LHOKSUKON – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Aceh Ir Mawardi bersama kepala Balai Wilayah sungai Sumatera 1 Aceh, Djaya Sukarno. kunjungi pembangunan Mercu bendungan irigasi Krueng Pase peninggalan Belanda di Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara,Jumat,12/02/2021.
Kunjungan tersebut ke lokasi itu sebagai upaya untuk melanjutkan pembangunan bendungan secara bertahap hingga selesai permanen, Katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kondisi ini dipastikan akan segera teratasi hingga permanen selesai nanti nya.”
Hasil pantauan wartawan media ini dilokasi pembangunan bendungan tersebut, terlihat ada sedikit Terkendala oleh faktor cuaca ketika di pegunungan terjadi hujan maka debit air sungai krueng pase bertambah, posisi batu yang di bangun oleh para pekerja untuk penahan air tidak maksimal.
Mawardi menambahkan, hal tersebut tidak menjadi kendala, kata dia memang proyek ini harus dikerjakan sampai selesai bisa normal seperti sedia kala,jelas Mantan Kadis Pengairan Aceh.
“Kita perkirakan pada tahun 2021 ini akan rampung dikerjakan” terangnya.
Pembangunan Mercu bendungan irigasi Krueng Pase peninggalan Belanda di Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, untuk mengalirkan air ke sawah warga ,sekitar 11.000 areal sawah tujuh kecamatan di Aceh Utara yaitu, Syamtalira Bayu, Samudera, Meurah Mulia, Tanah Luas, Nibong, Tanah Pasir, Syamtalira Aron, Matangkuli dan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.
Warga berharap supaya irigasi krueng peninggalan masa kolonial Belanda tersebut segera diperbaiki denganpermanen agar tidak menimbulkan keresahan petani.
Sebelum nya pembangunan mercu bendungan tersebut jebol setelah terjadi banjir di Aceh Utara akibat guyuran hujan deras pada tahun 2020 lalu. **(Zona Media.Co)***