Bank Jago Tawarkan Skema Pembiayaan yang Bertanggung Jawab

- Jurnalis

Kamis, 15 Agustus 2024 - 01:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS.ID – Consumer Business Manager PT Bank Jago Tbk, Muhammad Pandu, menyebut bahwa tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) saat ini meningkat hingga 27 dibandingkan 2022. Menurutnya, hal itu disebabkan karena banyak konsumen pinjaman online (pinjol) yang tidak punya kemampuan mengatur uang dan mengembalikan pinjaman.

“Kredit macet pinjol di Indonesia, ini kita ambil dari beberapa media teman-teman semua, itu meningkat 27 persen dibandingkan 2022. Yang artinya dengan maraknya pinjaman di Indonesia sekarang, itu tidak diimbangi dengan kemampuan untuk mengatur uang dan kemampuan untuk mengembalikan pinjaman yang sepadan,” katanya dalam Media Briefing Bank Jago di Kantor Pusat Bank Jago, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya :  BMPD Aceh Kukuhkan Pengurus dan Berikan Santunan kepada Anak Yatim

Biang masalah pun bukan hanya dari sisi konsumen, tapi juga di sisi perusahaan pemberi pinjaman. Menurut Pandu, banyak perusahan pemberi pinjaman, baik P2P lending maupun perbankan digital, yang memperdaya calon konsumen untuk membuka pinjol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pandu mencontohkan, dalam merayu calon pengguna, banyak perusahaan pinjol menawarkan bunga hanya di kisaran 0,3 persen.

Selain itu, perusahaan pinjol juga kerap menawarkan limit pinjaman lebih dari kemampuan calon pengguna. Ada pula perusahaan pinjol yang tidak transparan dan membingungkan pengguna dalam memberikan biaya simpanan.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Harga Emas Batangan Naik

“Bahkan di riset kami, kami temukan ada beberapa yang bahkan ketika mau klik setuju di situ sebenarnya di tulisan kecil 10 persen dari pinjaman ini akan diambil untuk biaya admin,” ujar Pandu.

Gabungan dari berbagai kecurangan dan ketidaktransparanan itu jelas merugikan konsumen. Padahal, pinjol pada mulanya hadir untuk menyelesaikan masalah konsumsi masyarakat Indonesia. Itu pun dilakukan dengan persyaratan cukup ketat dan waktu pengurusan yang cukup panjang.

“Tapi, memang tidak dipungkiri bahwa semakin ke sini itu memang ada beberapa pinjol yang datang dengan elemen-elemen yang kita sebut predatory. Itu yang kadang-kadang menyebabkan atau bahkan memperdaya peminjam sendiri,” ujarnya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Bank Aceh Raih Penghargaan Tebaik Katagori Transformasi Bisnis

Pandu menilai bahwa kondisi ini dapat menjadi kesempatan bagi Bank Jago untuk menawarkan skema pembiayaan yang bertanggung jawab kepada konsumen agar mereka lebih tertib dalam mengembalikan pinjaman. Juga, dalam waktu lama, meningkatkan kesehatan finansial konsumen.

“Kita pikir, oh di sinilah Jago punya opportunity dan punya kewajiban mungkin ya untuk menawarkan sesuatu yang benar bisa membantu orang untuk mengembalikan pinjam mereka. Dan long term-nya itu meningkatkan kesehatan finansial mereka,” jelas Pandu.(red/tirto)

Berita Terkait

Dari FGD Terungkap Industri Hilirisasi Sawit Aceh Terkendala Bahan Baku CPO
Cadangan Devisa Indonesia Capai 149,9 Miliar Dolar AS
OJK Catat Total Aset Keuangan Syariah Capai Rp2.742 Triliun
Target 2025 Nyaris Rp3.000 T, Menkeu: Susah Loh Ngumpulin Pajak
SHI Diskusi dengan Kemenkeu, Tukar Pikiran soal Anggaran & Hukum
OJK: Paylater Membuat Anak Muda Kebanyakan Utang
Kontroversi Usul Wamentan soal Posisi Bulog dan Pupuk Indonesia
Distribusi Gas Elpiji Amburadul, SAPA Minta Pj Gubernur Aceh Bertindak
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 10:49 WIB

Dari FGD Terungkap Industri Hilirisasi Sawit Aceh Terkendala Bahan Baku CPO

Jumat, 11 Oktober 2024 - 20:07 WIB

OJK Catat Total Aset Keuangan Syariah Capai Rp2.742 Triliun

Rabu, 9 Oktober 2024 - 09:13 WIB

Target 2025 Nyaris Rp3.000 T, Menkeu: Susah Loh Ngumpulin Pajak

Rabu, 9 Oktober 2024 - 09:05 WIB

SHI Diskusi dengan Kemenkeu, Tukar Pikiran soal Anggaran & Hukum

Senin, 7 Oktober 2024 - 09:49 WIB

OJK: Paylater Membuat Anak Muda Kebanyakan Utang

Berita Terbaru

Bank Aceh Syariah

Perkumpulan Istri Karyawan Bank Aceh Gelar Maulid dengan Penuh Makna

Sabtu, 12 Okt 2024 - 11:04 WIB