Bahlil Sebut Negara Pengusul Paris Agreement Mulai Tak Konsisten

- Jurnalis

Selasa, 15 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FANEWS – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengritik negara-negara penggagas Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement yang tidak konsisten dalam menurunkan emisi CO2.

“Sekalipun saya tahu, bahwa dunia sebagian yang mengusulkan untuk mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam menurunkan CO2 dan kita mendorong 2050-2060 bebas emisi itu mulai agaknya mulai ragu-ragu, mulai tidak konsisten,” ucap Bahlil dalam sambutannya saat acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition, di Jakarta International Convention Centers (JCC), Jakarta, Selasa (15/4/2205).

Baca Juga Artikel Beritanya :  UMKM Aceh Harus Memiliki Daya Saing

Sebagai catatan, pelaksanaan Paris Agreement terkait merespons perubahan iklim mengalami tantangan. Tantangan terbaru adalah sikap pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump yang menarik diri dari komitmen iklim yang dicetuskan di Paris pada 2015 dan mulai berlaku pada 2016 itu.

Dia pun memastikan, Indonesia merupakan negara yang akan konsisten menjalankan perjanjian Paris Agreement tersebut.

“Tapi saya ingin mengatakan bahwa Indonesia akan selalu berada pada bagian yang akan menjalankan komitmen itu tetapi dengan penuh hati-hati secara mendalam,” tutur Bahlil.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Kenaikan Harga Telur Diperkirakan Terjadi hingga Agustus

Bahlil pun memastikan Indonesia konsisten dalam menjalankan perjanjian tersebut dengan kehati-hatian. Menurutnya, komitmen Indonesia tersebut terbukti dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menekankan tentang swasembada energi, yang mana di dalamnya akan menyangkut energi hijau dan hidrogen.

“Yang pertama itu berbicara tentang kedaulatan swasembada energi. Di dalamnya di situ adalah energi hijau, energi baru terbarukan, dan hidrogen merupakan bagian daripada visi besar Bapak Presiden,” tekannya.

Baca Juga Artikel Beritanya :  Berhasil Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Aceh Menerima Insentif Fiskal Rp5,2 Miliar

Maka dari itu, dia meyakinkan Duta Besar Perancis untuk tidak meragukan komitmen Indonesia dan segera mempertanyakan komitmen dari negara yang mana sebagai penggagas perjanjian Paris Agreement itu.

“Jadi Pak Dubes Perancis, enggak perlu meragukan tentang komitmen Indonesia. Justru saran saya, Bapak tolong tanyakan kepada negara-negara yang telah menginisiasi untuk melahirkan Paris Agreement itu. Sejauh mana komitmen mereka, karena ini Indonesia sudah sangat konsisten menjalankan,” ujar Bahlil. (red/ sumber : tirto)

Berita Terkait

Kopdes Merah Putih akan Bantu Pengadaan Kapal Pengawas Perikanan
Wamendes Sebut Bangunan Kopdes Pakai Lahan Pemerintah atau BUMN
Wamenaker Klaim Ada Aplikator Bohong soal Laporan Pembayaran BHR
Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia Perkuat Hubungan Ekonomi
PGN Pastikan Tidak Ada Kebocoran Gas di Bekasi
Pemerintah RI dan AS Sepakati Peningkatan Pembelian Produk
Cara Bayar Pajak dengan NPWP dan Jenis-Jenis NPWP
PP Aturan Tarif Royalti Minerba Terbit, Berikut Daftar Tarifnya
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 03:35 WIB

Kopdes Merah Putih akan Bantu Pengadaan Kapal Pengawas Perikanan

Rabu, 23 April 2025 - 03:32 WIB

Wamendes Sebut Bangunan Kopdes Pakai Lahan Pemerintah atau BUMN

Selasa, 22 April 2025 - 04:32 WIB

Wamenaker Klaim Ada Aplikator Bohong soal Laporan Pembayaran BHR

Minggu, 20 April 2025 - 06:27 WIB

Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia Perkuat Hubungan Ekonomi

Minggu, 20 April 2025 - 06:23 WIB

PGN Pastikan Tidak Ada Kebocoran Gas di Bekasi

Berita Terbaru

Politik

Prabowo Bahas Tarif Trump Bersama Wakil PM Malaysia

Rabu, 23 Apr 2025 - 03:43 WIB

Pendidikan

Mendikdasmen Ungkap Alasan 400 Siswa SMP di Bali Tak Bisa Baca

Rabu, 23 Apr 2025 - 03:39 WIB

Hukrim

Fachri Albar Ditangkap Polres Jakbar Terkait Narkoba

Rabu, 23 Apr 2025 - 03:38 WIB