah mendapati air masih menggenangi rumah warga walau mulai surut dari sebelumnya, Dyah juga turut masuk memantau dapur warga setempat yang masih digenangi air.
Kemudian Dyah berkunjung ke Dusun Kuta Daya yang terletak masih di Gampong Beusa Seberang untuk meninjau tempat pengungsian. Terakhir Dyah berkunjung ke Gampong Lhok Dalam, Kecamatan Perlak, Kabupaten Aceh Timur. Dari tiap-tiap titik lokasi banjir yang dikunjungi, Dyah juga menyalurkan bantuan untuk masyarakat korban banjir.
Dyah mengatakan, banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh Timur telah memberikan dampak yang besar bagi seluruh masyarakat. Banjir di penghujung tahun 2020 ini, kata Dyah terjadi karena komplikasi dari berbagai permasalahan sehingga untuk mengatasinya perlu kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat agar banjir ini tidak terulang lagi.
Dirinya kata Dyah telah berkoordinasi dengan kepala BPBA. Diketahui bahwa banjir terjadi bukan sebatas karena jebolnya waduk dan faktor sungai yang dangkal.
“Adanya galian C ataupun banyaknya penebangan pohon. Jadi ini adalah komplikasi dari berbagai permasalahan sehingga perlu kerjasama semua pihak supaya bencana banjir ini tidak terjadi lagi,” tutur Dyah.
Dirinya bersyukur genangan air berangsur-angsur surut. “Harapannya hujan deras tidak turun lagi agar masyarakat kembali bisa pulang ke rumah untuk beraktivitas seperti semula,” ujar Dyah.
Pemerintah Aceh baik melalui Dinas Sosial Aceh dan BPBA akan terus memperbaiki berbagai kerusakan dan akan menyalurkan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat korban banjir.
Dyah menyebutkan, dirinya sudah menyampaikan beberapa hal kepada Keuchik Gampong Beusa Seberang dan Gampong Lhok Dalam agar berkoordinasi untuk bergotong-royong sebagai upaya mencegah luapan air sungai naik ke pemukiman warga.
Kepada warga, Dyah mengimbau untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai dan hendaknya menanam pepohonan keras di pinggiran sungai. Pohon-pohon itulah yang nantinya dapat menghambat air dari sungai naik ke daratan.
“Jadi memang perlu kerjasama semua pihak baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan masyarakat,” kata Dyah.
Kepada masyarakat, Dyah berharap agar bersabar dalam menghadapi musibah bencana banjir ini, menurutnya banjir ini adalah cobaan dari Allah, di mana saat menerima cobaan Islam menyuruh umatnya untuk bersabar serta saling berbagi antar sesama.(ADV)