KUTACANE | Cabang olahraga (Cabor) Arung Jeram mengumpulkan enam keping medali untuk kondingen di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Bertanding di Sungai Alas dan Sungai Mamas, Aceh Tenggara, tim Aceh menyumbangkan satu medali emas, dua perak dan tiga perunggu.
Aceh mengawali pertandingan dengan turun di kelas Down River Race (DRR) R6 Putra dan meraih medali emas, disusul tim putri di kelas ini meraih medali perak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sumbangan medali perak kembali diraih di kelas Head to Head R4 putra, sementara tiga medali perunggu disumbangkan di kelas Head to Head R6 Putra, Sprint R4 Putra dan Slalom R4 Putra.
Di tabel klasemen, Aceh berada di peringkat 5 perolehan medali di cabor Arung Jeram. Di tempat pertama Jawa Barat dengan delapan medali emas.
Disusul Jawa Tengah dengan dua medali emas dan 5 perak. Sumatera Utara diurutan ketiga dengan 2 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu, DKI Jakarta di tempat keempat dengan dua emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Pelatih tim Aceh, Maulita Winara mengatakan, torehan ini menjadi pelajaran berharga bagi timnya.
“Kita akan melakukan evaluasi. Target kita memang 1 medali emas, karena tim ini masih sangat muda dan masih bisa berkembang,” kata Winara, Kamis 19 September 2024.
Menurutnya, kesempatan meraih medali emas terbuka di kelas Head to Head R6 Putra, dimana saat itu tim Aceh terlebih dahulu menyentuh finish.
“Namun, tim DKI daat itu mengajukan protes dan protes diterima hingga kita dinyatakan kalah. Saat itu babak semifinal, dan dipetebutan medali perunggu kita menang,” ujarnya.
Aceh dalam perhelatan PON di cabor Arung Jeram dijuluki tim neraka oleh para wasit dan dan atlet dari provinsi lain.
Artinya, Aceh mulai diperhitungkan di kancah dunia kayuh perahu arus deras tersebut.
Tim Aceh yang bisa dikatakan tim baru di dunia Arung Jeram, mampu merusak konsentrasi tim-tim kuat seperti Jawa Barat, Jawa Tengah hingga DKI Jakarta.
Sebagaimana diketahui, tim Aceh 100 % persen ditempa di bawah jembatan Lukup Badak, Aceh Tengah.
Atlet tersebut ditempa oleh Maulita Winara dan Irham Rahmadi sebagai pelatih teknik, Zikri Pitra sebagai pelatih fisik, Mariyani sebagai psikolog olah raga dan Aluneara sebagai pendamping gizi.
Semua atlet arung jeram itu 100% berasal dari Tanoh Gayo Aceh Tengah. Atlet putra ada Mulyadi asal Kampung Kala Nareh, Muhammad Haikal (Toweren), Mawardi (Toweren), Marwan (Bale), Mustajir Muhammad (Bies Penentan) dan Afwan Thahari (Kenawat).
Sementara atlet arung jeram putri ada Johari Rahayu (Paya Jeget), Rika Futriana (Paya Nahu Sadong Jurumudi), Dian Saleha (Totor Uyet), Sri Rahayu (Lemah Burbana), Astri Novita (Simpang Kelaping), dan Mayang Mahbengi (Kala Nareh).
Kalian membuat kami bangga. Semoga pada hari-hari berikutnya, kalian terus membukukan medali untuk Aceh. Doa kami menyertai kalian. Ayo nyalakan semangat mu. Kita bisa karena bersama.”
Editor : Mul